Lebih Baik

Menjadi Dewasa Memang Tak Lagi Menyenangkan, Karena Makin Tahu Mana Harapan Dan Kenyataan

Bukan ingin merasa diri paling tahu, tapi bung mungkin juga merasakan hal yang sama. Jika semakin dewasa kita, sebanyak banyak saja hal sulit yang kian terasa. Terutama dalam urusan karir, asmara, hingga pada perkara pemikiran yang dituntut harus lebih bijaksana.

Ya, benar memang bung. Hidup menjadi laki-laki dewasa memanglah tak mudah. Bahkan meski para motivator di tv kerap berbicara banyak untuk rahasia hidup mudah, nyatanya semua itu tak semudah kelihatannya. Berbagai macam perkara yang ada pun kerap jadi pelajaran, bahwa hidup nyata tak semudah yang dulu pernah kita bayangkan.

Waktu Kecil Merangkai Masa Depan Bagaikan Mainan, Tapi Nyatanya yang Terjadi Kadang Jauh Dari Harapan

Bung masih ingat ketika TK atau SD pada saat ditanya seorang guru mau jadi apa ketika besar nanti? bung pasti mengambil jawaban standar seperti Dokter, Astronot, dan Tentara. Kenyataanya ketika dewasa, bung hanya menjadi karyawan yang biasa saja, yang tak sabar menunggu akhir pekan di setiap minggu. Ironis? gambarannya merancang cita-cita tidak semudah yang dibayangkan.

Apalagi dalam soal asmara dan keuangan. Ketika remaja menjalani cinta monyet saja sudah sebegitu serunya. Walaupun terkadang hiperbola dalam menyikapi permasalahannya, sudah seperti prahara di rumah tangga. Untuk keuangan, masih santai karena ada orang tua yang masih bertanggung jawab. Mungkin sepenggal lirik “waktu ku kecil. Hidupku amatlah senang” terlintas sesaat di kepala. Karena menjadi dewasa tidak mudah.

Berapa Banyak Uang yang Bung Miliki? Katanya Di Umur 27 Ingin Mandiri

Ketika melepas toga, menerima ijazah atau bahkan lulus SMA. Sudah mempunyai target tinggi untuk bekerja merupakan pencapaian yang bagus. Karena banyak  yang masih ingin berleha-leha menikmati masa indah ketika lulus kuliah, seraya berpesta karena telah melewati ganasnya skripsi. Padahal hidup setelah skripsi lebih menakutkan dari pada yang dikira.

Alasan untuk bekerja lebih cepat adalah ingin hidup yang mandiri secara finansial. Tidak lagi merepotkan orang tua, dengan meminta uang bulanan dan membalas jasanya walaupun tak ternilai. Tapi ketika telah bekerja,  rutinitas dan gajinya kadang tidak sama. Bahkan, untuk menyisihkan ke orang tua saja jumlahnya masih kurang, tapi bung tetap memaksakan. Alhasil, ketika akhir bulan masih menadah tangan untuk meminta meskipun sekedar uang jajan atau ongkos jalan.

Entah Mana yang Harus Diprioritaskan Antara Mencari Pasangan Atau Pekerjaan

Mencari pasangan ketika sudah beranjak dewasa di umur 25-an atau pun lebih, sangat berbeda ketika masa SMA atau kuliah. Umur yang sebenarnya memang belum terlalu tua untuk mencari, kalau pun ada yang sehati paling rentan umur bisa lebih jauh lebih muda. Karena wanita yang seumuran pasti targetnya langsung pelaminan tanpa berlama-lama menghabiskan waktu kencan.

Tapi bung tak dapat seperti itu. Mengenali pasangan luar dalam dengan tau latar belakang keluarga, sudah menjadi bobot utama ketika dewasa. Tak mau salah pilih pasangan membuat bung lebih lihai dan pandai dalam berkenalan. Alhasil bung mencari yang lebih muda, bukan karena bisa dibohongi seperti kata mereka. Tapi hanya ingin memastikan dekat dan kenal dengan waktu yang cukup lama. Kalau pun ada yang sebaya, paling juga teman lama.

