Harapan setiap negara untuk dapat tampil di Piala Dunia sangatlah besar. Bukan hanya untuk menunjukkan bahwa negara tersebut menjadi salah satu peta kekuatan sepak bola, sekaligus juga sebagai pembuktian kalau negara mereka memiliki potensi besar dalam bidang sepak bola. Namun, tidak semua negara memiliki kesempatan untuk dapat tampil di Piala Dunia.
Tidak tampilnya suatu negara dalam ajang Piala Dunia biasanya karena tidak lolos kualifikasi dalam zona benua di mana negara tersebut berada. Seperti Indonesia yang selalu gagal untuk melaju ke Piala Dunia dalam zona Asia. Sekalinya lolos pun dengan “menumpang” nama Hindia Belanda. Namun pernah ada kasus di mana beberapa negara tidak dapat lolos ke Piala Dunia lantaran diterpa alasan yang unik.
Terlibat Dalam Perang Saudara Memaksa Sebuah Negara Harus Didepak Keikutsertaannya
Piala Dunia 1938 adalah momen di mana Perancis ditunjuk sebagai tuan rumah. Pagelaran yang sakral dalam sepak bola ini, memancing jutaan pasang mata untuk menyaksikannya. Pada edisi kali ini, dua negara terkuat yang saling berbenturan di final adalah Hungaria dan Italia. Di mana skor akhir kemenangan adalah 4-2 untuk Italia. Di sisi lain Spanyol tidak mengambil bagian dalam Piala Dunia 1938, karena sedang terjadi perang sipil di negeri matador yang membuat FIFA harus menjatuhkan keputusan untuk tak mengikutsertakannya.
Mulai dari Tak Ingin Menggunakan Sepatu sampai Biaya yang Mahal. Lantas Mana yang Benar?
Dua hal yang simpang siur tersebut terjadi kepada India. Negeri Bollywood ini hampir lolos ke Piala Dunia tahun 1950. Karena pada saat itu Myanmar, Indonesia, dan Filipina yang notabene adalah tiga wakil Asia memilih untuk mengundurkan diri dengan bermacam alasan. Sehingga nama India menjadi calon terkuat guna mewakili Asia.
India pun gagal tampil dengan bermacam spekulasi yang bermunculan, salah satunya karena menolak bermain mengenakan sepatu. Tetapi faktanya tidak demikian lho Bung, Federasi Sepak bola India menganggap kalau Olimpiade pada saat itu lebih bergengsi ketimbang Piala Dunia. Selain itu, federasi juga menyatakan kalau biaya transportasi menjadi salah satu alasan kenapa tim sepak bola mereka tak jadi berangkat.
Obsesi Membawa Negara ke Pentas Dunia, Sampai Rela Menunggak Gaji Pelatih
Bahkan keberadaan deretan negara-negara yang jadi peta kekuatan di Afrika dalam hal sepak bola tak menjadikan Zimbabwe ciut. Namun, sepak bola biasanya memang menghadirkan unsur magis yang bisa membuat apa saja yang tak mungkin bisa menjadi mungkin. Pamor sebuah negara bisa terangkat moralnya dengan mengikuti pagelaran bergengsi macam Piala Dunia.
Hal itu pun menyihir Federasi Sepak Bola Zimbabwe untuk berniat lolos ke Piala Dunia di tahun ini. Bukan mendapat harapan dari usahanya, yang diperoleh justru depakan. FIFA memberi hukuman yang membuat Zimbabwe tak dapat berpartisipasi, karena Federasi Sepak Bola Zimbabwe menunggak gaji sang pelatih, Jose Claudinei Georgini.
Tak Ada Biaya untuk Menjalani Sebuah Laga
Untuk melakoni sebuah laga dalam sepak bola, tak menutup mata memang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Seperti biaya transportasi dan segala macamnya. Himpitan finansial dapat mengubur mimpi sebuah negara untuk berlaga di Piala Dunia. Di tahun 1938 Mesir pernah mengalaminya, mereka pun menolak menjalankan laga babak kualifikasi melawan Rumania karena alasan finansial.
Pasca Parang Dunia Kedua Membuat Sebuah Negara Absen dari Piala Dunia
Jerman pernah harus absen Piala Dunia tahun 1950, karena pada saat itu negara ini baru saja terlibat Perang Dunia II. Tim panser padahal selalu menjadi unggulan dalam setiap gelaran empat tahunan ini. Lagi pula Bung, DFB selaku Federasi Sepak Bola Jerman pada waktu itu belum beroperasi secara maksimal, dan wilayah Jerman Timur pun masih diduduki Uni Soviet. Setelah absen, Jerman menjelma menjadi negara yang paling banyak berpartisipasi di Piala Dunia sebanyak 19 kali termasuk di Piala Dunia 2018.
