Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta – Pangkal Pinang sudah dipastikan tidak mencapai tujuan, karena dipastikan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, setelah 13 menit dari lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat yang ditumpangi sebanyak 178 penumpang dengan tujuh awak pesawat ini memiliki kemungkinan kecil untuk selamat. Bahkan Humas Basarnas Yusuf Latif pun juga berujar demikian, karena memang kemungkinan kecil untuk penumpang ada yang selamat.
“Saya belum tahu (kemungkinan korban selamat), ini keajaiban kalau ada yang hidup,” kata pejabat Humas Basarnas Yusuf Latif di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, dikutip dari Detik.
Selaku Badan yang menangani evakuasi, Basarnas pun telah menemukan beberapa barang yang diduga milik penumpang serta serpihan tubuh pesawat. Memang belum ada kepastian berapa jumlah atau kondisi korban sampai berita ini diturunkan. Namun ada beberapa fakta yang tersimpan, dibalik jatuhnya Lion Air JT 610 tersebut. Mulai dari hilang kontak, JT 610 merupakan jenis pesawat baru sampai ada laporan akan kembali menuju ke Bandara Soekarno-Hatta.
13 Menit Setelah Lepas Landas, Pesawat Lion Air JT 610 Hilang Kontak
Tepat 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, pesawat ini dikabarkan hilang kontak. Pesawat yang semula akan terbang menuju Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang. Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Danang Priandoko pun menyampaikan kalau pesawat hilang kontak sejak di perairan Kepualauan Seribu di Jakarta Utara. Sampai akhirnya Basarnas memastikan bahwa pesawat jatuh di perairan dekat daerah Karawang, Jawa Barat. Lion Air JT 610 pun lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB menuju Pangkal Pinang.
Lion Air JT 610 pun Melaporkan Akan Kembali ke Bandara Soekarno-Hatta
Kepala Kantor SAR Danang Priandoko Pesawat Lion Air JT 610 pernah melaporkan kalau pesawat akan kembali ke Bandara Soekarno-Hatta setelah lepas landas. Namun, setelah ditunggu-tunggu pesawat tak kunjung tiba di bandar udara yang letaknya di Tangerang, Banten tersebut bung. Kemudian posisi pesawat pun hilang kontak di koordinat 05 48.934 S 107 06.384 E. Waktu tempuh yang seharusnya dibutuhkan untuk menuju Pangkalpinang adalah 70 menit.
Terdapat Alasan Kenapa Pesawat yang Seharusnya ke Arah Timur,Tapi Malah ke Arah Barat Hingga Jatuh di Karawang
Mungkin ini menjadi pertanyaan bung mengapa pesawat yang harusnya berada di sebelah Timur Bandara Soekarno-Hatta, malah lepas landas di laut sebelah utara Karawang. Ternyata ada penjelasan terkait hal ini, Manajer Humas AirNav Indonesia Yohanes Harry Sirait pun menjelaskan rute yang ditempuh pesawat ternyata sudah sesuai dengan rute penerbangan.
Menurutnya itu semua sudah sesuai dengan flight plan. Yohanes menjelaskan perimbangan pemilihan rute meliputi kepadatan arus pesawat sampai pertimbangan maskapai, termasuk efisiensi. Apalagi bandara Soekarno-Hatta memiliki jam sibuk, ini pun mempengaruhi pesawat yang tidak bisa langsung lurus ke utara dari Soekarno-Hatta ke Pangkalpinang.
“Jangan lupa bahwa Soekarno-Hatta di pagi hari itu melayani puluhan traffic. Semua rutenya sudah ada, dan rute yang ditempuh JT 610 memang rutenya dia,” kata Yohanes.
Lion Air JT 610 Adalah Pesawat Baru
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan bahwa pesawat Lion Air JT 610 adalah pesawat baru, yang baru dua bulan mengudara. Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro juga mengatakan hal yang sama, karena pesawat ini baru dioperasikan pada tanggal 15 Agustus 2018. Bahkan beliau menambahkan, kalau pesawat ini dinyatakan layak opersi sebelum digunakan untuk melakukan penerbangan komersial.
Namun, Lion Air JT 610 Juga Dilaporkan Mengalami Masalah
Performa pesawat baru dari Lion Air JT 610 memang dilaporkan sempat mengalami masalah. Hal ini dinyatakan oleh Manajemen Lion Air, namun perbaikan pun sudah dilakukan sejak malam tadi. Nyatanya sebelum jatuh di perairan Karawang, Pesawat ini sempat bertolak dari Denpasar ke Jakarta. Berdasarkan informasi yang didapat dari situs flightradar24.com, Lion Air JT 610 bertolak 22.21 WITA, padahal dijadwalkan take off pukul 19.30. Dan Landing di Jakarta pukul 22.56 WIB.
“Pesawat ini terakhir terbang dari Denpasar menuju Cengkareng, dalam posisi dirilis untuk terbang. Memang ada laporan mengenai masalah teknis dan masalah teknis ini sudah dikerjakan sesuai dengan prosedur maintenance yang dikeluarkan oleh pabrikan pesawat,” ujar Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait dalam konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, dikutip dari Detik.
Lebih lanjut, Edward mengatakan kalau kondisi pesawat dari Denpasar ke Jakarta sudah dalam kondisi baik. Karena tidak mungkin pesawat diizinkan terbang apabila ada masalah. Edward pun menambahkan bahwa tidak mungkin pesawat tersebut terbang dari Denpasar apabila ia rusak.
“Kalau dia rusak tidak mungkin dirilis terbang dari Denpasar, iya. Cuma memang benda bergerak sebagaimana kita ketahui akan bisa mengalami gangguan setelah dia mendarat, hanya ketika dia mendarat adalah laporan dari awak pesawat itu langsung kita kerjakan itu yang kita lakukan,” tutur Edward.
Sejak malam itu langsung dilakukan pemeriksaan dan perbaikan sesuai dengan petunjuk pabrik pesawat. Namun musibah terjadi keesokan harinya kitak sekitar pukul 06.20 WIB pesawat yang seharusnya menuju Pangkalpinang dinyatakan jatuh di perairan karawang.
Pemerintah dan pihak bandara telah membuka crisis center dan posko informasi setelah terjatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Crisis center dan posko informasi dibuka di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Keluarga dapat bertanya mengenai perkembangan informasi terkait insiden ini.
Nomor kontaknya adalah 021-80820000, sementara untuk informasi seputar penumpang dapat menghubungi nomor 021-80820002. Tak hanya itu, crisis center juga disediakan di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta yang bekerja sama dengan Basarnas dan KNKT.