Bermimpi Memiliki Hidup yang Ideal, Seringnya Ini Hanya Jadi Mimpi yang Bebal

Menjalani hidup ideal dengan menargetkan dapat membeli rumah, mempunyai investasi dan mempersiapkan tabungan untuk menikah. Kalau diurutkan memang mudah. Dicatat di satu buku catatan yang berjudul “menata masa depan”. Bung, hal seperti itu tak selamanya berhasil. Karena menjalani hidup yang ideal hanyalah fana.

Segala hal dalam kehidupan berjalan serba cepat dan dinamis, segala kebutuhan dan keinginan akan terus berganti secara cepat. Mungkin saja di 5 atau 10 tahun lagi, membeli rumah sudah tidak bisa lagi digapai orang umum, terutama di daerah ibu kota. Hanya akan ada apartemen yang dapat dibeli. Kehidupan ideal ternyata tidak sesusai dengan catatan masa depan yang sudah usang.

Bahkan Banyak Hal yang Diimpikan Hanya Jadi Sebuah Ungkapan

Ini merupakan hal yang paling tidak mengenakkan. Di mana sesuatu hal yang kita mimpi-mimpikan tidak sesuai dengan kenyataan. Seperti salah satu adegan di film romantika 500 Days Of Summer, di mana ada dua sisi yang diperlihatkan antara ekspetasi dan realita. Untuk menerima suatu kenyataan hanyalah dengan kedewasaan, karena tidak dapat ditangani dengan cara apa pun.

Seperti ingin menikah di umur 26 agar ketika anak sudah dewasa, umur orang tua tidak jauh jaraknya. Namun bagaimana mau menikah? jodoh pun tak kelihatan di pelupuk mata. Ingin membelikan orang tua sesuatu tapi tidak dapat dicapai karena kebutuhan semakin menggunung.

Berharap sudah menjadi karyawan tetap di umur 27, tapi di umur 26 saja sudah 4 kali ganti pekerjaan. Bung menjadi dewasa memang tak seusai ekspetasi, yang penting tetaplah bermimpi dan jangan menyerah, karena menggapai mimpi lebih mulia dari pada laki-laki yang patah arah.

 

 

 

 

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Wajah Tampan Berdampak Sulit Cari Kerjaan

Banyak yang berpikir dikaruniai wajah tampan dapat dimudahkan segala urusan. Tentu saja bukan urusan asmara. Tapi urusan yang lebih pelik seperti urusan birokrasi, yang terkenal dengan lika-liku rumit. Si tampan bisa menyelesaikan dengan mudah. Seolah dapat hak istimewa dengan didahulukan pengurusannya. Akan Tetapi, segala kemudahan itu tidak dirasakan saat dia membangun karir atau bekerja.

London Business School melakukan sebuah studi, yang menyatakan ketampanan atau kegantengan laki-laki membuat karir mudah terancam! Wajah tampan dianggap “ancaman” bagi atasan laki-laki! hingga berisiko tidak dapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saat kerja.

London Business School yang berkolaborasi dengan peneliti dari University of Maryland. Mengumpulkan eksperimen dari empat kantor yang berada di Amerika Serikat serta Inggris. Men’s Health, juga mengatakan kalau antar laki-laki biasanya memperhitungkan seberapa menarik kandidat dan jenis pekerjaan yang dilamar. Apabila membutuhkan bakat individual (seperti sales atau investment banking) kemungkinan besar akan ditolak. Justru para laki-laki tampan dan menarik kemungkinan besar bekerja dalam bidang peran performa tim yang dihitung. Jadi, bukan menonjolkan bakat individu.

Dengan banyak perusahaan yang melibatkan karyawan dalam proses rekrutmen, poin penting ini harus diperhatikan. Kesadaran bahwa perekrutan dipengaruhi oleh hubungan kerja potensial dan kecenderungan stereotip dapat membantu organisasi meningkatkan proses seleksi mereka,” kata Prof Sun Young Lee, ketua peneliti dari University of Maryland.

