Jejak karir seseorang bakal terasa manis apabila torehan karir yang dibuatnya lengkap dengan prestasi dan juga trophy. Sehingga lemari kesuksesan pun akan menjawab semua pertanyaan orang, bahwa tidak ada kompetisi atau pagelaran bergengsi yang tak pernah dimenangkan. Namun, jelas tak mudah untuk memiliki rekor tersebut. Mungkin pemain-pemain Barcelona seperti Xavi dan Iniesta merupakan representatif pemain yang paling sukses. Bukan hanya untuk skala klub saja, tetapi juga internasional.
Trophy Liga Champions mungkin adalah hal yang sebenarnya sangat memungkinkan bagi setiap orang untuk membawa pulang. Karena setiap tahun pagelaran ini digelar dan tidak ada henti-hentinya. Salah satu pemain yang tak pernah mendapatkan piala Si Kuping Besar ini adalah Gianluigi Buffon. Kiper kawakan dari Italia yang setia bersama Si Nyonya Tua ini, rasanya memang mendapatkan kutukan.
Bagaimana tidak, tiga partai final Liga Champions ini pun selalu gagal untuk Juventus membawa pulang trophy Liga Champions. Padahal hanya selangkah lagi saja ibaratnya, kiper sekelas dirinya bakal menutup karir lewat trophy tersebut, yang tentu bakal memantapkan jejak hidupnya sebagai pesepakbola. Tidak hanya Buffon saja, ada juga beberapa pemain lainnya yang bernasib sama sepertinya. Apakah Bung tahu siapa?
Gelandang Tengah Elegan Prancis yang Nasibnya Tak Berbuah Manis
Perannya sangat vital bersama klub London, Arsenal, hingga ia pernah menciptakan rekor bersama koleganya, Arsene Wenger, dengan menjadi tim tak terkalahkan selama satu musim di tahun 2004. Selain itu Pires juga berjasa membawa Perancis menjadi jawara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2002. Tetapi dibalik kepiawaiannya dalam mengolah bola, Pires tak mampu memenangkan trophy Liga Champions. Di tahun 2006, Pires nyaris membawanya utuk pertama kali, namun sayang mereka mesti mengakui kehebatan Barcelona dengan menyerah 0-1.
Ikon Kota Roma yang Jauh Dari Fashion, Tetapi Akrab dengan Sepak Bola
Totti merupakan ujung tombak haus gol yang membela AS Roma, kalau berbicara Liga Champions torehan terbaiknya adalah melangkah ke perempat final kala menghadapi Manchester United. Bahkan pertandingan ini sangat pahit. Bayangkan saja, di leg pertama Roma berhasil menahan laju serangan Manchester United dengan memberikan pelajaran 2-1. Alih-alih bakal mendapatkan angin segar di leg kedua, yang ada malah malapetaka. Manchester United mencukur AS Roma 3-8, sehingga AS Roma harus berhenti langkahnya di perempat final.
Gelandang Jangkung Negeri Perancis yang Juga Naas
Untuk berbicara gelar, nama Viera mungkin lebih banyak mendapatkan gelar dibanding Robert Pires. Total tiga trophy Liga Inggris dan empat kali menjadi jawara di Serie A saat berseragam Juventus. Memperkuat dua tim sangar dan papan atas di liganya masing-masing.
Namun, membela tim besar tidak memberikan jaminan kalau seorang pemain dapat membawa pulang Liga Champions. Sedihnya lagi, ia pun tak pernah melangkah ke partai final. Selama 3 tahun tim yang dibelanya tidak mampu melewati perempat final. Seperti bersama Arsenal di tahun 2001 dan 2004, kemudian bersama Juventus di tahun 2006.
Mesin Gol Setan Merah Era 2000-an yang Tak Mampu Berkutik
Ruud Van Nistelrooy adalah salah satu striker tajam di Eropa saat itu. Beruntung Manchester United merasakan jasanya dengan koleksi golnya yang menjadi momok menakutkan bagi tim lawan. 56 gol Liga Champions menjadi torehannya, dan pemain asal Belanda ini tiga kali menjadi top skor di ajang ini pada tahun 2002, 2003, dan 2005. Meski begitu Van Nistelrooy, tak bisa membawa diri dan timnya mengangkat trophy Si Kuping Besar tersebut.
Yang Terakhir, Sudah Pasti Adalah Zlatan!
Total lebih dari 100 penampilan di Liga Champions bersama tujuh tim top dari lima negara berbeda, Ibrahimovic belum pernah sekalipun menjuarai Liga Champions. Nyaris adalah satu kata yang dapat menggambarkan dirinya di ajang bergengsi Benua Biru tersebut. Di tahun 2010 ia nyaris menjuarai Liga Champions bersama Barcelona, ironisnya ia disingkirkan oleh Inter Milan, mantan timnya yang ditinggalkan dan menjadi juara di tahun tersebut. Kemudian saat ia pindah dari Barcelona di tahun 2011, di tahun itu juga Barcelona berhasil juara.
