Membahas pemain di awal tahun baru ini, mungkin agak terlalu membosankan. Lantaran belum ada nama-nama baru yang trengginas. Karena muka-muka lama juga masih ganas. Untuk itu, kali ini kami akan membawa bung untuk membicarakan kesuksesan sang juru strategi yang kerap dibebani dengan prestasi.
Memberikan taktik, memecahkan masalah di tengah pertandingan sampai memanfaatkan segelintir talenta dalam sebuah tim menjadi tugas para pelatih. Pelatih anyar yang membuktikan dirinya di Eropa sangat banyak. Bahkan mantan pemain yang banting stir menjadi pelatih kemudian sukses juga tidak sedikit. Tanpa perlu disebutkan satu per satu, barang tentu bung tahu mereka siapa saja bukan?
Dilansir dari ftb90, berikut beberapa pelatih yang mendapatkan gelar terbanyak di Eropa, simak baik-baik bung.
Sang Pengantar Filosofi Tiki-Taka
Kalau boleh dibilang secara gamblang, Pep Guardiola merupakan penerjemah filosofi permainan Tiki-Taka yang diperkenalkan Johan Cruyff. Terbukti di mana Pep mengembangkan permain yang full dengan passing sekaligus ball position ke dalam Barcelona, Bayern Munchen dan Manchester City.
Kesuksesan Pep yang paling melejit adalah saat membawa Barcelona meraih Treble Winner di musim perdana musim 2008/09. Setelah itu, pelatih berkepala pelontos ini coba menukangi tim luar Spanyol. Sangat terlihat dari permainannya semua tim (yang dilatih) hampir menerapkan permainan yang sama. Pelatih berusia 47 tahun ini pun mendapatkan 23 trofi.
Menukangi Dua Raksasa Jerman Dengan Perkasa
Bagi penikmat sepakbola sejati tentu tidak asing dengan nama Ottmar Hitzfeld. Seorang pelatih berwajah garang namun pintar meracik strategi dengan sempurna. Hitzfeld mendulang kesuksesan setelah menangani dua raksasa Jerman, Bayern Mucnhen dan Borrusia Dortmumd.
Sejauh ini Hitzfeld telah meraih 25 trofi dan gelar bergense seperti Bundesliga dan Champions League. Bahkan ia tercatat pernah menangani FC Aarau dan Grasshopper.
Disiplin Menjadi Cara Menjadi Sukses di Sepakbola
Kalau nama ini sangat asing di dalam ruang lingkup sepakbola, tetapi bisa jadi bung mengenalnya kalau akrab menyaksikan permainan Dynamo Kiev. Tetapi itu sangat tidak mungkin, lantaran klub yang letaknya di Ukraina ini jarang diminati oleh masyarakat Indonesia.
Nama yang sedang kita bicarakan adalah Valery Lobanovsky yang tercatat memiliki 30 trofi sepanjang karir sebagai pelatih dan terkenal sangat disiplin. Meskipun pernah melatih Dnipro Dnipropetrovsk, tetapi 29 trofi yang bersarang di lemarinya sekarang berasal dari Dynamo Kiev.
The Special One yang Tak Lagi Spesial
Di era kejayaanya Jose Mourinho merupakan pelatih yang jenius dengan mampu membawa tim yang dilatihnya menapaki tangga juara. Tetapi ego pelatih ini juga yang mampu menghilangkan kejeniusan yang dimiliki. Taktik parkir bus atau total bertahan dianggap permainan yang buruk bagi sebagian orang, dan dikecam membuat pertandingan yang berjalan tidak seru. Secara keseluruhan, ia meraih 26 trofi bersama Porta, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid dan Manchester United.
Pelatih Tersukses di Eropa, Masih Milik Ayah dari Setan Merah
Tidak mengejutkan, tidak pula mengherankan kalau Sir Alex Ferguson menjadi nama puncak pelatih yang meraih gelar terbanyak di Eropa. Sekaligus sangat pantas untuk disebut sebagai ayah dari klub Manchester United. Karena klub ini sangat sukses di bawah kepelatihannya.
Apalagi saat United meraih treble winner di tahun 1999. Menjadi tonggak kalau Setan Merah bukan klub sembarang dari tanah Inggris.
Dari sekian pelatih, mana yang menjadi favoritmu bung?
