Manchester United nampaknya gagal comeback saat menghadapi Sevilla di laga leg kedua Liga Champions. Bermain di kandang sendiri, pasukan Jose Mourinho harus menelan pil pahit setelah dikandaskan 2-1 oleh tim asal Spanyol tersebut, setelah leg pertama kedua tim beradu kuat dengan skor 0-0. Lewat laga yang baru digelar beberapa waktu lalu, hal ini mengharuskan MU harus kandas lebih dulu di kompetisi seantero jagad Eropa.
Manchester United nampaknya sedang tidak bertaji. Inkonsistensi penampilan setan merah di bawah pimpinan The Special One membuat mantan pemain Ajax Amsterdam asal Belanda, Frank De Boer, mengkritiknya sekaligus merasa kasihan lantaran sang pemain muda Marcus Rashford yang tampil buruk di bawah kepemimpinannya. Padahal Manchester United adalah tim yang kerap kali melakukan comeback, dan banyak catatan pertandingan yang terekam manis disaat sorak penonton yang histeris menyambut timnya kembali unggul.
Dominasi Sir Alex Ferguson Dimulai Lewat Sheffield Wednesday
Pada musim Liga Inggris 1992-1993, ini bisa dibilang menjadi gerbang pembuka dominasi Sir Alex Ferguson di negara yang dipimpin oleh seorang ratu tersebut. MU saat itu sedang berhadapan dengan Sheffield Wednesday yang mana unggul lebih dulu di menit ke-65 lewat sepakan 12 pas John Sheridan.
Namun, sentuhan magis dari seorang Sir Alex Ferguson mulai berjalan ketika United bangkit lewat gol dari Steve Bruce yang dicetak menit ke-86 dan ke-90. Tiga poin itu pun terasa penting bagi skuad Sir Alex lantaran sedang menempel ketat Aston Villa yang di musim tersebut memuncaki klasemen.
Laga Derby Manchester Pun Pernah Menjadi Saksi Dari Aksi Ini
Derby kota Manchester memang menarik untuk disimak meskipun Bung bukan pendukung dari salah satunya. Karena derby yang menjadi pengukuhan siapa yang terbaik di kota Manchester ini sarat akan gengsi. United yang kerap mendominasi sebagai juara Liga Inggris, juga sering unggul pada laga derby.
Namun, Manchester United hampir dipermalukan pada laga yang digelar November tahun 1993. United tertinggal terlebih dulu lewat dua gol yang dicetak Nial Quinn ke gawang Peter Schemeichel. Tetapi berkat aksi menawan Eric Cantona yang mampu melesatkan dua gol, berhasil menyamakan kedudukan 2-2, sebelum tim sekota dihukum di menit ke-86 lewat gol Roy Keane.
Giliran London Utara Yang Diberikan Angin Segar Sebelum Diterpa Badai
Di musim 2001-2002, salah satu tim London Utara, yakni Tottenham menjadi pesakitan. Setelah dibawa terbang tinggi kemudian dihempaskan langsung jatuh terpuruk. Dalam laga tersebut, Tottenham berhasil menghukum gawang setan merah lewat tiga gol tanpa belas yang dilesatkan Dean Richards, Les Ferdinand dan Christian Ziege. Unggul 3-0 di babak pertama jelas menjadi langkah aman bagi sebuah tim dalam melakoni babak kedua.
Namun, teori itu patah setelah United justru berhasil berbalik unggul lewat 5 gol yang dicetak Andy Cole, Laurent-Blanc, Ruud Van Nistelrooy, Juan Sebastian Veron dan David Beckham. Skor akhir pun menjadi 3-5 dan itu adalah hal yang menyedihkan.
Everton Pun Pernah Merasakan Apa Yang Dirasakan Tim Lainnya
Everton juga merasakan apa yang dirasakan Sheffield Wednesday, Tottenham Hotspur dan Manchester City. Kala itu menjadi persaingan sengit menuju tangga juara Liga Inggris musim 2006-2007. Di mana skuad Sir Alex hanya berjarak 3 poin saja dengan Chelsea yang berada di peringkat dua, terlebih lagi hanya tersisa 3 pertandingan saja sebelum berada di tangga juara. Perjalanan MU pun lagi-lagi tidak mudah. Karena di menit ke-5o Everton telah unggul 2-0 lewat gol Alan Stubss dan Manuel Fernandes. Yang mana apabila hasil ini sampai akhir tentu menjadi keburuntungan bagi Chelsea.
Tetapi MU bukannya tertekan malah membabi buta dengan melesatkan 4 gol di sisa menit yang ada, lewat John O’Shea, gol bunuh diri Phil Neville, Wayne Rooney dan Chris Eagles. Kemenangan itu semakin spesial, setelah di laga lain Chelsea ditahan imbang Bolton Wanderes.
Bahkan Aksi Magis Ini Pun Pernah Terjadi Di Laga Final Liga Champions
Sebagian dari Bung mungkin menganggap laga Liverpool Vs AC Milan atau Real Madrid VS Atletico Madrid di laga final tahun 2014 cukup dramatis. Namun ada hal yang lebih dramatis yang terjadi di tahun 1999, ketika laga final yang digelar di Camp Nou, Barcelona menjadi saksi pertandingan ketat yang dilakoni Manchester United Melawan Bayern Munchen. Gawang Peter Schemeicel terbobol lebih dulu lewat tendangan bebas Mario Basler di menit ke-6. Saling jual beli serangan dilakukan meskipun dominasi berada di tim Jerman.
Sir Alex pun memasukan dua juru gedor yang digadang-gadang akan mencetak gol kemenangan yakni Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer. Tak tanggung-tanggung MU berhasil keluar jadi juara setelah gol dicetak padamasa injury yakni menit ke-90+1 dan 90+3. Laga ini pun berhasil membuat pemain belakang Munchen asal Ghana, Samuel Kuffour emosi dengan menonjok tangannya ke lapangan seraya duduk terdiam.
