Komunikasi sebenarnya menjadi pangkal dalam menjalin hubungan apa pun, entah itu kerja, keluarga bahkan dengan si nona. Komunikasi menjadi suatu hal yang penting, lantaran semua hal dapat berjalan baik apabila dikomunikasikan dengan baik pula. Seperti halnya suatu konflik dalam hubungan yang dapat diselesaikan atau diminimalisir oleh suatu komunikasi.
Terampil dalam komunikasi tak hanya dimiliki bagi mereka yang mendapatkan pendidikan tinggi lewat jurusan ilmu komunikasi. Ilmu komunikasi dapat dipelajari dengan mencontoh banyak pihak, yang menurut Bung sendiri si orang tersebut memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Lantas kenapa komunikasi begitu penting dalam hubungan?
Dalam berhubungan dengan si nona, komunikasi yang baik bakal berimbas kepada hubungan yang langgeng dibalik Bung yang juga tak bertindak macam-macam (dibaca: selingkuh). Sedangkan komunikasi yang buruk dapat memicu kesalahpahaman sampai konflik yang Bung tak inginkan. Oleh karena itu, ada kiat-kiat berkomunikasi yang baik guna membangun hubungan agar klik yang dilansir oleh Verywellmind.
Kalau Ingin Didengar, ya Bung Harus Mendengar
Ini sebenarnya seperti hukum timbal balik, apabila Bung ingin didengar si nona ya Bung harus lebih dulu mau mendengar si nona. Jangan sampai ketika si nona berbicara, Bung tidak mau menyimak dengan baik, atau kerap menginterupsi dan bersikap defensif.
Apalagi Bung tahulah, kalau si nona memiliki satu kata seribu makna yang kadang kerap susah ditelaah oleh laki-laki. Tetapi kalau Bung mau merefleksikan diri untuk menyimak lebih baik, pasti Bung bakal memahami arah pembicaraan ai nona ingin ke mana, dan dia pasti akan sangat menyanjung Bung yang mau mendengarkan setiap perkataannya secara baik-baik. A Best Speaker is Good Listener.
Cobalah Bung Meraba Arah Sudut Pandang Si Nona
Ketika terjadi pertengkaran yang tak bisa dihindarkan, sebagian besar yang dialami Bung ataupun si nona pasti merasa ingin didengarkan hingga dipahami. Sehingga salah satu dari Bung dan si nona memiliki ego besar untuk terus berbicara. Kalau Bung terus fokus kepada apa yang Bung inginkan itu bisa menjadi buah simalakama. Baiknya, Bung coba memandang dari sudut pandang si nona, dengan mengajukan banyak pertanyaan. Jadi Bung bisa memahami apa isi hati dari si nona.
Santai Menghadapi Kritik Karena Manusia Tempatnya Salah
Klise adalah ketika mengatakan manusia tempatnya salah. Tetapi deretan aksara tersebut tak bisa ditampik begitu saja. Semisal kesalahan yang Bung lakukan pasti terkadang menuai kritik dari si nona sebagai bentuk kepedulian, apalagi Bung adalah pasangannya. Kritik terkadang disampaikan secara emosional dan berlebihan. Kalau Bung menaggapinya dengana emosi tinggi, justru menandakan Bung tidak dewasa. Sebagai pihak yang disalahkan ada baiknya Bung mendengarkan apa isi kritik si nona, siapa tahu memang ada benarnya sehingga Bung bisa merubah sikap menjadi lebih sempurna.
Menjadikan Kompromi Sebagai Bahan Solusi
Jadikan kompromi menjadi suatu solusi ketika konflik terjadi. Apalagi kalau konflik yang terjadi hanyalah kesalahpahaman semata. Kalau Bung kerap berkompromi dengan si nona di setiap masalah yang terjadi, akan membuat hubungan Bung dan si nona bakal lebih sehat. Toh kompromi terjadi lantaran Bung dan si nona memang saling mengasihi dan menyayangi, bukan? Kalau tidak sayang, pasti tak mau berkompromi.
Komunikasi Menjadi Pangkal Sejati Guna Membangun Hubungan Abadi, Bung
Dalam suatu hubungan, terutama dalam ruang lingkup berpacaran, komunikasi menjadi unsur penting yang bisa bersifat genting dan juga syahdu. Setiap hal yang Bung lakukan harus dikomunikasikan sebagai alat untuk memperat hubungan. Dimulai dari bertanya kabar, mencurahkan perhatian, atau membicarakan apa saja dilakukan dengan cara mengkomunikasikannya agar Bung dan si nona bisa terkoneksi satu frekuensi.
Kalau rindu, Bung pun pasti mengkomunikasikannya, bukan? Tidak sekedar menunjukkannya lewat bahasa tubuh atau kode terselubung. Jadi komunikasi kerap menjadi sesuatu penting dalam berhubungan. Jadi jangan pernah mengganggap enteng komunikasi Bung, toh ucapan sayang dan ungkapan cinta juga dimulai dari hal yang sama, yakni komunikasi
