Lebih Tahu

Kubu Merah Kerap Bercerita Sejarah Karena Pemain Bintang Pada Hijrah

Philipe Coutinho telah resmi berseragam Barcelona pada awal pekan di tahun 2018. Dengan nilai transfer selangit, sekitar Rp 3,2 Triliun, menempatkan Coutinho sebagai pemain ketiga termahal di dunia setelah Neymar dan Kylian Mbappe. Barcelona memang sudah ngebet ingin memakai jasa pemain asal Brazil yang pernah memperkuat Inter, Liverpool dan Espanyol (sebagai pemain pinjaman).

Menggoda Coutinho untuk pindah dari Liverpool sudah dilakukan sejak pertengahan tahun 2016. Alhasil tim yang katanya mempunyai akademi terbaik bernama La Masia ini, kembali mendatangkan pemain untuk memperkuat lini tengah mereka. Demi menjaga kondisi skuat karena surutnya pemain muda yang dapat kepercayaan Blaugrana. Walaupun kubu The Reds menginginkan Coutinho untuk bertahan, namun kata dia, bermain di Barcelona adalah impian karena dulu ia mengidolakan Ronaldinho selama di Catalunya.

Liverpool menjadi tim yang kerap ditinggal oleh pemain bintang. Entah motivasinya apakah uang, atau mencari petualangan. Yang jelas beberapa nama hebat yang digadang bakal membawa Liverpool berjaya, pergi satu per satu. The Reds tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk membuat para pemain bertahan. Tak pelak inilah yang membuat para fans hanya bisa membagikan sejarah sukses timnya dahulu, bukan sekarang. Seperti berkoar-koar tentang “We won it 5 times”, ya kan Bung?

Tetap Memboyong Gelandang Tengah ini Ke Madrid Meskipun Tidak Menaikkan Harga Jersey

Sumber : empireofthekop.com

Gelandang tengah elegan yang berjasa mengantarkan Liverpool merengkuh tropi kelima Benua Eropa, harus mangkat dari Anfield menuju Santiago Bernabeu di tahun 2009. Xabi Alonso padahal memiliki peran penting selama di Liverpool. Karena ia memainkan peran sebagai gelandang bertahan, menjadi palang pintu pertama striker lawan sebelum menghadapi para pemain bertahan.

Dengan harga 27 juta Poundsterling, Xabi Alonso resmi pindah ke Real Madrid. Padahal pihak The Reds menginginkan harga yang lebih untuk gelandang tengah mereka. Tapi Florentino Perez, yang punya Real Madrid, menolak dengan alasan Xabi Alonso bukan nama besar, dan penjualan jersey Alonso juga tidak akan laku dipasaran dibanding Cristiano Ronaldo dan Ricardo Kaka, yang saat itu juga baru pindah ke ibu kota Spanyol tersebut.

Ketajamannya di Liverpool Sangat Menakutkan, Ketika Di Chelsea Amat Memalukan

Sumber : tersapa.com

Satu hal yang Bung mesti ingat soal kepindahan Torres adalah ia menjadi striker yang melempem, miskin gol namun banyak peluang. Entah apa penyebabnya. Namun ia pernah berkata bahwa ketika tampil di Liverpool selama 90 menit ia merasa ragu namun dapat memberikan yang terbaik. Tapi ketika bermain di Chelsea, ia merasa yakin tapi tidak pernah memberikan efek yang sama seperti di Liverpool.

Akhirnya pada tahun 2011 Fernando Torres resmi pindah ke kota London, dengan memperkuat Chelsea dengan nilai transfer sebesar 50 juta poundsterling. Walaupun kerap menjadi bahan ejekan di sosial media lewat berbagai meme. Namun, ia berjasa membawa Chelsea mencicipi juara Liga Champions di tahun 2012 setelah mengalahkan Bayern Munchen di Final. Hal yang paling tak terlupakan adalah ketika solo run yang ia lakukan kala berhadapan dengan Barcelona di Semi-Final, membuat Chelsea melangkah ke Final dan mendapat gelar perdana di kejuaraan tertinggi Benua Biru.

Kalau Kata Fans Liverpool, Bintang Muda Ini Mata Duitan

Sumber : Famousface.us

Salah satu pemain muda yang digadang-gadang dapat menjadi nyawa bagi permainan Liverpool ini pindah ke Manchester City di tahun 2015. Raheem Sterling pun dilabeli sebagai pemain mata duitan oleh para fans. Namun ia menampik label itu, dengan menyatakan ia pindah karena ingin merasakan bermain di Liga Champions dan mendapatkan banyak gelar di tim yang lebih baik. Dengan nilai kepindahan sebesar 49 juta poundsterling, Sterling pindah jersey dari merah ke biru, dan ibunya pun menyukainya ketika memakai jersey biru.

