Persaingan di berbagai kompetisi sepak bola Eropa, apabila dilihat dari waktu ke waktu memang menarik. Rivalitas yang makin ketat, dan munculnya para pendatang baru yang diberikan modal oleh investor kaya, seperti Manchester City dan PSG menambah peta kekuatan baru sehingga pesaing pun makin bertambah. Tetapi dibalik munculnya pendatang baru atau semacamnya, persaingan antara rival abadi biasanya juga mengundang perhatian.
Nah, suatu catatan penting juga menunjukkan biasanya rival tergolong tim kuat. Beberapa isi timnya bisa saja memang mendatangkan bintang. Tetapi bisa juga kalau klub tersebut menciptakan bintang, Dibalik persaingan ketat yang ditampilkan, ada juga beberap momen di mana rival abadi dibantai telak. Hingga pendukungnya pun malu, bahkan pendukung yang di layar kaca seperti Bung, ingin menampilkan muka di kantor saja was-was, ‘kan? Nah, berikut ini ada beberapa momen dimana rival abadi tak lagi berarti.
Derby Della Madonnina
Salah satu derby terseru yang terjadi di Italia, adalah saat klub-klub sepak bola kota yang ada di kota yang jadi kiblat fashion ini, saling memperebutkan tahta demi membuktikan siapa yang paling kuat dan terbaik di kota Milan. Fans Inter boleh berbangga, di masa jaya pernah mengalahkan Milan 4-0 di tahun 2009.
Tapi, jauh sebelum itu, di saat AC Milan masih memiliki talenta terbaiknya. Inter tak bisa berkutik apa-apa Bung. Di tahun 2001 AC Milan sukses melumat Inter dengan enam gol tanpa balas. Pemain legendaris seperti Paolo Maldini, Costacurta, dan Andriy Shevchenko masih menjadi bagian tim ini. Kekalahan tersebut membuat Inter di akhir musim menghuni peringkat lima klasemen akhir.
Paris Saint-Germain Bertemu AS Monaco
PSG maupun AS Monaco bisa dibilang dua tim yang cukup bergengsi di Prancis. Tetapi PSG sempat tidak diperhitungkan sebagai tim kuat lantaran telah kehilangan beberapa pemain terbaiknya. Dulu yang mendominasi hanya AS Monaco, Olympique Lyon dan Olympique Marseille. Sejarahnya hampir sama dengan Manchester City, Paris Saint-Germain kedatangan bank berjalan. Setelah diakuisisi oleh Oryx Qatar Sports Investments di tahun 2012, membuat mereka cukup banyak berbicara di Prancis dan juga Eropa.
Kedatangan Thiago Silva, Ezequiel Lavezzi, Zlatan Ibrahimovic dan yang terakhir, Neymar membuat Les Parisien kembali jad tim kuat. Di babak semifinal Coupe de France musim 2016/17, AS Monaco dilumat habis 5-0 lewat gol Julian Draxler, Blaise Matuidi, Marquinhos, Edinson Cavani, dan gol bunuh diri Safwan Mbae.
Borussia Dortmund Sepeninggalan Jurgen Klopp dan Pemain Bintang
Kehilangan pemain bintang sangat dialami oleh Borussia Dortmund. Apalagi beberapa pemainnya banyak yang pindah ke rival abadinya, sebut saja Bayern Munchen. Seperti Robert Lewandowski dan Mario Gotze, sehingga beberapa tahun belakangan Dortmund yang saat itu bangkit mulai kembali meredup.
Die Roten dan Die Borussen pun bertemu di musim lalu tepatnya di pekan ke-28. Skuat Jupp Heynckes sukses membuat kiper tim tamu, memungut bola dari gawangnya sebanyak enam kali tanpa menceploskan satu bola pun. Enam gol Bayern dalam pertandingan tersebut sukses dilesakkan James Rodriguez, Thomas Muller, Franck Ribery, dan juga hattrick Robert Lewandowski.
Derby El Clasico
Di tahun 2010, Derby El Clasico sungguh berjalan menarik. Bukan hanya persaingan dua tim terbaik di Spanyol saja, melainkan juga sebagai ajang pembuktian siapa yang terbaik antara Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi. Alih-alih bakal terjadi saling jual beli serangan dan kejar-kejaran skor, justru Barcelona tampil impresif dengan menundukkan Real Madrid lewat skor 5-0. Jose Mourinho pun tertunduk melihat hasil tersebut.
Arsenal Dilumat Setan Merah yang Nampaknya Berbekas sampai Sekarang
Dalam sejarah liga Inggris, mungkin ini menjadi salah satu kekalahan terbesar yang dialami Arsenal saat bertemu Manchester United. Di tahun 2011, Arsenal harus pulang dengan malu ketika Wayne Rooney Cs menggempur gawangnya tanpa henti hingga skor akhir menunjukan 8-2 untuk kemenangan Manchester United.
Secara berturut-turut gol dari Danny Welbeck, Nani, Park Ji Sung, dua gol Ashley Young dan hattrick Wayne Rooney memeriahkan pesta gol tersebut. Gol hiburan dari Arsenal dicetak Robin Van Persie dan Theo Walcott. Selang setahun kemudian, Robin Van Persie pun berlabuh ke Manchester United.
