Selepas menikah, ada banyak pengeluaran yang mesti bung kucurkan. Mulai dari biaya pendidikan anak, biaya sehari-hari, sampai hal yang tidak terduga. Kalau bung tidak bijak dalam mengatur alur keuangan, bisa fatal akibatnya.
Umumnya diidentikkan pada kaum perempuan, tapi bung juga tak boleh lepas tangan. Sebagaimana janji pernikahan yang sudah disebutkan saat akad. Kita juga bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup berdua, dan salah satunya tentang prahara keuangan keluarga.
Menjalani ini jelas tidak mudah,apalagi jika sumber pendapatan belum seberapa. Tapi kalau bung bisa mengaturnya dengan baik, semuanya pasti berjalan dengan aman. Satu hal yang perlu bung ingat, bung harus bisa menahan hawa nafsu untuk membeli sesuatu, dari pada nanti dapat kejadian ini dan itu.
Makanan Diluar Memang Kerap Terlihat Lebih Nikmat, Tapi Masakan Istri Jauh Lebih Berarti
Godaan santapan di luar memang menarik hati dan menggoda selera. Jajanan makanan pinggir jalan atau pun di restoran, menawarkan hidangan yang mapan. Jadi wajar saja kalau banyak keluarga yang akhirnya menyempatkan bersantap di luar. Namun kalau hal itu sering dilakukan akan membuat keuangan tak sepadan bung. Lebih baik bung makan di rumah menunggu hidangan dari sang istri tercinta.
Terlalu banyak jajan di luar tidak bagus bung untuk urusan mengatur keuangan. Tanpa perlu dijelaskan, bung pasti tahu berapa banyak kocek yang harus keluar hanya untuk makan malam kalau direstoran. Untuk menghemat lebih baik bung sepulang bekerja langsung ke rumah, dan makan bersama keluarga. Itu merupakan sesuatu hal yang tak ternilai harganya.
Menabunglah Secara Terpisah Sehingga Impian Mu Sah
Bung jangan beranggapan bahwa ketika menikah tidak dapat bersenang-senang lagi dengan membeli barang seperti mobil, motor atau travelling. Karena biaya kehidupan setelah menikah memang makin lama, makin tinggi. Hal itu tidak dapat disanggah karena memang benar adanya. Namun, kalau tidak dapat bersenang-senang lagi rasanya sih tidak juga bung. Tetapi cara bersenang-senang harus disiasati dengan menabung bersama dengan istri.
Bukan hanya sekedar menabung memasukan uang ke dalam celengan. Tidak seremeh-temeh itu, namun bung harus menyiapkan beberapa pos tabungan. Dengan memilah-milah tabungan tersebut, seperti ada tabungan untuk rumah, untuk pendidikan,untuk masa depan, untuk jalan-jalan sampai mobil impian. Dengan melewati proses seperti ini pasti keuangan rumah tangga tidak akan runyam
Bung Mesti Paham Skala Prioritas Biar Pemakaian Uang Ada Batas
Ketika bung sudah berkeluarga, harus memiliki skala prioritas untuk mengeluarkan uang untuk apa yang lebih dulu. Dimulai dengan hal-hal yang menjadi menjadi prioritas, seperti kebutuhan, baru setelah itu tentang keiginan yang bung atau keluarga inginkan. Karena mengutamakan kebutuhan lebih baik agar perjalanan hidup tetap stabil bung.
Dengan memakai sistem skala prioritas pengeluaran tiap bulanan bahkan tahunan. Akan memudahkan bung dalam mengatur keuangan, sehingga tak ada kasus atau cacat perhitungan di buku keuangan. Menikah memang merubah segalanya, termaksud urusan mengelola keungan yang bung punya.
Kalau Terasa Kurang, Bung Bisa Coba Menambah Pendapatan Lewat Bekerja Sambilan
Kalau bung merasa pendapatan bulanan masih kurang. Sehingga memikirkan untuk mencari pemasukan tambahan. Mungkin bung dapat melakukan pekerjaan sambilan atau membuka sebuah usaha. Dengan itu bung dapat menambal pengeluaran yang mungkin mulai membebani sanubari.
Karena tak bisa dipungkiri bung, biaya rumah tangga memang setiap tahunnya makin naik. Terutama harga bahan pokok yang bikin mata melotot. Dari pada bung tetap bersikukuh untuk memaksimalkan dari satu bidang pekerjaan, rasanya terlalu krusial bukan?
Karena Tuhan Punya Kuasa Soal Rezeki Bung
Apabila ada seorang kerabat bung yang berkata “Karena menikah membuka pintu rezeki”, mungkin kurang bisa dipercaya secara sistematis. Bahkan secara logika pun, sangat berlawanan karena dari mana asal muasal dapat membuka pintu rezeki, padahal lebih realistis kalau mengeluarkan lebih banyak pengeluaran. Tapi ternyata ada kehendak Tuhan yang ikut campur bung.
Secara tidak langsung Tuhan membuka pintu rezeki lewat sebuah acara pernikahan yang kultus. Karena bagi sebagian agama, bahwa pernikahan adalah proses ibadah. Dan secara awam bung pasti paham, bahwa Tuhan lah yang mengatur rezeki.
