Sebelum menerangkan lebih jauh, coba Bung perhatikan dulu kata yang di dalam tanda kurung. Jadi kami bukan mengajarkan apalagi menganjurkan untuk bermain api. Kiat ini hanya boleh digunakan jika memang sedang terpaksa untuk memadu kasih dengan yang bukan pasangan resmi.
Meskipun sulit bagi kami menerima situasi macam apa yang bisa membuat Bung terpaksa melakukan “kebandelan” itu. Karena sesungguhnya selingkuh atau tidak itu cuma soal pilihan. Tapi ya sekali lagi untuk melakukannya memang butuh skill kalau tak mau mudah tertangkap.
Panggilan Khas Bukan Karena Sekedar Sayang, Tapi Agar Tak Mudah Keliru Panggil
Mungkin Bung merasa aneh dan kaku memanggil pasangan dengan sebutan khusus, macam Sayang, Dek, Cinta atau lainnya. Tapi kalau hendak main serong, mau tak mau Bung harus mulai membiasakan diri memanggil dengan sebutan-sebutan macam ini.
Untuk apa? Percayalah suatu saat di suatu masa, di tengah situasi asik masyuk akan ada momen dimana Bung salah memanggil nama nona. Sesederhana ketika chat atau ketika tatap muka. Dan akan sulit berkelit jika peristiwa salah panggil ini terjadi.
Nah untuk menghindari kecelakaan macam ini biasakan untuk memanggil dengan sebutan khusus. Paling aman dengan menyamakan seluruh panggilanke semua pasangan yang Bung punya. Jadi kalaupun sampai salah berkirim pesan tak bakal terlalu mencolok karena sebutan yang sama.
Cukup Berbohong Pada Satu Pihak, Jangan Sampai Kepada Keduanya
Percayalah, berbohong pada satu orang saja sudah cukup sulit. Apalagi kalau harus lebih dari satu. Sementara tidak bisa tidak, urusan perselingkuhan pasti erat kaitannya dengan perkara bohong membohongi.
Guna menghindari situasi makin rumit, jangan Bung coba-coba untuk berbohong kepada kedua pasangan yang Bung punya. Ketika mendekati yang baru, jujurlah bahwa sebelumnya Bung sudah punya pasangan. Jadi kalaupun akhirnya hubungan berlanjut, nona tersebut sudah paham risikonya.
Di depan dia yang baru itu, Bung tak perlu sembunyi-sembunyi menerima panggilan dari pasangan resmi. Atau kalau tiba-tiba membatalkan janji bertemu karena pasangan resmi curiga, Bung tinggal bilang sejujurnya kepada teman bermain api itu tanpa perlu mengarang cerita.
Samakan Persepsi Soal Status Dengan Dia Yang Bung Ajak Main Api
Ini penting Bung! Sebelum menyalakan api terlarang itu samakan dulu untuk apa api itu dinyalakan. Tanyakan kepadanya apa yang diharapkan dari hubungan kalian tersebut. Pasalnya jenis-jenis hubungan itu banyak dan berlapis-lapis.
Sebutlah mulai dari Teman Tapi Mesra sampai Teman Tapi Menikah. Jangan sampai Bung berharap hubungan bisa dilanjut sampai jenjang pernikahan dan siap meninggalkan pasangan sebelumnya, sementara si dia malah sejatinya cuma menganggap Bung teman “bermain” dikala senggang belaka.
Belajar Tertawa Ketika Dicurigai, Jangan Malah Marah
Ketika pasangan melontarkan kecurigaannya jangan lantas segera marah. Karena reaksi negatif macam ini akan jadi sinyal penguat bahwa Bung sedang tidak setia. Apalagi kemarahan biasanya akan berujung pada adu argumen yang menguras emosi.
Ketika emosi sudah membakar dada, biasanya logika akan menurun. Gawatnya kekuatan logika amat diperlukan ketika Bung hendak berbohong. Pastinya akan repot ketika Bung terbakar emosi sementara pasangan mendesak minta penjelasan Bung kemarin pergi kemana. Jika hal macam ini terjadi besar kemungkinan penjelasan yang diberikan tak masuk akal dan pasangan akan makin mencurigai kebohongan yang dibuat.
Terakhir, Ingatlah Sering Berbohong Bikin Tubuh Lekas Sakit
Selingkuh bisa jadi Bung anggap menyenangkan, tapi tanpa disadari akan merusak tubuh. Salah satunya karena secara terus menurus diharuskan berbohong. Ini bukan omong kosong karena menurut penelitian yang dilakukan oleh Anita Kelly, PhD – seorang profesor asal University of Notre Dame, disebutkan bahwa orang yang lebih sedikit melakukan kebohongan memiliki resiko keluhan kesehatan yang jauh lebih sedikit.
Orang yang berbohong akan memproduksi lebih banyak adrenaline dalam tubuhnya. Sesekali mungkin tidak akan berdampak. Namun jika produksi ini dilakukan terus menerus secara berlebihan tubuh akan merasakan efek buruknya.
Kontraksi otot-otot kepala dan wajah berlebihan akibat meningkatnya hormon adrenalin dapat menyebabkan sakit kepala, mulai dari yang ringan hingga berat. Produksi hormon adrenalin yang berlebihan juga akan meningkatkan kinerja jantung dan menyebabkan kontraksi pada pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan berbagai risiko penyakit, seperti darah tinggi, gangguan jantung, gangguan ginjal, dan stroke.
Hormon lain yang juga diproduksi secara berlebih ketika berbohong adalah Kortisol. Aktivitas hormon kortisol berlebih dapat menyebabkan penekanan pada kerja sistem reproduksi, sehingga dapat menyebabkan turunnya gairah seksual. Selain itu Kortisol berlebih akan menyebabkan gangguan penyerapan kalsium dalam tulang sehingga meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
Hal-hal itu baru sebagian kecil dari efek buruk berbohong bagi kesehatan fisik. Jangan sampai punya pasangan lebih dari satu tapi gairah seksual justru menurun dan terkena tulang keropos. Saran kami Bung, usahakan tetap setia nampaknya itu lebih baik.