Kini Sterling berpeluang besar mencicipi gelar Premier League, karena kini timnya Manchester City masih kokoh di puncak dengan torehan 62 point dari 22 pertandingan, tanpa kalah sekalipun dan 3 kali seri. Jadi impiannya memenangkan banyak gelar mungkin terjadi di tahun ini Bung.

Dibiarkan Pergi Biar Berkembang Namun Meninggalkan Duka Mendalam Bagi The Reds

Sumber : Famousface.us

Pemain yang kontroversial karena pernah mengigit Ivanovic, Chiellini, dan menahan bola dengan tangan di kotak penalti Uruguay kala bertemu Ghana di Semi Final Piala Dunia 2010. Juga menjadi striker haus goal yang dimiliki Liverpool. Dengan 133 penampilannya selama berseragam The Reds, ia telah mencetak 82 goal di berbagai ajang. Ketajaman Suarez kemudian memikat Barcelona.

75 juta Poundsterling menjadi angka yang ditebus Barcelona untuk kepindahan Suarez. Sang pelatih Liverpool pada saat itu, Brendan Rodgers, membiarkan kepergian Suarez agar dirinya makin berkembang. Setelah dilepas ke Barcelona di tahun 2014, di musim selanjutanya Barcelona mendapatkan Treble Winner. Dengan memboyong Liga Champions, LA Liga dan Copa Del Ray secara bersamaan.

Ingin Menyamai Sang Idola, Saatnya Hijrah Demi Mewujudkan Asa

Sumber : Famousface.us

Setelah menggoda Liverpool dengan 110 juta Poundsterling, tak menggoyahkan batin The Reds untuk melepas Coutinho. Akhirnya manajemen tergoda ketika ditawarkan harga sebesar 142 juta poundsterling. Membuat Coutinho menyusul rekannya Luis Suarez yang lebih dulu berseragam Barcelona. Namun sayang, ketika menjalani tes medis, Coutinho harus absen 1 bulan karena ada cedera yang mengintainya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Tak Hanya Pelatih Ole Gunnar Solskjaer Saja, Beberapa Pesepakbola Bermain Gim untuk Mengenali Lawannya

Kegagalan Mourinho dalam membawa tim besar macam Manchester United berjaya, membuatnya tergeser dan digantikan oleh sang legenda Setan Merah, Ole Gunnar Solskjaer. Sejauh ini peran Solskjaer cukup membawa performa Setan Merah meningkat. Tapi apakah bung tahu, kalau Solskjaer mempelajari cara pelatih sepakbola lewat video gim seperti Football Manager?

Gim virtual tersebut membuat para pemainnya berperan sebagai seorang manajer. Kita akan mengatur menu latihan, memilih staf, mengatur transfer hingga meracik taktik. Dengan data pemain yang cukup akurat. Tentu gim ini dibentuk dengan sangat serius, bahkan menjadi gim virtual yang paling relate dengan sepakbola. Solskjaer mengakui kalau persiapannya sebelum melatih dengan memainkan gim tersebut.

Dilansir dari Tirto, sebuah perusahaan analisis sepakbola  bahkan pernah menggabungkan data yang dimiliki dengan data yang dipunya Football Manager guna melakukan analisis terhadap pemain sepakbola sejagad raya. Mungkin ini jadi alasan tepat kenapa Solksjaer memainkan gim ini karena tidak berbeda jauh dengan sepakbola yang ada di dunia nyata. Selain Football Manager, beberapa gim lain yang masih bergenre sama pun menjadi bahan pertimbangan pesepakbola dalam mengambil keputusan.

Mempelajari Skill di Lapangan dengan Melihat Teknik dari Gim Sepakbola

Punggawa Arsenal Alex Iwobi, juga memiliki cerita unik antara dia dengan gim sepakbola. Dilansir dari New York Times, ia mengatakan kalau gim sepakbola membantunya untuk mengecek lawan yang akan dihadapinya. Dari segi taktik, formasi bahkan sampai pemain. Tidak sampai di situ bung, ia juga menambahkan bahwa ia mencontek skill sepakbola lewat gim sepakbola, salah satunya gocekan khas pemain sayap Irlandia Aiden McGeady, yakni McGeady Spin.

“Dia memiliki satu gocekan khas, setelah melihat dan memperhatikannya saya akan pergi ke taman dan mempelajarinya,” ungkap Alex Iwobi.

Mengenali Rekan Satu Tim Memang Penting, Apabila Tidak Mengenali Tengok Saja Lewat Playstation

Kalau bung masih asing dengan nama Krzysztof Piatek, coba tengok daftar pencetak gol terbanyak sementara di Serie A musim ini. Karena penyerang yang berseragam Genoa asal Polandia ini berhasil membubuhkan 13 gol. Tanpa gim sepakbola seperti FIFA, mungkin torehan golnya tidak sebanyak itu.

