“Lelaki sejati pasti oper gigi”
Entah alasan darimana tapi istilah macam itu banyak beredar untuk mendiskreditkan kaum adam yang menggunakan motor otomatis alias tanpa perlu oper gigi. Bentuk kalimatnya bisa macam-macam, dan tak jarang dibentuk stiker yang ditempel di belakang fender motor mereka yang merasa motornya lebih mewakili jiwa kelaki-lakiannya.
Padahal urusan benci sama motor ini tak mampu meredam kebesaran matic dalam menguasasi jalanan. Saat ini nyaris 80 persen penjualan motor dikuasai motor tanpa gigi. Karena itu buat kalian yang sering menghina pilihan motor kami, mungkin perlu paham alasan kenapa motor matic pantas jadi primadona.
Kalau Buatmu Tampilan Matic Tak Menarik, Setidaknya Kamu Harus Coba Kenyamanannya
Buatmu mungkin tidak terkesan jagoan tapi motor matic punya kelebihan lain untuk urusan kenyamanan dalam berkendara. Kita hanya perlu menarik gas untuk berjalan tanpa perlu untuk oper gigi berkali-kali ini adalah point penting yang banyak orang tidak sadari dari kenyamanan yang memang diberikan oleh motor jenis matic.
Coba bayangkan ketika kita berada dalam situasi macet dan matahari yang terik, jenis motor yang lain mungkin akan mengharuskan kita untuk oper gigi dan tarik gas kopling tapi dengan motor matic kita hanya perlu menarik gas dan rem saja. Bukannya ini lebih mudah dan nyaman ?
Kemampuan Untuk Melaju Hingga Menyelip Antrian Kendaraan Di Jalan Bisa Diandalkan
Kodisi jalanan yang macet hampir setiap hari kadang memaksa kita untuk pintar dalam melihat celah yang bisa kita lewati untuk menyelip dan berjalan lebih cepat dan kemampuan ini ada pada motor matic. Rasio putar kemudi maatic jelas lebih besar dibandingkan motor non skutik. Jadi motor ini dapat dengan mudah dibelokan meski sudut putarnya mencapai 90 derajat.
Buat Yang Masih Ngotot Ingin Terlihat Jantan, Tenang Matic Juga Punya Desain Ciamik
Kalau kamu masih berpikir desain matic itu cuma ada yang manis-manis, mungkin mainmu kurang jauh bro. Coba saja tengok misalnya tampilan yamaha Nmax yang masuk kelas elegan. Atau Yamaha Aerox yang punya body gambot dengan tampilan depan yang agresif. Jadi pilihan tampilan memang sudah sedemikian beragam.
Tapi mesinnya skutik itu cupu? Lagi-lagi, kamu kurang informasi bro. Memang yang umum di Indonesia, motor matic berkisar diantara 110ccsampai 125 cc. Tapi jangan salah, saat ini sudah beberapa pabrikan juga memasukan motor matic dengan kapasitas mesin 155cc sampai 250cc.
Malah coba tengok motor NM4 Vultus yang dijual resmi Honda Big Bike ke Indonesia. Kapasitas mesinnya jelas bikin minder, tak kurang dari 745cc. Dan yup, transmisinya otomatis.
Spare Part Bervariasi Yang Banyak Memudahkan Kita Untuk Mendapatkannya
Motor matic dengan jenis apapun tidak akan membuat kita kebingungan untuk mencari spare partnya, karena pasti tersedia di semua dealer hingga bangkel-bengkel umum yang biasanya selalu menyediakan spare part dari motor matic secara lengkap. Kita bisa dengan mudah membeli segala spare part motor matic dengan variasi dan kualitas yang juga bermacam-macam di pasaran. Dan yang jelas matic memang salah satu motor dengan spare part yang melimpah, sehingga kita tidak perlu khawatir jika ada spare part yang ingin di modifikasi atau di ganti
Kelebihan Lain Yang Tak Kalah Menarik, Harganya Terjangkau Dan Cicilan Yang Ringan
Hal lain yang sebenarnya perlu kita pertanyakan adalah budget yang kita butuhkan untuk sekedar mendapatkan sebuah kendaraan yang sejatinya dipergunakan hanya untuk mempermudah hidup kita. Berbeda dengan motor lainnya harga motor matic umumnya, jelas lebih terjangkau baik dari pembelian cash ataupun angsuran cicilan kreditnya.
Ssst…Banyak Perempuan Lebih Nyaman Dibonceng Naik Skutik
Terserah sesama laki-laki mau berpendapat motor matic kurang ini dan itu. Satu hal yang penting kita tekankan adalah kenyataan bahwa sebagian perempuan lebih nyaman dibonceng naik skuter matic. Mereka kadang kerepotan kalau harus naik di jok tinggi. Belum lagi badan mereka mudah pegal kalau duduk di belakang dalam posisi menunduk ala motor balap.
Jadi buat apa motor kren bro, kalau akhirnya lebih banyak berkendara sendiri?
