Ku Akui Kau Memang Manis, Tapi Kau Iblis, Kau Pikir Kaulah Segalanya, mungkin bung akrab dengan penggalan lirik lagu milik Edane berjudul ‘Kau Pikir Kaulah Segalanya’. Di mana lagu ini sangat akrab di telinga yang menggambarkan pasangan bersikap layaknya seorang iblis. Iblis berarti bersikap jahat.
Dan bukan tak munkgkin juga, jika si nona sedang melakoni niat jahatnya, pada bung yang tulus mencintainya. Tergoda dengan rupa, jelas hal biasa. Tapi perilaku dan sikap yang sejujuranya, juga perlu kita jadikan pertimbangan untuk memilih dirinya. Lantas, tanda-tanda apa yang bisa kita pelajari dari si nona?
Nona Selalu Menampik Kenyataan di Depan Mata
Fakta yang terjadi harusnya diterima meskipun pahit hasilnya. Tetapi bagi nona yang memiliki sifat jahat, itu semua tak ada artinya! Ia dapat menolak dengan berbagai macam alasan yang telah dirangkai. Seolah-olah tak ada yang terjadi. Meskipun kamu bersikukuh untuk memperdebatkan tentang fakta yang bung punya. Namun ide-ide nona selalu bisa memilintir itu semua. Hal ini diibaratkan seperti saat bung tengah memeriksa mata. Ketika dokter menyatakan kalau kamu harus menggunakan kaca mata, tetapi bung menolak karena merasa tak memerlukannya.
Secara Cerdas Nona Bisa Memutar Balikan Fakta, Seolah itu Semua Fana
Nona sepertinya rajin untuk memutarbalikkan fakta yang sering bung temui. Semisal nona selalu bersikap egois, ia menampik dan mengatakan kalau ia egois juga karena kamu yang berlaku egois lebih dulu. Manipulasi berbagai realita secara tertata dan terstruktur itu merupakan pencapaian apabila berhasil. Meskipun nona tahu kalau perbuatannya itu keterlaluan, namun ia tak merasa kalau telah bersikap memalukan. Yang penting ia menang!
Membuat Bung Selalu dalam Posisi yang Bersalah, Sehingga Muda Ucapkan Maaf Kepadanya
Hal ini masih ada kaitannya dengan point sebelumnya. Nona suka menyembunyikan informasi yang menurutnya ‘berbahaya’ apabila dikatakan kepadamu. Ketika dua individu sudah menjadi pasangan, kejujuran adalah hal yang harus diutamakan, seharusnya sih begitu.
Tetapi ketika bung bertanya, nona selalu sudah mengatakan semuanya dan tidak ada satu pun hal tentang dirinya yang disembunyikan. Air mata buaya biasanya menetes, ketika nona selalu ditanya apabila bung merasa ada kejanggalan. Kemudian ia merasa menjadi korban, bermain peran seperti ‘orang yang tersakiti’ hingga akhirnya, bung pulalah yang salah dan mudah mengucapkan, maafin aku ya.
Kata-kata Adalah Senjata Rahasia Nona Untuk Menyesatkan Anda
Membuat bung merasa takut dan tidak kompeten sebagai pasangan. Adalah cara jahat lainnya yang dilakukan oleh nona. Bung telat menjemput saat kencan, sampai tak sempat membalas pesan pun dijadikan senjata guna ‘menyerang’ bung.
Beberapa kali dirinya akan berkata, “laki-laki yang baik itu bisa mengerti perempuan, kalau tak bisa mengerti berarti ia tak layak mempunyai pasangan”. Yap, kata-kata sederhana seperti itu, digunakan nona dengan “bijak” saat bung lalai. Seyogyanya, rasa pengertian dan memaklumi tentang rutinitas pasangan, bisa membuang pemikiran seperti itu. Tetapi namanya orang jahat, apalagi yang membuatnya senang selain melihat orang lain tersesat akan kesengsaraan.
Terakhir, Menipu Orang Lain adalah Kesenangan yang Tak Terganti
Pernahkah bung memergoki pasangan melakukan kebohongan? dan bung tengah siap membangun amarah kepada pasangan tiba-tiba, rasa itu hilang saat nona berlindung lewat “kebohongannya” (yang diakhir hubungan baru bung ketahui) dilengkapi mimik wajah sedih sekaligus tangisan yang lirih?
Nah, bagi orang jahat sekali berbohong maka ia akan terus berbohong. Dengan berbohong ia tahu siapa mereka sebenarnya. Apalagi, cerita tentang saat bung dibohongi bisa diceritakan kepada teman dekatnya. Karena menipu orang lain adalah kesenangan.
Si nona selalu menutupi kecerobohannya dengan selusin kebohongan lainnya. Meskipun ia kasihan kepada mereka yang dibohongi, tetapi kasihannya hanya sebatas di mulut saja. Apakah bung pernah merasakannya?
