Meskipun sotoy sedikit dalam menebak, acap kali, nafsu untuk berdandan yang menggebu-gebu juga dimiliki laki-laki lho. Terlihat dari keseriusan mereka untuk memiliki brand street wear kenamaan macam Supreme dan kawan-kawannya. Lantas adakah yang salah dengan itu semua? tentu tidak bung. Karena itu menjadi hak setiap orang tentang bagaimana mereka membelanjakan duitnya.
Tanpa perlu diberitahu, bung pun sudah mengetahui harga brand tersebut sangatlah menguras gaji bulanan. Apalagi bagi mereka yang gajinya cuma digaris UMR. Namun, demi meningkatkan penampilan atau terinspirasi dari public figure di Instagram, membuat seseorang ingin mengenakkan Supreme. Brand yang didirikan oleh James Jebbia pada tahun 1994 ini menjadi ikon global soal urusan fashion di masa kini.
Persoalan pakaian, penampilan, dan tentang apa yang dikenakkan, memang balik lagi kepada keinginan seseorang. Tetapi kalau berfikir kembali, apakah tidak lebih baik uang tersebut ditabungkan saja bung? lantaran menghabiskan uang berjuta-juta demi pakaian kami rasa terlalu berlebihan.
Alangkah baiknya bung menghemat demi mempersiapkan diri di masa depan. Mulai dari menyiapkan tabungan masa tua, menikah (btw bung kapan nikah?), keluarga sampai hal tidak terduga. Bukan menakut-nakuti tetapi hidup itu penuh misteri.
Harga Satu Outfitnya, Bisa Buat Biaya Hidup Selama Sebulan
Untuk sebuah baju, Supreme bisa mematok harga Rp 1,5 juta sebagai harga terendah. Mengenakan pakaian seharga segitu pasti ada kebanggaan, terutama saat mejeng di pusat perbelanjaan. Namun kalau ditabung, itu bisa bernilai, apalagi secara berkala selama satu tahun. Tabungan bung yang terkumpul akan sebanyak Rp 8 juta!
Selain sangat bermanfaat apabila ditabung. Dengan biaya Rp 1,5 juta bisa buat hidup selama sebulan. Hitung saja kalau bung menghabiskan uang makan per hari 20 ribu rupiah, otomatis selama sebulan penuh bung hanya keluar uang sebesar Rp 600 ribu. Tentu sisanya masih bisa bung belikan bensin sampai mengajak nona untuk kencan.
Investasi di Barang Langka?
Dalam sebuah perayaan ke 21 tahun Mo Wax Recrods, sebuah label rekaman yang bekerja dengan beberapa brand terkenal macam A Bathing Ape, Converse, Nike dan Supreme. Untuk kolaborasi yang terakhir mereka memutuskan merilis sebuah kaos box-logo (kaos yang ada logo kotak supreme di bagian tengah). Produk yang terbatas dan cuma tersedia di pameran Mo Wax tahun 2014, membuat barang ini sangat langka. Sampai harga reseller ada di kisaran Rp 38 juta.
Kami sih tidak yakin untuk memakai kaos tersebut dalam berakitivitas bung. Sampai kena sambel saja, tentu ada rasa geram, nampaknya. Kalau difikir-fikir saat seseorang bilang “barang langka ini menjadi investasi”, menurut kami tanggung. Sekalian saja beli emas, investasi yang nyata adanya. Dengan harga emas sekarang yang mencapai Rp 563.000 per gram, bung bisa memiliki 65 gram emas dari uang Rp 38 juta. Selain investasi, ini bisa jadi pegangan yang berarti dan mudah dijual kembali.
Biaya Mahal Dalam Berpakaian Tak Serta Merta Membuat Penampilan Terlihat Spesial
Apabila berpakaian mahal akan terlihat spesial tentu dapat disimpulkan siapa yang mengenakan kaos termahal, dia adalah paling spesial di dunia? nyatanya? tidak demikian kan? membeli pakaian mahal mungkin membuat seseorang mendapat pengakuan dari teman-temannya di dunia sosial.
Tetapi itu tak merujuk tentang seberapa kerennya anda bung. Pengakuan yang diunggah hanya sebatas takjub karena bung mampu membeli pakaian yang harganya selangit. Persoalan apakah bung menjadi lebih keren dan ganteng, itu relatif.
Di usia sedewasa ini, di mana sudah mengerti pahitnya mencari rezeki seharusnya bisa lebih bijak lagi mengelola keuagan. Jangan terbawa godaan setan alias hawa nafsu. Karena meskipun ‘setan’ sulit dilawan, tak berarti tak bisa dikalahkan.
Supreme Pernah Keluarin Hoodie Seharga Rp 60 Juta, Bung Rela Demi Jaket Merogoh Kocek dengan Harga Luar Biasa?
Sebagai kiblat fashion masa kini, yang kerap dilabeli barang hypebeast. Supreme pernah kollabs dengan brand elegan macam Louis Vuitton. Lahirlah sebuah Hoodie, dengan nama Supreme x LV Hoodie Bogo yang didapuk harga pasarannya di angka Rp 60 juta. Kalau pun disuruh nyicil kira-kira bung rela nggak? kalau menurut kami sih jawabannya nggak.
Ciri-ciri orang mapan dilansir dari Detikfinance bahwa orang tersebut bebas dari jerat hutang konsumtif. Apabila memiliki hutang produktif, tentu itu tidak masalah bung. Utang produktif merupakan utang yang memiliki nilai aset jangka panjang seperti Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA). Kalau punya duit Rp 60 juta bung sudah menyicil rumah, otomatis ungkapan mapan sudah layak dikenakan, bukan?
Jadi Pilih Mana Penampilan Masa Kini Atau Mapan Demi Masa Depan Nanti?
Dihadapkan dua pilihan sangatlah menarik. Tentu bung memiliki pilihan tersendiri untuk memilih mana yang terbaik. Seperti halnya antara beli barang Supreme atau menabung. Sah-sah saja kalau bung berpenghasilan puluhan juta dan membeli produk tersebut tiap bulannya.
Mungkin bung memiliki pencapaian tersendiri, dan sudah membagi mana yang dihabisi mana juga yang buat investasi. Tetapi kalau secara rasional tentu harga selangit demi sebuah baju, topi, sepatu sampai hoodie kami rasa bung harus cukup selektif. Lantaran membeli barang dengan harga yang terlalu over bisa membuat keuangan game over.
Lantas bung pilih mana, mengenakan ‘Supreme’ demi penampilan atau berhemat supaya hidup mapan?