Menjadi laki-laki tampan adalah berkah. Ketika semua urusan bisa terselesaikan dengan mudah. Tapi itu semua sirna saat melamar kerja. Apakah bung mengalaminya?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Agar Tak Menanggung Malu Karena Lupa Cukur Bulu Hidung

Penampilan tak hanya sebatas pakaian, celana sampai sepatu, persoalan bulu hidung dan telinga tak boleh luput perhatian. Rambut-rambut kecil ini memiliki fungsi menyaring partikel dari debu dan patogen, supaya membantu seseorang dalam kesehatan yang lebih baik. Namun hal ini mengganjal sebagai penampilan apabila bulu-bulu tersebut ke luar dari ring telinga dan kuping, tentu saja dilihat sebagai yang janggal bagi orang lain bahkan terkesan menggelikan.

Salah satu tindakan yang pasti dilakukan adalah dengan mencukur. Ini merupakan hal normal kok, lagi pula pasangan bahkan si Nona yang sedang bung dekati pasti akan risih melihat ini. Bayangkan saja saat bung berbicara dekat dengan nona, tiba-tiba ia menjauh dan fokus ke arah bulu hidungmu, tidakkah itu membuat bung malu? cara menghilangkan rambut-rambut kecil ini perlu perawatan. Perawatan yang baik dan bersih, sekaligus tidak glamor.

Gapai Gunting Kecil dan Cukur Daerah yang Tergapai

Cara untuk memangkas rambut-rambut kecil yang mengganggu adalah dengan mengambil gunting kecil yang bisa tergapai. Karena rambut kecil ini memiliki manfaat, jadi jangan mencukur terlalu dalam, sekiranya bung cukur yang terlihat dari luar saja. Caranya sih simple, pegang gunting di satu tangan dan gunakan cermina pembesar di tangan lainnya untuk melihat lebih dekat. Hindari godaan untuk mencukur terlalu dalam karena fungsi rambut kecil ini ada manfaatnya.

Bisa Juga Dengan Pisau Cukur Listrik Namun dengan Pisau Khusus

Kalau bung merasa bulu hidung atau kuping cepat tumbuh dan tebal, cobalah berinvestasi dengan pemangkas berkualitas atau pisau cukur listrik. Karena dapat mencukur sampai ke akarnya. Tapi harus hati-hati jangan memaksa mencukur terlalu dalam ikuti petunjuk yang terdapat di perangkat tersebut, dan bung harus bisa menilai apakah ini terasa nyaman atau tidak dengan cukurannya.

Ingat, Menghilangkan Rambut-Rambut Kecil di Hidung dan Telinga ada Risiko Peradangan!

Ini alasannya kenapa kami bilang menghilangkan rambut-rambut kecil ini  butuh perawatan. Lantaran metode apapun yang dilakukan, mencukur rambut kecil itu membuka pori-pori dan menempatkan diri pada risiko peradangan atau infeksi. Jadi gunakan alat bersih, kemudian alihkan alat yang memungkinkan saat berpindah dari telinga ke telinga atau dari telinga ke hidung. Alasannya untuk mencegah kontaminasi dan akan melokalisasi infeksi ke satu area, jika memiliki infeksi kami sarankan langsung ke dokter ya bung.

Apabila Terinfeksi, Tenang dan Tangani

Meskipun telinga dan hidung bagus saat mencegah infeksi, tetapi itu tidak berarti saat terinfeksi tidak dapat meningkat dengan cepat dan menyakitkan loh! apabila tanda peradangan di bagian ini sudah muncul harus ditangani dengan cepat. Rongga telinga dan hidung memang terkenal menciptakan berbagai macam gejala, seperti sakit telinga dapat dianggap sebagai sakit gigi. Kemudian infeksi sinus yang menyakitkan itu, dapat dianggap sebagai migrain. Jadi saat infeksi terjadi tenang dan tangani.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Berpakaian Sesuai Umur Agar Pesona Tak Lekas Luntur

Pernah melihat seseorang tidak pantas mengenakan pakaian tertentu karena mereka terlalu tua? kalau iya, berarti bung dihadapkan oleh salah satu contoh kalau berpakaian itu harus sesuai umur. Yap, setiap pakaian dibentuk tentu memiliki tujuan pasar yang ingin dirangkul, bisa anak-anak, remaja atau orang dewasa. Maka ada suatu anomali apabila pakaian anak-anak dikenakan oleh orang dewasa.