Lantaran sebagai pemain baru ia tidak begitu mengenali siapa saja rekan barunya di Genoa. Tidak kehabisan akal, ia memainkan Playstation dan memainkan gim FIFA untuk membantu ia mengenal rekan barunya di Genoa.

“Aku tidak tahu siapa rekan-rekanku sewaktu pertama kali datang. Maka, aku menyalakan PlayStation dan melihat nama-nama mereka di gim FIFA,” ujar Piatek dilansir dari BBC.co.uk

Mepelajari Ronaldinho Lewat Gim, Membuatnya Berhasil Menahan Sepakan Penalti

Saat itu seperti bermain melawannya di Playstation. Dia memiliki run-up yang sama, itu sangat aneh,” ujar Marco Amelia kepada BBC.co.uk

Pada tahun 2008 saat Marco Amelia masih bermain untuk Palermo, ia berhasil menjadi penyelamat. Setelah AC Milan mendapatkan hadiah tendangan penalti, kemudian Ronaldinho pun diberikan kepercayaan sebagai eksekutor. Tapi karena Playstation, Amelia sudah hafal bagaimana cara Ronaldinho ambil ancang-ancang dan mengarahkan tendangan. Kemudian, ia pun berhasil menghalau bola.

Bahkan Guna Mengatasi Kejenuhan di Lapangan, Egy Maualana Menjadi Video Gim Sebagai Penenang Pikiran

“Semua pemain bola tidak asing dengan permainan video gim FIFA. Fokus kami tak hanya bermain bola saja, ketika ada waktu free, kami memanfaatkan waktu dengan bermain video gim. Kami tentu juga butuh refreshing untuk menyegarkan fisik dan otak,” ujar Egy dilansir dari Tirto.

Tidak hanya Egy Maulana Vikri, saja yang mendaulat vieo gim seperti FIFA sebagai kegiatan refreshing di lapangan. Witan Sulaeman pun juga melakukan hal yang sama. Karena baginya, permainan tersebut dapat mengisi waktu luang, bersenang-senang sekaligus membunuh rasa jenuh.

Video Gim Macam Sepakbola Bagus Untuk Pelatihan Bagi Para Pelakunya

Ketika seseorang bermain banyak video game, mereka mungkin menjadi sangat baik pada apa yang kita sebut metakognisi dari apa yang mereka lakukan,” ungkap Amy Price adalah pelatih sepakbola dan direktur program Lisensi UEFA untuk pendidikan jasmani dan olahraga di Universitas St. Mary di London dilansir dari BBC.co.uk 

Amy Price saat melatih Fulham FC, ia mengatakan pendekatan permainan video digital untuk pelatihan. Ia mengatakan konteks ini, metakognisi adalah ide yang digunakan dalam pendidikan untuk merujut ketika seorang siswa berpikir. Secara sederhana ini membuat siswa untuk menganilisis proses yang membantu mereka belajar dan untuk dapat menggunakan pengetahuan itu untuk memecahkan masalah lagi di masa depan.

Dalam kasus ini, berarti ada keuntungan khusus bagi para atlit sepakbola yang memainkan gim sepakbola. Karena itu membantu para pemain untuk belajar dalam memecahkan masalah di lapangan. Seperti yang diutarakan Alex Iwobi, Marco Amelia dan Krzysztof Piatek.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Keperkasaan Liverpool Disudahi oleh Tangan Wolverhampton Wanderers di Piala FA

Liverpool sangat perkasa di Liga Inggris musim ini, karena baru menelan satu kali kekalahan dari 21 pertandingan yang dilakoni saat bermain tandang melawan Manchester City di lanjutan Liga Inggris. Nyatanya, di pertandingan selanjutanya pada laga putaran ketiga Piala FA, Wolverhampton Wanderers mampu menumpaskan Liverpool dengan skor tipis 1-2.

Kekalahan tersebut membuat Liverpool tersingkir di Piala FA. Kekalahan ini diyakini karena pelatih Jurgen Klopp melakukan rotasi pemain dengan memainkan para pemain lapis kedua. Tiga di lini depan yakni Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane. Klopp menempatkan Daniel Sturridge dan Divock Origi sebagai juru gedor.

Tanpa Salah, Firmino dan Mane, Liverpool gagal mengkreasikan serangan untuk menjebol barisan belakang Wolverhampton. Bahkan bola sepakan dari pemain Liverpool jarang ada yang mengarah ke tepat sasaran. Liverpool tertinggal lebih dulu lewat kaki Raul Jimenez di menit ke-38. Kemudian Liverpool menyamakan kedudukan di menit ke-51 lewat Divock Origi. Tak berselang lama, 4 menit kemudian Ruben Neves membawa Wolverhampton unggul.

