Health

MMA, bertarung atau berolah raga?

MMA featured picture

Mereka yang mendewasa di era 90-an dan awal tahun 2000-an pasti pernah mengingat salah satu acara heboh bertajuk UFC yang ditayangkan televisi TPI. Dede Yusuf mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, yang ketika itu masih berstatus artis sekaligus atlit olah raga Tae Kwon Do didapuk menjadi pembawa acaranya.

Impian setiap bocah laki-laki menyaksikan jagoannya bertarung dipuaskan pada acara tersebut. Beragam ahli lintas bela diri bertarung dalam satu ring tanpa ada peraturan yang membatasi. Karate melawan gulat, sumo versus Thai Boxing, Tinju bertemu Jet kun Do, serta beragam lainnya.

Kala itu masing-masing aliran beladiri begitu setia mempertahankan kultur dan ciri bertarungnya di atas ring. Hasilnya? Masing-masing terlihat punya kelemahan nyata. Tinju yang perkasa menjatuhkan lawan dengan satu dua pukulan, tak berdaya melawan thai boxing yang bisa menyerang cepat ke arah kaki. Thai Boxing yang cepat ketika berdiri, jadi mudah dilumpuhkan ketika bertemu gulat dibawah matras.Kondisi ini terjadi disetiap cabang beladiri yang masuk ke ring UFC.

Sampai datang seorang bernama Royce Graice dengan bermodalkan ilmu Brazilian Jiu-Jitsu, ia tampil berbeda. Meski serangan utamanya adalah dengan kuncian, ilmu beladirinya lebih luwes beradaptasi dengan beragam kondisi pertarungan UFC. Ia bebas memukul dan menendang ketika berdiri dengan sama baiknya ketika ia mengunci lawannya dimatras. Hasilnya Royce Graice menang di UFC 1, UFC 2, UFC 4 dan draw di UFC 5.

Efektivitas dan dominasi Royce Graice ini akhirnya mendorong petarung-petarung UFC yang berikutnya untuk belajar menggabungkan bebeberapa cabang ilmu beladiri. Dari sinilah kemudian berkembang olah raga baru yang lebih efisien untuk dipelajari dan dikenal dengan nama Mixed Martial Art atau biasa disebut dengan MMA.

Pertandingan Royce Gracie

Jadi bisa dibilang MMA adalah seni bela diri campuran yang menggabungkan semua teknik berbeda di pertarungan tradisional seperti pukulan, tendangan, kuncian, juga bantingan. Meski terlahir dari ring pertarungan, tapi kini MMA tidak hanya berfokus pada bela diri semata. Namun MMA juga bisa berfungsi untuk memperoleh kebugaran yang prima.

“Tentu saja selain menjaga kebugaran, bela diri ini dapat menurunkan berat badan serta melepas stress.” Ujar Sandy, salah seorang trainer MMA di Synergy Gym Bekasi.

Fungsi kebugaran ini pula yang mendorong lahirnya klub-klub MMA. Tempat latihannya juga tak seperti dojo atau padepokan ilmu beladiri tradisional. Klub ini hadir di tengah kota dengan fasilitas pendingin ruangan dan peralatan modern. Sebut saja akademi MMA seperti Synergy, Maximum dan SPIDER contohnya, yang hadir di beberapa kota besar di Indonesia.

Pertumbuhan jumlah Gym yang menyediakan pelatihan MMA ini kian mendorong perkembangan olah raga tersebut. Meskipun kini acara MMA sudah tak lagi ditayangkan di televisi nasional maupun swasta dalam negeri, sesungguhnya olahraga ini terus berkembang.

“Di Indonesia sebenarnya sudah cukup terkenal di tahun 2002 ketika di bentuk suatu pertandingan MMA lokal yang bernama TPI Fighting Championship, di lanjutkan oleh Duel yang disiarkan di RCTI. Sempat tenggelam sampai akhirnya kurang lebih tahun 2010 ke atas, TV berbayar dan tv swasta kita menayangkan kembali salah satu organisasi pertandingan MMA yang bernama UFC atau Ultimate fighting championship. Semenjak itu, MMA sangat berkembang pesat dengan dibukanya Gym-gym mma di sini. Mungkin di indonesia, pertandingan bela diri ini masih kalah pamor dibandingkan tinju, tapi perlahan MMA mulai naik dan 2 tahun terakhir sudah banyak event event lokal yang kembali muncul di Indonesia” tambah Sandy

MMA Indonesia

Mengingat fungsinya yang sudah meluas ke olah raga yang lebih umum, Gym MMA tersebut terbuka bukan hanya untuk mereka yang ingin jadi petarung profesional saja. Namun juga terbuka untuk khalayak umum yang berminat untuk mempelajarinya.

Dengan konsentrasi yang berbeda, MMA dapat dinikmati dan dilakukan oleh berbagai usia. Seperti kelas untuk anak-anak, MMA juga dapat berguna untuk membangun karakter anak yang lebih disiplin, menaikkan percaya diri, rasa untuk saling menghormati dan juga konsentrasi. Bagi kelas dewasa, MMA berguna untuk melatih self defense dan tentunya untuk berolah raga.

“Bela diri MMA ini bukan hanya untuk para kalangan yang ingin menjadi atlit saja, tapi bisa ditujukan untuk kalangan yang ingin menjaga kesehatan, atau kalangan yang sekedar hanya ingin bisa belajar bela diri agar kita juga dapat menjaga diri jika terjadi suatu hal yang tidak menyenangkan di jalanan” Ungkap Sandy.

Bagi sobat Yomamen yang ingin memulai mempelajari MMA, adakah tips tips khusus?

“Sebenarnya tidak ada tips yang terlalu khusus, tapi saya bisa memberi saran yaitu, carilah gym yang mempunyai fasilitas baik dan pelatih yang berkompetensi tinggi. Jangan cepat menyerah atau cepat bosan, karena proses belajar apapun membutuhkan waktu. Saya pikir selebihnya tidak ada yang terlalu khusus.” jelas Sandy.

Berminat untuk mempelajari olahraga Mixed Martial Art, mungkin anda dapat memulai dengan mencari MMA gym terdekat. Dengan bergabung dalam kelompok minat tersebut selain bermanfaat untuk membangun rasa percaya diri, disiplin, kita juga dapat membangun komunitas dan teman baru. (Yudho Perwiro)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top