Sudah melewati beberapa hari perhelatan Piala Dunia 2018, banyak tim-tim besar yang tidak menemukan jalan mulus dalam mengawali langkah perdananya di Piala Dunia 2018. Argentina contohnya, tim Lionel Messi yang dianggap sebagai ancaman terbesar, justru ditahan imbang oleh timnas Islandia. Kegagalan Messi mencetak gol dari titik 12 pas, semakin membuat timnya kesulitan, selain itu peluang yang hadir pun tidak begitu banyak. Ah, andai saja Messi dapat menjadi eksekutor handal pasti Argentina raih poin 3.
Messi pun mengakui gagal mengeksekusi penalti benar-benar sakit rasanya. Bahkan dilansir dari Mundo Albiceleste, ia pun mengutarakan rasa tanggung jawabnya. “Saya merasa bertanggung jawab karena gagal menghadirkan tiga poin bagi kami. Penalti itu seharusnya bisa mengubah keadaan,” ujar sang pemain Barcelona tersebut.
Islandia pun tak bisa diremehkan, title sebagai tim kuda hitam tersemat kepada tim ini, apalagi pada ajang Piala Eropa 2016, tim ini berhasil memulangkan Inggris lebih cepat. Melihat tim seperti Islandia yang mampu menjadi kuda hitam, sepertinya bakal ada beberapa negara lagi yang bakal menyulitkan langkah tim-tim besar meskipun tak diunggulkan. Siapa lagi ya Bung selain Islandia, yang kira-kira bakal menjadi sandungan bagi tim besar?
Swiss
Berada di grup E bersama Brasil, Kosta Rika, dan Serbia tentu bukanlah hal yang mudah bagi Swiss. Meski begitu, tim yang berjuluk Rossocrociati ini masih tetap punya kans untuk dapat lolos ke babak 16 besar lantaran rekor kemenangan tim ini cukup besar yakni 63% dari 38 pertandingan yang dijalani.
Aroma segar ini didapatkan setelah Vladimir Petkovic mulai menukangi tim nasional Swiss, pelatih yang berusia 54 tahun ini meracik timnya secara perlahan. Dipimpin oleh pemain veteran macam Stephan Lichsteiner tentu saja bakal memberikan banyak pengalaman bagi timnya, misalnya saja untuk pemain belakangnya yang masih berusia muda, Denis Zakaria. Apalagi setelah Swiss berhasil menahan calon juara, Brasil, dengan skor 1-1 di laga perdana, peluangnya untuk melangkah ke babak selanjutnya pun semakin terbuka lebar.
Kolombia
Diisi oleh striker matang macam Radamel Falcao dan sang top scorer edisi Piala Dunia lalu, James Rodriguez membuat tim ini cukup diperhitungkan langkahnya. Apalagi Falcao ditengarai bakal tampil ganas, pasalnya empat tahun lalu pemain ini gagal tampil karena dirundung cidera, tentu akan menjadi dorongan terbesar untuk membuktikan bahwa dirinya belum habis.
Tergabung di grup H, tim ini akan berkompetisi bersama Senegal, Polandia, dan Jepang. Berada di grup yang relatif mudah, bukan berarti Jepang, Polandia, dan Senegal patut diremehkan karena keempatnya sama-sama memiliki peluang besar melangkah ke babak selanjutnya. Meskipun di pertandingan awal takluk oleh Jepang dengan skor 1-2, kiprah Kolombia masih terbuka lebar.
Kroasia
Deretan pemain sarat berpengalaman dan segundang skill dimiliki oleh negara ini. Akan tetapi label sebagai kandidat juara untuk Kroasia belum bisa diberikan begitu saja. Para pemainnya berada di jajaran tim papan atas di lima liga top Eropa. Luka Modric, Ivan Rakitic, Mateo Kovacic, Mario Mandzukic, Ivan Perisic, dan Dejan Lovren hanyalah beberapa dari mereka.
Di laga perdana Krosia berhasil menyudahi perlawanan Nigeria dengan skor 2-0. Tim ini memang sedang panas, pasalnya Krosia baru kalah satu kali dari lima pertandingan yang dijalani, dengan catatan selama dipimpin oleh Zlatko Dalic yang dipercayakan memegang tim sejak Oktober 2017. Bersama negara kuda hitam lainnya, yakni Islandia. Krosia tergabung di Grup D yang berisikan dua tim lainya yakni Nigeria dan Argentina. Sementara ini Krosia memuncaki klasmen dengan perolehan 3 poin, disusul Argentina serta Islandia.
Uruguay
Sebenarnya agak sulit untuk menentukan apakah Uruguay merupakan tim underdog atau bukan. Pernah menjadi jawara pada dua kali perhelatan akbar ini dan tiga kali berada di peringkat keempat membuat tim ini kian diperhitungkan. Tetapi kalau melihat kedalaman skuad, Uruguay tidak begitu solid layaknya calon juara lainnya seperti Perancis, Spanyol, Jerman, Brazil, dan Argentina, oleh karena itu kenapa Uruguay rasanya cocok disebut sebagai tim underdog.
Namun bukan berarti tim ini tidak mengerikan. Jika melihat Luis Suarez dan Edinson Cavani yang menjadi tumpuan lini depannya, sepertinya tim lawan harus siap-siap memberikan pertahanan yang kuat, karena kedua striker ini haus gol.
Portugal
Portugal jadi salah satu tim yang dianggap lemah apabila Cristiano Ronaldo tidak terlahir di sana. Bisa dilihat dari tiga golnya ke gawang Spanyol di laga perdana. Pasalnya pemain-pemain yang lain seperti Gelson Martins, Goncalo Guedes, Bernardo Silva, Andre Silva, dan Ricardo Quaresma tidak begitu baik performanya di klubnya masing-masing.
Tapi tim ini memiliki persiapan yang bagus guna menghadapi Piala Dunia 2018. Apalagi pelatih sekaliber Fernando Santos telah berhasil mempersembahkan Trophy Euro 2016 yang digelar di Perancis. Meskipun terlihat seperti keberuntungan, namun bisa saja keberuntungan tersebut berlanjut ke Piala Dunia 2018 ini.
