Setelah berpisah biasanya bayang-bayang mantan kekasih tak lantas menjadi mudah dilupakan begitu saja. Berbagai hal yang sering dilakukan bersamanya berubah jadi bumerang yang akan mengingatkan kita padanya lagi. Itu semua adalah hal yang wajar, biar bagaimanapun dirinya pernah hadir dalam hidupmu.
Meski akhirnya berpisah dengan alasan tertentu, dirinya tetap menjadi orang yang pernah menorehkan kenangan manis dalam hidupmu. Tak heran bila rasa rindu sesekali masih tertuju padanya dan keinginan untuk bersama kembali menjadi sesuatu yang jarang untuk bisa kita hindari, buktinya banyak pasangan yang memutuskan kembali bersama setelah sebelumnya pernah berpisah. Terlepas dari keinginan untuk membina sebuah hubungan, bahkan meski kamu masih memiliki rasa cinta untuknya, memintanya untuk kembali untuk menjadi kekasihmu jelas bukan keputusan kecil. Nah sebelum kamu pada akhirnya mantap untuk mengajaknya kembali, kamu wajib mempertimbangkan 6 hal berikut.
Coba Ingat Alasan Kamu Kemarin Putus Dengannya, Masihkan Semuanya Harus Diulang Kembali
Berakhirnya sebuah hubungan tentu bukan tanpa alasan. Mulai dari adanya pihak ketiga, restu orang tua, atau salah satu sikap pasangan yang menyebabkan perpisahan. Alasan-alasan tersebut akan tetap menjadi pemicu permasalahan dalam hubungan yang akan kembali kamu jalin dengannya. Untuk itu kamu perlu untuk mempertimbangkan keputusan untuk kembali bersamanya dengan sebaik mungkin. Bayangkan hal-hal tersebut dan lihat seberapa besar kemungkinan untuk bisa mengatasinya. Jika ternyata alasan putus yang kemarin kamu pilih dikarenakan sesuatu yang sangat prinsipiil lalu untuk apa membuang-buang waktu lagi?
Berjanji Untuk Berubah Ternyata Hanya Kata-Kata Pemanis Bibir Belaka. Tak Pernah Terealisasikan!
Kamu tentu tidak jatuh dalam masalah yang sama untuk kedua kalinya, untuk itu penting membuat sebuah komitmen sebelum kalian merajut sebuah hubungan lagi. Mintalah si dia turut untuk berjanji akan memperbaiki diri ke arah yang lebih baik, agar keputusan untuk kembali bersama tidak menjadi suatu hal yang sia-sia. Akan tetapi jika alasan putus dikarenakan prinsip dan sikap yang tidak sejalan, besar kemungkinan konflik tersebut akan terulang kembali. Kamu harus ingat bahwa setiap orang pasti memiliki sifat atau sikap yang sudah begitu melekat. Sulit untuk bisa merubahnya meski kebaikan hubungan menjadi alasannya. Jika ternyata semua janji yang terucap hanyalah isapan jempol belaka, keputusan kembali akan menjadi sesuatu yang bisa membuat kalian berdua malah sama-sama lebih tersakiti.
Masih Benar Cinta Atau Hanya Sekedar Tidak Tahan Kesepian Karena Sendiri?
Sepi memang akan menjadi suatu hal yang kamu rasakan setelah putus. Kamu pun akan sampai kepada keinginan kembali dengannya yang dulu selalu bersama. Akan tetapi menjadikan rasa sepi sebagai alasan untuk balikan bukanlah hal yang mencerminkan kualitasmu sebagai laki-laki yang sesungguhnya.
Oleh karena itu penting untuk memastikan, apakah sepi menjadi satu-satunya alasanmu untuk menjadikan dia kekasih lagi. Sebagai dua orang yang akan mengulang hubungan kembali, harusnya kamu lebih mandiri lagi. Termasuk dalam menyikapi rasa sepi yang menghampiri, terburu-buru memutuskan balikan tidak akan membuat kalian memperoleh hubungan yang berkualitas. Kamu hanya harus bersabar sedikit lagi, hingga nanti menemukan cinta yang sesungguhnya.
Apakah Kamu Dan Dia Sama-sama Telah Berubah Hingga Siap Untuk Membangun Hubungan Lagi?
Memutuskan untuk kembali bersama dengan mantan bisa diibaratkan membaca buku yang sama. Kamu sudah bisa menebak bagaiamana akhirnya nanti, untuk itu seharusnya kamu tidak perlu membuang waktu. Cobalah untuk melihat semua hal yang memang tidak kamu inginkan darinya, jika ternyata semua hal buruk tersebut sudah tak ada lagi padanya apa salahnya untuk dicoba kembali. Namun saat dirinya masih sama seperti dulu, dengan semua hal yang membuatmu tak nyaman, lebih baik kamu berhenti berpikir untuk membuatnya jadi kekasihmu lagi.
Tak mudah memang untuk kembali bersama. Bukan hanya berharap pasanganmu bisa berubah saja, kamu juga harus menata dirimu agar menjadi pribadi yang lebih baik. Kalau kalian mau sama-sama berjuang untuk itu, hubungan yang bahagia pun bisa didapatkan.
Penting Untuk Memperhatikan Pandangan Keluarga dan Orang Terdekat Tentang Hubunganmu Dengannya
Sebuah hubungan memang tidak akan luput dari peran serta keluarga dan orang-orang terdekat. Untuk itu setelah putus darinya, kamu bisa memanfaatkan kondisi itu untuk mendengarkan pendapat mereka tentang hubunganmu dengannya. Percaya atau tidak penilaian keluarga dan orang-orang sekitar biasanya terbukti benar, sebab mereka adalah orang-orang yang telah lebih dulu mengenal kamu dan memahami bagaimana sisi baik burukmu.
Jika ternyata keluarga memandang baik keputusan berpisah dengan pacar. Seharusnya itu sudah menjadi keputusan final yang tidak perlu diganggu gugat lagi. Kamu memang memiliki hak sepenuhnya untuk menentukan nasib hubungannmu, namun menerima masukan baik dari orang lain juga tak ada salahnya. Apalagi jika saran itu datang dari orang yang telah lama mengenal dengan sangat baik.
Terkadang Merelakan Justru Membawamu Kepada Seseorang Yang Lebih Mampu Melengkapimu
Pada akhirnya mulai menapaki hidup baru akan lebih baik daripada memaksakan diri untuk kembali merajut cinta dengannya lagi. Bayangan tentang kesendirian menjadi kekhawatiran yang kadang kamu takutkan secara berlebihan. Secara tidak sadar hal ini malah menutup dirimu pada hal-hal baru yang bisa saja kamu temukan di luar sana. Merelakan akan jauh lebih baik daripada harus memaksa diri untuk kembali. Sekuat apapun kamu bertahan jika memang tidak tidak ditakdirkan untuk menjadi milikmu maka berusaha ikhlas adalah satu-satunya hal yang bisa dilakukan. Mungkin saja Tuhan telah menyiapkan skenario yang jauh lebih indah didepan sana.
Kamu adalah orang yang paling berhak atas kehidupanmu, untuk itu keputusanmu untuk kembali padanya atau tidak sepenuhnya ada di tanganmu. Pertimbangan dengan matang sebelum mengajak orang lain terlibat dalam hubungan cinta yang kamu harapkan. Sebab perkara cinta kadang tak sesederhana kelihatannya.
