Melupakan masa lalu dengan mantan kekasih memang jadi sesuatu yang gampang-gampang susah bung. Meski katanya ada banyak car, tapi beberapa dari kita masih kerap terjebak dalam nostalgia. Hingga akhirnya, berkelar galau di sosia media.
Cara yang seperti disebutkan di atas memang sah-sah saja dilakukan. Tapi terlalu berlebihan dan tidak begitu gentle bagi seorang laki-laki. Kadang mendapatkan sanksi di media sosial karena mengupdate beruntun, seolah-olah hanya dia yang tersakiti karena putus cinta. Padahal ini hanya perkara cinta, yang tak seharusnya semua dunia tahu apa yang bung rasa.
Ada rasa yang mugnkin sudah di koyak-koyak sepi, nelangsa karena ditinggal kekasih. Tapi berubah jadi pribadi yang galau tak selayaknya bung jalani.
Untuk Urusan Cinta, Berlapang Dada Bisa Jadi Salah Satu Solusinya
Menerima dengan lapang dada adalah salah satu cara yang gampang diketahui namun sulit untuk dijalankan. Tapi cara ini menjadi gerbang pertama untuk melupakan masa lalu manis yang berakhir kelam. Harus tersadar bahwa bung sudah tidak memiliki pendamping setia. Tenang bung, ini hanya sementara. Bukan Selamanya.
Dibalik bung sedang menerima dengan lapang dada kondisi ini. Bung juga dapat membagi waktu untuk menata diri, seperti berkontemplasi sikap-sikap apa saja yang kurang berkenan. Meniliki lagi sikap yang perlu dibenahi, hingga hal lain apa yang harus dipenuhi.
Tapi Buru-buru Mencari Kekasih, Tak Selalu Jadi Solusi
Mencari pacar baru untuk melupakan pacar yang telah berlalu, tidak begitu membantu bung. Yang ada bung hanya mencari pelampiasan semu untuk rasa sakit hati. Karena rasa iklhas meninggalkan mantan kekasih belum selesai secara utuh. Dari pada bung hanya memenuhi daftar orang yang terkena Karma? lebih baik menikmati waktu sendiri tanpa sebuah drama.
Sembuhkan dulu luka di hati, jangan sampai mengambil langkah yang gegabah dengan buru-buru mencari pengganti. Nikmati dulu rasa menyendiri bung. Kelak nanti ada pengganti yang hadir secara tiba-tiba di mana bung dapat menikmati kembali rasanya memiliki kekasih di hati.
Bung Boleh Sedih, Tapi Jangan Sampai Membahayakan Diri Sendiri
Bung, rasa kangen di dalam diri yang tak terbendung dan juga tak bisa diobati, janganlah bung tangisi. Itu hanya tindakan yang sia-sia tanpa arti. Alih-alih ingin melupakan si Nona, yang ada bung bisa saja jatuh sakit karena terlalu menggantungkan bahagia pada dirinya.
Lebih baik bung menjaga kesahatan, dengan memperbanyak kegiatan yang positif. Seperti berolahraga dan juga tidur yang cukup jangan sampai larut pagi. Karena dalam proses penyembuhan sakit hati akan lebih baik jika dalam kondisi fit. Kalau kondisi bung sakit, itu seperti sudah jatuh tertimpah tangga.
Samarkan Rasa Sedihmu Lewat Kerabat Dekatmu
Kalau bung masih suka kefikiran sang mantan, jangan terlalu banyak berdiam diri di kamar. Bangkit adalah satu kata yang klise namun memang harus dilakukan. Mulailah keluar dari lingkar labirin kesedihan, dengan mengunjungi kawan, saudara bahkan orang tua. Berinteraksi lah dengannya untuk membuka fikiran sekaligus menambah gairah dalam diri untuk tetap maju.
Menghabiskan waktu bersama orang terdekat bisa menjadi penyembuhan setelah sakit hati. Bermain bersama mereka dapat mengubur dalam-dalam kesedihan. Jadi bung, lambat-laun akan lupa tentang apa saja yang telah di alami.
Barangkali Ini Adalah Bagian dari Perjalanan, yang Mau Tak Mau Harus Dijalankan
Ketika bung bersedih, kemudian bung pun akan teringat dengan-Nya. Walaupun itu menjadi rasa terbalik ketika bung bahagia, tetapi wajar-wajar saja. Karena manusia memang kerap dikasih cobaan oleh Tuhan, bahkan lewat orang yang kita sayangi dan kasihi.
Karena rasa “sakit” ini diberikan oleh Tuhan lewat perantara manusianya. Ketika itu pula, bung mungkin ditegur oleh yang maha kuasa agar selalu beryusukur. Dan jangan lupa kepada-Nya. Bung pun harus lebih dekat kepada Tuhan agar diberi ketenangan dalam menjalani proses penyembuhan dari sakit hati ditinggal kekasih.
