Piala Dunia sudah di depan mata. Tiga puluh negara sudah mengantongi tiket emas ke Rusia yang didapuk sebagai negara tuan rumah perhelatan pesta akbar sepakbola itu pada 2018 mendatang. Meski pelaksanaannya masih menanti hitungan bulan hingga menjelang hari H, kompetisi memperebutkan tiket emas Piala Dunia nyatanya telah sukses menyuguhkan rangkaian drama berurai air mata.
Terbaru, dua tim besar yaitu Belanda dan Italia harus menelan pil pahit. Keduanya tak lagi punya peluang untuk merengkuh trofi Piala Dunia FIFA 2018 bagi negaranya. Kegagalan yang dialami Belanda dan Italia seakan membuat separuh dunia dirundung pilu. Sebagian membatin, Piala Dunia seperti apakah yang akan tersaji jika tak ada Belanda dan Italia? Hingga hari ini jeritan pilu itu pun belum juga reda.
Semua Bermula Saat Belanda Gagal Mengungguli Swedia…
Belanda memang menang 2-0 dalam laga terakhir kontra Swedia. Tapi dua gol itu belum cukup menyaingi akumulasi gol yang telah dikumpulkan Swedia. Menghuni grup A, tim berjuluk Der Oranje itu hanya mampu mengoleksi 19 poin dan menempati peringkat ketiga. Itulah yang akhirnya membuat Arjen Roben dkk harus berbesar hati lantaran tak lolos babak play-off. Satu-satunya peluang Belanda saat itu hanya akan bisa direngkuh bila mereka mampu membalikkan keadaan dengan membuat tujuh gol tanpa balas atas Swedia. Sayangnya, mereka gagal merengkuh peluang tersebut.
Belum Bisa Lupa dari Kegagalan Belanda, Hal yang Sama Ternyata Harus Terjadi pada Timnas Italia
Stadion San Siro jadi saksi bisu kepedihan mendalam yang dialami pasukan Gli Azzurri setelah kalah dari Swedia dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018. Tak ada yang menyangka akan hasil pahit kemarin. Sebagai tim besar, Italia pasti sudah memancang strategi jangka panjang demi merengkuh trofi Piala Dunia 2018. Namun semua itu harus pupus. Mimpi buruk ini terlalu menyakitkan. Bagaimana tidak, bertahan selama enam dekade sebagai tim besar yang selalu lolos kualifikasi bahkan beberapa kali merengkuh gelar juara, tahun depan Gli Azzurri hanya bisa menjadi penonton untuk setiap laga yang bergulir.
Kekalahan Italia selalu menyisakan ironi untuk dikenang. Flashback sebentar, skor kacamata yang terjadi selama jalannya laga seperti jalan buntu bagi pasukan Giampiero Ventura, apa lagi lawan mereka sudah mengantongi agregat 1-0.
Entah Apa Julukan yang Tepat Untuk Swedia, Terutama Usai Mempecundangi Belanda dan Menyingkirkan Italia
Swedia punya riwayat kurang manis pada helatan Piala Dunia 2010 dan 2014. Tiket emas menuju Piala Dunia 2018 mungkin akan jadi momen balas dendam tim berjuluk Blågult ini untuk memperbaiki catatan mereka di kompetisi akbar tersebut. Victor Lindelof dkk memang bukan tim yang dijagokan untuk menang, namun cara mereka mengatasi ancaman rival satu grup bahkan hingga berhasil mengubur mimpi dua tim besar untuk meraih jaya di Piala Dunia sudah membuktikan kalau Swedia punya potensi yang cukup kuat untuk menaklukkan tim-tim juara.
Lara Bagi Italia Masih Terasa, Ditambah Gianluigi Buffon Memilih Gantung Sepatu Dalam Suasana Pilu
Tiada yang suka jika karier kita harus berakhir dalam situasi yang pilu. Tapi Gianluigi Buffon harus mengalami hal itu. Kiper timnas Italia itu memang telah mengumumkan keputusannya untuk gantung sepatu usai helatan Piala Dunia. Hanya saja takdir berkata lain. Italia kalah dan tangisan Buffon pun pecah. Sekuat apa pun Buffon mampu menepis ancaman dari pihak lawan, jelas kekalahan ini jadi pukulan terberat bagi kiper 39 tahun itu. Dunia tahu betapa memukaunya riwayat karier Buffon kala membela Gli Azzurri. Tak pelak, berbagai dukungan dan perhatian mengarah padanya agar ia tegar. Sebut saja Iker Casillas, kiper timnas Spanyol itu pun turut memberikan perhatian pada sahabatnya.
Ventura Banjir Kritik, Banyak Pihak yang Berharap Ia Mundur. Di lain Sisi, Kekalahan Ini Membuat Perekonomian Italia Merugi Hingga €1 Miliar
Dalam sebuah acara bincang-bincang televisi Italia, pelatih berusia 69 tahun itu mengaku sudah berencana untuk mundur. Ia hanya menyampaikan jawaban singkat ‘Ya’ pada jurnalis saat ditanya kesiapannya untuk mundur. Kritik keras mengarah padanya seiring kekalahan Gli Azzurri. Ventura dianggap salah strategi dan tidak memaksimalkan peluang yang ada. Dilain sisi, berdasarkan laporan dari Sky Italia, kontrak Ventura bersama Italia pun akan segera diputus oleh FIGC.
Kekalahan Italia nyatanya menciptakan efek domino. Ironi ini bahkan sampai memunculkan laporan kalau perekonomian Italia ikut merugi. Tak tanggung-tanggung, kerugian ditaksir hingga mencapai angka €1 miliar.
