Setelah menginjak umur 27 merasa gaji yang didapat tidak seberapa. Padahal sudah pontang-panting untuk berlari agar pekerjaan tidak terbengkalai. Melunasi janji atasan untuk memberikan yang terbaik sudah dilakukan. Tapi naiknya tingkat pemasukan tak kunjung ditawarkan. Hanya apresiasi seperti pujian dan traktir makan menjadi suatu pembayaran, atau itu sogokan?
Bung janganlah lelah untuk mengejar cita-cita, teruslah bermimpi karena mimpi tidak memakan biaya. Mungkin itu kata-kata penyemangat yang didapat kala merasa drop, kemudian coba memotivasi dengan klik tautan di google tentang cara membangkitkan diri. Sambil berharap, semoga kutipan-kutipan pembangkitan diri dapat menaikkan hasrat untuk bekerja lebih giat lagi.
Masalah gaji memang terkadang menjadi penyuntik diri untuk bekerja lebih giat. Kalau gaji dan tenaga tidak sinkronisasi alias gaji tidak sepadan dengan kerjaan. Terkadang ada rasa nyelekit kan bung di dalam hati? pandai-pandailah bung untuk memotivasi diri karena pekerjaan yang bung sekarang alami, mungkin memang yang terbaik untuk dijalani.
Bung Merasa Bangga Ketika Menjadi Sarjana, Karena Merasa Ujian Hidup Sudah Dilewati Begitu Saja
Ketika masa pendidikan perkuliahan telah selesai dan dinobatkan menjadi sarjana. Rasanya senang bukan main kan bung? seperti telah melewati tantangan terbesar dalam hidup, dan berfikiran bahwa ketika fase ini terlewati, kemudian mendapatkan pekerjaan dapat hidup dengan mapan. Namun, peliknya kehidupan skripsi lebih mending dari pada pekerjaan.
Dikerjar deadline, berurusan dengan klien, bahkan diuber target menjadi hal yang paling menyulitkan. Seketika langsung mengenang masa perkuliahan ternyata lebih menyenangkan. Adapun bung juga jadi membayangkan bahwa ternyata begini yang orang tua rasakan. Sulitnya mencari uang untuk menyambung kehidupan.
Bekerja Itu Dimulai Dari Rumah Ke Kantor, Bukan Dari Kantor Pulang Ke Rumah
Ketika matahari belum seutuhnya mengguyur tubuh, bahkan baru berkedip kecil di langit. Bung sudah siap untuk bergegas untuk bekerja. Bung sudah rapih untuk menerjang kemacetan bahkan berdesak-desakan. Itu semua menjadi rute setiap hari yang bung jalani dengan lelahnya setiap pagi dan sore hari. Sesungguhnya, bung mulai bekerja itu bukan ketika di depan komputer.
Pagi-pagi buta bung sudah pergi mencari nafkah adalah bagian dari pekerjaan. Jauhnya jarak dan ganasnya perjalanan, menjadi sebuah tantangan setiap pekan. Terkadang hanya menunggu akhir pekan dan libur nasional menjadi penyemangat bukan? tetapi yang namanya pekerjaan adalah soal pengorbanan bung. Rela menggadaikan rasa lelah demi sebuah upah. Kalau pun upah yang bung terima masih terlalu kecil, ya jangan menyerah. Teruslah berusaha karena setiap proses pasti akan membuahkan hasil yang tak sia-sia.
Adakah Kata Lain Yang Menggambarkan Kelelahan Selain Lembur?
Pulang larut malam karena pekerjaan bukan lagi hal yang mengherankan. Dikala orang lain sudah melepas penatnya dengan bersantai atau beristirahat di rumah. Bung masih berkutat dengan pekerjaan. Tak pelak, pulang subuh untuk mandi kemudian berangkat lagi, juga pernah dijalani. Meskipun rasa nyeri di badan menggerogoti, bung tetap menjalani sepenuh hati.
Lembur seperti sebuah agenda tiap pekan yang dijalani. Tak pelak rasa terbiasa dengan lembur tidak membuat bung kaget untuk melakukannya. Untungnya, ada uang tambahan ketika lembur. Jadinya masih ada bentuk rasa syukur ketika mendapatkan diri harus lembur. Uang lembur lumayan untuk mendongkrak pemasukan. Kalau lelah? tenang saja bung, gunakan akhir pekan untuk tidur seharian.
Orang Tua Hanya Ingin Melihat Anaknya Bahagia
Bekerja memang mempunyai cita-cita untuk membahagiakan orang tua. Melihat orang tua yang semakin tua renta, bung jadi ingin membelikannya sesuatu untuk membantunya. Seperti memenuhi kebutuhan bahkan keinginan, menjadi motivasi buat bung untuk bekerja lebih giat. Walaupun, ketika mengecek rekening gaji nampaknya tak cukup untuk membeli itu semua.
Orang tua memang terkadang tidak meminta apa-apa, seraya berkata “Sudah buat kamu saja, bahagiakan dulu dirimu”. Orang tua hanya ingin melihat anaknya bahagia tanpa ada rasa sedih di dada. Meskipun begitu, bung pasti ingin sekali membalas jasanya. Mungkin waktunya bukan sekarang bung, tapi percaya dikala waktu itu ada bung pasti dapat membahagiakannya.
Mengeluh Tidak Akan Membantu Masalahmu Bung!
Banyak temen bung yang tidak bekerja atau belum bekerja merasa iri dengan apa yang bung dapatkan. Mereka berharap bisa seperti bung untuk bekerja dan mendatkan gaji tiap bulan. Tapi bung yang menjalani juga merasa kelelahan, bahkan tak bisa membagi waktu untuk istirahat dan bertemu kawan. Kalau hal itu yang bung rasakan, janganlah mengeluh bung. Mengeluh tidak akan menyelesaikan sesuatu yang ada hanya memperkeruh.
Bung yang sudah bekerja harus mensyukuri. Setiap pagi bung hanya perlu menahan diri untuk kemacetan dalam perjalanan. Namun, di luar sana bahkan teman bung sendiri, masih ada yang berdesak-desakan di pameran pekerjaan dan menunggu ketidakpastian. Rasa lelah dan jenuh itu bisa bung fasilitasi dengan gaji. Bahwa dengan gaji yang belum sebarapa bukan berarti bung bukan apa-apa. Percayalah suat saat bung akan petik hasil jerih payahnya.
