Menyeruput secangkir kopi sudah menjadi agenda pagi yang dilakukan banyak orang sebelum mulai aktivitas, guna meningkatkan daya pikir karena kopi mengandung kafein. Tetapi, selama di bulan Ramadhan, banyak yang bingung bagaimana menyiasati kegiatan ini. Ngopi seolah-olah harus diberhentikan selayaknya nafsu yang harus diakomodir selama di bulan baik.
Kekawatiran tersebut sebenarnya tidak perlu begitu, karena Bung masih bisa tetap menikmati aroma dan ngopi asalkan tahu aturannya. Mungkin banyak Bung yang bertanya-tanya, bagaimana cara untuk ngopi selama bulan puasa? Dilansir dari majalah ottencoffe, berikut ada beberapa tips sederhana yang disiarkan guna membantu Bung dalam melaksanakan ritual menyesap kafein di bulan puasa.
Atur Pola Ngopi Jangan Sampai Berlebihan Bung
Kalau pada hari biasa Bung bisa mengonsumsi kopi 4-5 cangkir, justru Bung harus memberinya pembeda saat sedang berpuasa. Karena secara kondisi tubuh saja sudah berbeda, lebih baik Bung atur pola ngopi agar tidak mengganggu puasa. Minum kopi secukupnya saat sahur bisa menjadi alternatif agar badan Bung terasa segar dan berenergi. Dan juga minumlah lagi secangkir kopi setelah berbuka Bung, agar tubuh kembali bersemangat. Apalagi pada bulan baik seperti ini, tentu sarat dengan berbagai agenda mencari pahala yang tersedia lewat tarawih dan tadarus.
Pilihan Kopi pun Harus Cermat, Jangan Sampai Kalap Karena Rindu yang Amat Berat
Kopi sudah menjadi candu bagi sebagian orang, bahkan menjadi aroma yang selalu dirindukan. Sehingga jenis kopi apa saja bisa menjadi favorit. Tetapi disaat bulan Ramadan jenis kopi yang dianjurkan adalah arabika. Bukan hanya karena namanya mengandung unsur religius, tetapi kafein arabika memang lebih rendah apabila dibandingkan dengan robusta yang jumlah kafeinnya bisa mencapai dua kali lipat.
Saat puasa tubuh kita tak membutuhkan kafein yang terlalu tinggi. Selain itu, konsumsilah kopi yang segar dan jelas asal-usulnya. Kopi yang tidak jelas ataupun kopi instan sangat tidak baik bagi tubuh, bahkan efeknya pun dapat mengganggu kesehatan.
Lakukan Coffe Nap Sebelum Berkegiatan di Pagi Hari
Bagi Bung yang tidak tau coffe nap, ini sebenarnya sama saja dengan power nap, adalah sebuah tidur siang singkat yang dilakukan 10 sampai 20 menit agar tubuh kembali bersemangat. Kalau coffe nap biasanya dilakukan setelah menikmati secangkir kopi dan disusul dengan istirahat yang berguna untuk menghilangkan rasa kantuk yang sering menyerang di jam-jam keras. Sedangkan di bulan puasa, Bung bisa melakukannya setelah shalat subuh. Sebelum imsak Bung mengonsumsi kopi dan lanjut shalat subuh, setelah itu Bung bisa memejamkan mata sejenak sebelum berkegiatan di pagi hari.
Jangan Ngopi Terlalu Larut Malam, Nanti Bung Sahurnya Bisa Kesiangan
Mungkin Bung bisa menikmati kopi selepas beraktivitas dan melaksanakan shalat tarawih, sekedar bersenda gurau sambil bersantai. Namun, entah karena sugesti atau tidak, menikmati kopi memang terkadang dapat membuat rasa kantuk menghilang. Sehingga Bung dapat tidur larut pagi, dan sahur pun kesiangan atau terlewatkan. Jadi sayang kalau hanya karena segelas kopi yang ditenggak, membuat puasa Bung tidak dapat dijalankan secara enak.
Kalau Minum Kopi Harus Diimbangi Dengan Air Putih
Bagi yang belum tahu, kalau Bung mengonsumsi kopi harus diimbangi dengan meminum air putih yang cukup. Karena sehabis menenggak kopi biasanya beberapa orang mudah haus dan dehidrasi, Bung. Apalagi saat puasa, justru Bung harus mendapatkan asupan cairan yang cukup, yakni dengan minum air putih dengan jumlah banyak. Maka setelah Bung selesai minum kopi jangan lupa mengonsumsi air putih, agar ibadah puasa dapat berjalan secara maksimal.
