Cawapres dari Jokowi, KH Ma’ruf Amin menolak dibilang tua. Lantaran ia mengatakan kalau dirinya masih usia paruh baya, pernyataan Ma’ruf didukung dengan perhitungan umur yang dilakukan oleh organisasi kesehatan dunia yakni WHO. Usia Tua masuk dalam hitungan umur 80 sampai dengan 100 tahun.
“Menurut WHO, tua itu dihitung 80 tahun? 80-100 tahun tua, 60 tahun sampai 80 tahun disebutnya setengah baya. Jadi kalau begitu saya belum tua, baru setengah baya kalau menurut WHO,” ujar Ma’ruf Amin dikutip dari Detik.
Ma’ruf yang kini berusia 75 tahun nampak bingung soal pembahasan yang mengatakan keanehan capres Jokowi yang menjadikannya dirinya sebagai cawapres karena mengingat usia. Tapi Ma’ruf justru menyatakan kalau ia paruh baya bukan tua. Justru ia mengatakan kalau dirinya dibilang tua bagaimana dengan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad yang kini berusia 93 tahun dan masih melakukan tugas negara menjadi Perdana Menteri.
“Waktu saya ketemu Pak Mahathir di Kuala Lumpur, betul saya ini masih muda. Maka tumbuh semangat saya untuk berjuang. Sementara saya baru 57 tahun. Eh 75 tahun,” imbuh Kiai Ma’ruf sambil tertawa bersama ratusan peserta acara Hari Santri Nasional di Asrama Haji Palangkaraya, Kalimantan Tengah,
Pernyataan tersebut diminta dijadikan suatu inspirasi kepada para santri untuk bisa menjabat apapun entah menjadi kiai, pengusaha, pejabat pemerintahan, gubernur, wakil gubernur, dan calon wapres. Para santri juga diminta tidak perlu merasa rendah diri karena menjadi seorang santri.
“Bahkan bisa jadi presiden. Kayak Gus Dur. Karena itu santri jangan sampai merasa tidak bisa ya. Kita bisa jadi apa saja,” kata Kiai Ma’ruf.
