Sesungguhnya dari dulu Bang Rhoma Irama sudah berpesan: “Begadang Jangan Begadang, Kalau Tiada Artinya”. Tapi apa daya persoalan deadline kerjaan sampai undangan kumpul-kumpul bareng teman adalah memicu seorang lelaki untuk begadang semalam suntuk.
Info soal efek buruk begadang bagi kesehatan mungkin sudah sering bung temui. Dan sekian kali itu pula bung mengabaikan peringatannya. Tapi percayalah, peringatan kali ini tak bisa bung abaikan begitu saja. Karena ini urusan di ranjang dan soal kepuasan si nona. Tak mau dia berpaling cuma gara-gara bung sering tidur larut bukan?
Jangankan Garang, Minat Ke Ranjang Juga Tak Ada Kalau Bung Sering Begadang
Ini bukan omong kosong bung! Jurnal dari Clinical Endocrinology & Metabolism di tahun 2002 menyebutkan, keseringan begadang dapat menurunkan minat terhadap berhubungan seks. Bahkan tak cuma urusan minat, tapi bung juga bisa loyo dan tak bergairah.
Penyebabnya karena sering begadang dapat menurunkan tingkat hormon testosteron yang notabene adalah hormon yang penting dalam kehidupan seks laki-laki. Ini adalah hormon utama yang menjadikan bung laki-laki dan tegas membedakan dengan perempuan. Jadi bisa dibayangkan kalau hormon utamanyaa para lelaki ini sudah menurun.
Tak Cerdas Menangkap Yang “Diinginkan” Si Nona Juga Dipengaruhi Kurangnya Waktu Tidur
Memang terpaan deadline pekerjaan terkadang membuat anda tidak dapat tidur secara nyaman. Halangan tersebut tidak dapat diminimalisir karena terkait dengan hajat hidup. Seperti celotehan orang awam, bahwa tak apa terpukul yang penting dapur ngebul.
Namun, apabila Bung, terlalu asik bekerja di malam hari sehingga harus begadang. Jangan heran bahwa akan ada hal aneh yang terjadi di pikiran kita. Salah satunya adalah menurunnya kemampuan dan refleks memahami orang lain. Dan terutama dalam persoalan menilai kemauan seksual dari Si Nona. Bung jadi gagap dan tak respon dengan apa yang nona inginkan di tempat tidur.
Hal ini diungkapkan oleh studi di tahun 2013 yang diterbitkan dalam sebuah jurnal sleep. Disebutkan bahwa kurang tidur satu malam dapat membuat laki-laki dapat salah menilai minat seks dari pasangannya. Tentunya ini kabar buruk. Karena bung akan bingung untuk menerka tentang Si Nona, apakah ia sedang ingin memadu kasih atau tidak. Gaya apa yang sedang diinginkan pun sudah jelas tak bisa Bung tebak.
Tak Sanggup Melayani Padahal Si Nona Sedang Rindu Berbagi Kasih
Badan yang lelah selepas bekerja terlalu lama. Membuat pola tidur tidak dapat dijaga ritmenya. Bahkan, rasa sakit dan nyeri menyerang ke sekujur badan. Hal ini diakibatkan kelelahan karena terlalu lama begadang.
Bung yang lelah karena terlalu lama begadang. Akhirnya mencampakkan Si Nona yang sedang menunggu di Kasur. berharap bung datang menyentuh kulitnya. Tapi sayang, pola tidur yang hancur membuat hubungan intim harus diundur.
Tiba-Tiba Tak Mampu Lagi “Berdiri” Padahal Birahi Sudah Mendaki
Hasrat mungkin tetap ada, hormon testosteron belum terganggu. Tapi ada bahaya lain mengintai. Badan mungkin merasa mampu untuk terjaga berjam-jam tanpa merasa lelah, meskipun sinyal kuat sudah diberikan anggota badan. Kalau sekarang waktunya istirahat. Tapi Bung tetap memaksakan terjaga dan mengganggap itu tidak apa-apa adalah hal yang keliru.
Sebuah studi di tahun 2009 dalam jurnal US National Library of Medicine National Institutes of Health, menyatakan 70% pria mengalami gejala disfungsi ereksi dan resiko impotensi. Lebih baik Bung, jaga pola tidur agar masa depan yang lebih makmur. Dengan memaksimalkan tidur 7-8 jam sehari.
Mungkin Tekanan Membuat Anda Rela Terjaga, Tapi Hati-Hati Karena Gairah Bisa Saja Mati
Apa jadinya kalau seandainya gairah seks anda tiba-tiba tidak ada, menghilang, dan mati begitu saja. Gairah yang harusnya tumbuh ketika mendapatkan sentuhan dan rangsangan dari pasangan. Tiba-tiba direspon secara datar, tidak ada pemicu yang membuat bung harus bergerak atau melancarkan gairah seperti lelaki normal pada umumnya.
Sebuah jurnal sleep setelah menganilisis lebih dari 20.000 orang yang cenderung terjaga di malam hari atau begadang. Meniyimpulkan, Orang yang begadang memiliki suatu tekanan psikologis, dan itu benar-benar membuat orang tersebut menjadi depresi sehingga mengalami kehilangan gairah seks. Gairah seks laki-laki mati diakibatkan rasa depresi yang terlalu berlebihan.
Rajinlah berolahraga dan mencoba menjaga pola tidur agar rasa depresi tidak dateng menghantui anda bung. Karena gairah seks yang mati tidak dapat kembali.
Umur Memang Terukur Lewat Angka Tapi Ketika Begadang Tanpa Jeda, Libido Tak Lagi Dewasa
Libido memanglah penentu utama sebuah gairah seksual dari pria. Karena itu Bung mesti memahami bahwa akibat begadang yang terlalu kronis dapat membuat Libido menjadi lebih muda dari pada umur individunya. Dengan kata lain, gairah seksual dari pria dewasa berumur 25 tahun yang suka begadang hanya setingkat dengan ABG (Anak Baru Gede) yang berumur 10-15 tahun. Hal tersebut diungkapkan langsung lewat penelitian University of Chicago.
Jadi tidak ada salahnya kalau bung harus lebih menjaga pola hidup dari sekarang, mulai dari olahraga, pola makan dan pola tidur. Meskipun klise, tetapi kata-kata “lebih baik cegah sekarang, sebelum terlambat” adalah kalimat yang tepat untuk bung