Di sisi lain ada yang berpendapat kalau orang tua memakai pakaian anak remaja bakal terlihat lebih muda. Padahal tidak juga, sesungguhnya anggapan itu lahir dari sebuah standar ganda. Kebetulan saja yang mengenakan pakaian tersebut adalah orang tua yang tampan maka pujian itu datang. Kalau orang tuanya biasa (Re : tidak ganteng) saja pasti anggapan itu tidak muncul ke permukaan. Pesona terpancar lewat persona, termasuk pakaiannya. Maka dari itu berpakaian lah sesuai umur agar pesona tidak luntur.

Ketahui Sebuah Brand Pakaian, Cari yang Sesuai Dengan Usia Bung Sekarang

Beragam jenis brand pakaian atau toko pakaian mendunia ternyata terbagi-bagi dalam kategori usia. Sebut saja H&M, Zara dan Topman yang cocok dikenakan di usia 20 dan 30-an. Karena secara gaya tidak terlalu muda, dan juga tidak terlalu tua. Namun makin usia bertambah, bung tak lagi cocok mengenakan brand tersebut. Sebut saja ketika sudah menginjak usia kepala 4 atau kepala 5, pilihan pakaian semakin sedikit seperti Uniqlo, Gap, J.crew, Ralph Lauren dan Suitsupply. Detail pemetaannya seperti tertera di bawah ini.

Maka dari itu bung harus mulai mengetahui tentang toko-toko pakaian populer, apakah mereka mempunyai katalog untuk usia bung atau tidak. Kalau berbicara usia, usia 20-an adalah usia terbebas dalam mengenakan pakaian apa saja. Lantaran hampir toko pakaian populer menyediakan katalog bagi mereka yang sedang tumbuh dewasa.

Jangan Terpaku Merek, Cari yang Berkualitas dengan Harga Pas

Ketika pakaian menyesuaikan usia, tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam membelinya. Mulai dari memilih gaya, merek sampai motif, tapi hal utama yang harus didahulukan adalah kualitas. Seperti kualitas kain, memiliki daya tahan yang lebih baik dan pas dipakai. Karena percaya atau tidak, seiring bertambahnya usia seperti kepala 3 ke atas, investasi dalam pakaian adalah hal penting. Dengan mencari pakaian berkualitas yang dapat bertahan selama bertahun-tahun. Kalau mereka yang baru menapaki usia 20-an cenderung santai dan tidak khawatir akan kualitas. Seiring berjalannya waktu gaya dapat berubah dan selera  pun berubah.

Merambah Hal yang Antik Dengan Bung Mencari Barang Klasik

Membeli barang-barang klasik juga bagian dari peningkatan pesona sesuai usia. Terlebih, barang klasik selalu terlihat menarik. Mau bung sekarang menginjak usia kepala 2, kepala 3 atau selebihnya masih cocok untuk mengenakannya. Penampilan dapat meningkat kalau mengenakan barang klasik seperti  jins dark wash,  pakaian polos bewarna dasar hitam dan putih, sepatu kulit sederhana, jaket denim sampai jam tangan ciamik.  Jadi biarpun era semakin modern, hal klasik dan lawas masih pantas dijadikan barang pentas.

Jangan Ketinggalan Zaman, Perhatikan Tren Agar Makin Keren

Meskipun hal klasik menarik dikenakan serta membuat seseorang terlihat lebih unik. Tren tetap tidak boleh dilupakan, tren harus diikuti dan diperhatikan, bisa saja hal klasik kemudian bangkit karena berawal dari tren yang berkembang jaman sekarang. Maka dari itu perkembangan tren harus diikuti karena bisa memompa gaya setiap orang. Bung tak boleh egois dengan menutup mata dengan tren zaman sekarang dan bangga terjebak akan kebiaasaan.

Berani Berkesperimen Dengan Mencoba Hal Baru

Jangan mau terus-terusan bermain aman, seperti mengenakan kaos, jeans dan sneakers. Lama-lama itu membosankan! selagi masih pantas berkespresi, jangan pernah takut akan hal-hal baru. Siapa tahu justru bung malah menemukan formula ciamik berpakaian untuk pribadi. Mulai berkunjung ke toko perbelanjaan yang belum pernah dikunjungi, kemudian coba ambil sepasang sepatu dan jeans. Bercerminlah, apakah terlihat segar secara tampilan atau malah usang tak karuan.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top