Menerima kegagalan itu pahit? Yap, kami tahu bagaimana rasanya. Terlebih perjuangan sudah dilakukan maksimal, tips dan trik dari orang “sukses” pun tak luput dijalankan. Hanya saja hasil yang berkata berbeda. Ya begitulah hidup bung, kegagalan bagian dari kehidupan yang fana dan tak bisa hindari. Setiap orang pasti ingin berhasil dan tidak ingin gagal, tapi kenyataan mungkin berkata lain dengan apa yang telah kita upayakan.
Seperti rasa sakit, kegagalan datang dalam berbagai tingkat intensitas. Besar, kecil, intinya sama-sama menyakitkan! kegagalan adalah momok menakutkan sebelum orang memutuskan untuk berusaha atau bergerak maju. Lantas bagaimana cara untuk mengatasi kegagalan? Nah, cara mengatasi kegagalan itu dengan menerima. Terima akan kegagalan, terima bahwa hasil dari perjuangan kita adalah tidak seusai apa yang dibayangkan. Sebenarnya, bukan gagal sih yang membuat kita terpuruk, namun pengalaman. Pengalaman kita yang jadi buruk hingga sulit untuk merintis perjuangan kembali. Dan alasan kenapa banyak orang tidak bisa surivve dari kegagalan, karena tidak mau menerimanya. Alhasil kalau bung juga tak bisa terima, maka akan mendapatkan beberapa hal seperti di bawah ini.
Menolak Menerima Kegagalan dan Menghindari Kenyataan
Ketika kegagalan jadi hasil pahit yang harus kita tuai. Kita pun merasa perjuangan sia-sia. Akan tetapi secara jumawa kita tak merasa kegagalan tersebut bukan karena upaya yang kita lakukan. Melainkan ada faktor X yang membuat kita gagal. Intinya, bukan kesalahan kita. Alhasil saat berjuang kembali dengan metode yang sama, kita merasa lebih putus asa dan terjebak lebih dari sebelumnya. Saat di posisi ini kita pun belum merasa bahwa memang kita yang gagal. Malahan kita rpura-pura itu semua baik-baik saja, dan tetap melakukan apapun demi mempertahakan keinginan. Padahal tidak ada kemajuan.
Kenapa demikian? karena kita tidak mau mengakui kegagalan. Ketidakmauan seseorang dalam mengakui kegagalan, otomatis tidak mendapat pelajaran dan membuat orang tersebut berputar dalam kesalahan yang sama. Padahal simple, kalau tak mau ban motor pecah ya lewat jalan lain, jangan tempuh lagi jalan yang sama. Kalau tak mau gagal lagi, lebih baik koreksi dan tempuh dengan cara berbeda.
Mengibarkan Bendera Putih dan Putus Asa Menghantui Sekian Lama
Merasa perjuangan tidak diberkahi dan sulit menerima kenyataan adalah alasan kenapa rasa putus asa cepat datang. Sedangkan Efek kedua dari seseorang tidak mau menerima kegagalan ada dua hal, yakni putus asa dan menyerah. Seperti merasa memang tidak ditakdirkan untuk berjuang di salah satu bidang (misalnya). Alhasil orang tersebut jadi apatis dan menyerah pada situasi. Bahkan kalau diberikan saran tuk berusaha dibidang lain, ia merasa tak ada yang berbeda, gagal-gagal juga! dampak fatalnya dari dua hal ini adalah merasa hidup ini tidak ada harapan, harapan hanyalah angin segar yang ditiupkan. Jadi ini alasan kenapa bung harus menerima kegagalan, meskipun itu pahit untuk ditelan.
Menyalahkan Segala Sesuatu yang Ada, Tak Mau Menangkap Hikmahnya
Efek ketiga adalah kerap menyalahkan orang lain atau hal lain, dan tidak mau menangkap hikmah. Alih-alih ingin mengambil tanggung jawab atas situasi ini, namun yang dilakukan bukan mengoreksi diri sendiri, malah menyalahkan hal lain dan bermain playing victim. “Ini bukan kesalahan saya!. Ingatlah hidup ini tidak ada yang sesuai daya khayal manusia, semua memiliki realita pahit yang harus dimengerti. Secara bijak, langkah yang harus dilakukan adalah mengamini kegagalan dan memetik hikmah dari perjuangan.
Terima Kekalahan Hal Paling Benar Dilakukan, Buka Lembaran Baru Setelah Itu
Manfaat dari bung menerima kegagalan adalah bung lebih lapang dalam melanjutkan perjuangan. Seolah-olah bung mengucapkan selamat tinggal (namun memiliki pengalaman berharga yang tak bisa dilupakan). Akan muncul ruang-ruang baru, yang membuat bung lebih rapih dan berhati-hati dalam berusaha. Bung tak lagi gegabah dan lebih percaya kalau proses memang tak bisa instan, namun membutuhkan waktu lama.
Fokus Terhadap Pelajaran yang Berharga, Di mana Kegagalan Adalah Bagian Pelajaran
Ingat, hasil itu tak selalu berhasil, gagal pun merupakan bagian dari hasil. Dibalik kegagalan pun ada pelajaran yang bisa kita ilhami. Hidup itu tidak singkat bung kalau untuk belajar, karena dalam macam bentuk moment, ada pelajaran yang dapat bisa dipetik. Seperti sebuah kegagalan. Kalau bung ingin terus maju dan tak mau terbatasi, ini saat yang tepat untuk maju. Gagal bukan penghalang, apalagi bagi kita yang dewasa. Perbanyak pengalaman, kalau tak bisa dibidang ini masih banyak bidang lain untuk ditelusuri.
