Saat Bung membaca judul tersebut, jangan menganggap kami yang menyimpulkannya. Karena pernyataan tersebut langsung muncul dari mulut Robin Page, Wakil Presiden Desain Volvo. Dia sendiri berujar kalau kendaraan yang diproduksi di Cina memiliki kualitas lebih tinggi daripada di Eropa, seperti dilansir dari Autoevolution.
Seperti diketahui Bung, kalau Volvo saat ini tengah dimiliki oleh perusahaan asal negeri tirai bambu, Geely. Pabrikan asal Swedia tersebut bahkan banyak memproduksi kendaraanya di Cina, selain di negara lain. Pernyataan yang dikeluarkan Robin mungkin menuai banyak kontroversi atau pertanyaan besar, khususnya bagi pecinta otomotif.
Terlebih lagi Volvo pun juga memproduksi XC40 yang dirilis pada akhir tahun lalu. Mobil bersegmen SUV (sport utility vehicle) lahir berkat perpaduan desain antara XC60 dan XC90, yang mana diproduksi bukan di negara Cina melainkan Belgia. Nah, apakah berarti XC40 memiliki kualitas lebih rendah ya Bung?
Kemungkinan besar memang tidak. Lantaran sudut pandang pada kualitas sebuah mobil sebaiknya diserahkan kepada Department Public Relation (PR), bukan desainer mobil seperti Robin Page. Namun, hal tersebut juga bisa ditemukan lantaran Cina memiliki lebih banyak SDM di dalamnya. Guna memberi aturan yang lebih ketat lagi pada saat pengecekan mobil setelah diproduksi Bung, yang merujuk pada kontrol kualitas ketat, yang diminta oleh produsen mobil Eropa di pabrik Cina.
Dengan kata lain produk yang dirakit di Cina, memiliki biaya tenaga kerja lebh rendah daripada di Eropa. Sehingga banyak uang untuk digelontorkan oleh perusahaan mobil macam Volvo untuk memastikan standar kualitas yang tinggi di jalur perakitan.