Setelah pluit panjang dibunyikan, skuad Jurgen Klopp tidak mampu menahan imbang bahkan membalikkan keadaan sehingga mereka harus tersingkir di Piala FA.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Terdapat Beberapa Hal yang Dijadikan Pelajaran Saat Liverpool Menumbangkan West Ham

Kegagalan Liverpool musim lalu dijadikan tonggak bagi skuat Jurgen Klopp untuk bangkit lebih kuat lagi. Apalagi skenario manis yang dirangkai sampai melaju ke partai final Liga Champions, tak bisa ditutup dengan kemenangan, tentu saja kenangan pahit itu harus ditutup di musim depan. Laga debut di Liga Inggris sendiri dijadikan sebuah patokan kala melawan West Ham.

Mohamed Salah dan Sadio Mane masih menjadi duet maut yang mematikan. Gol-gol babak pertama dari kedua pemain ini menutup babak pertama secara nyaman bagi The Reds. Tim tamu pun harus memerima tekanan bertubi-tubi dari skuat Liverpool tanpa henti. Apalagi petaka di babak kedua membuat Liverpool semakin berjaya. Sampai pemain pengganti seperti Daniel Sturridge pun berhasil memainkan perannya. Alhasil Liverpool menutup laga perdana dengan kedudukan 4-0.

Skuat Pellegrini Memerlukan Pembenahan Tinggi

Memang kalau dipandang di atas kertas, West Ham memiliki skuat yang secara kedalaman sangat lengkap. Target skuat ini untuk masuk ke deretan 10 besar sepertinya tidaklah sulit. Manuel Pellegrini pun telah mendatangkan sejumlah pemain berkualitas tinggi untuk pencapaiannya bersama tim. Namun kenyataanya, pemain baru ini masih perlu pembenahan. Anak-anak baru The Hammers tampaknya harus mendapatkan pembenahan secara khusus. Apalagi ketika melihat kinerja monoton yang ditampilkan Jack Wilshere sangatlah tidak selaras.

Pembelian yang Menjanjikan, Yakni Naby Keita, Sang Gelandang Pandai Menyerang dan Bertahan

Debut kompetitif pemain berusia 23 tahun ini sepertinya sangat menjanjikan. Gelandang box-to-box, dengan stamina sekaligus kreativitas tampaknya bakal digemari di Anfield dalam waktu yang sangat singkat. Tampil di depan James Milner dan Georginio Wijnaldum ternyata energinya sebelas dua belas dengan kedua pemain tersebut. Presisi umpan yang akurat dipadukan dengan akselerasinya menusuk pertahanan West Ham adalah bentuk kreativitas dari seorang gelandang.

Felipe Anderson Milik West Ham yang Harus Lakukan Penyesuaian

Dapat dibilang salah satu bentuk menarik dari pemain yang didatangkan oleh West Ham adalah Felipe Anderson. Namun debutnya sangat mengecewakan, meskipun bisa dimaklumni namanya juga pertandingan pertama ‘kan, Bung. Akan tetapi beberapa kali Anderson terlihat sering kehilangan bola dan kerap melakukan protes kepada wasit. Padahal pemain berusia 25 tahun ini telah menunjukan beberapa kali sentuhan yang bagus, hingga keterampilan teknis yang hebat. Tetapi perlu waktu baginya untuk menyesuaikan diri dengan iklim sepak bola Inggris.

Joe Gomez Bisa Menjadi Mitra Baik Virgil van Dijk

Lini belakang selalu menjadi perhatian semua tim, khususnya Liverpool. Menuju musim baru ini otomatis pusat pertahanan harus dibenahi secara matang. Virgil Van Dijk sudah cukup solid di lini belakang, dan Joe Gomez sepertinya bisa dimanfaatkan Klopp untuk mengembangkan dirinya ke posisi yang lebih sentral. Sebab Joe Gomez nampaknya memiliki naluri bertahan yang cukup menjanjikan.

Tahun Ini Mungkin Bisa Menjadi Tahunnya Liverpool

Fans yang selalu bermimpi, mungkin selalu bilang, “mungkin musim depan” apabila ditanya kapan timnya juara. Liverpool nampaknya mendeklarasikan kata itu untuk musim ini, karena ia masih menjadi calon kuat juara. Karena debutnya kemarin nampaknya bisa berdampak lanjut untuk menjadi tren positif Si Bangau Merah. Bagi Bung yang pendukung Liverpool, apakah setuju?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top