Memang tidak ada teori pasti tentang cinta, apalagi menebak-nebak si nona yang tiba-tiba datang entah sebagai teman atau gebetan. Bung pasti terkadang malas kalau si nona datang hanya sekelebat lewat bagai kabut. Tak jelas apa tujuan dan maksudnya hingga merasa hal tersebut hanya membuang-buang waktu saja. Padahal, awal perkenalan begitu memicu tanda kepastian, kalau si nona adalah pribadi yang menyenangkan sekaligus nyambung di setiap obrolan.
Namun alur cerita cinta yang mulanya manis bisa berujung pahit seketika. Tanpa ada tanda apa-apa. Bahkan Bung yang sempat dibuat “tinggi” hati sebab disetiap perlakuannya membuat sumringah wajah di muka, bisa sedih begitu saja kala dia tidak merasakan apa yang Bung rasakan. Sedih karena cinta memang receh, tapi kalau kata Dewa 19 menangislah bila harus menangis.
Bisa Saja Si Nona Tidak Yakin dengan Bung, Karena Perasaan Tidak Menunjukan Hal yang Sama Antara Dua Insan Berbeda
Si nona memang kerap menghilang namun selalu ada bila Bung hubungi duluan. Kodratnya laki-laki memang untuk melangkah lebih dulu daripada perempuan. Jadi ada hal yang sudah seharusnya Bung lakukan sebelum si nona lakukan, seperti memberikan kabar. Kalau Bung bersikap angot-angotan, dapat membuat si nona merasa tidak yakin, alhasil dia bisa pergi begitu saja.
Kalau Bung tidak mau si nona menghilang begitu saja dari jarak pandang. Sebaiknya Bung berikan sinyal kepada si nona tentang keyakinan perasaan Bung kepadanya. Hingga dia yakin kalau Bung memang menginginkan dirinya. Dengan cara seperti si nona akan merasa yakin kalau dia tidak hanya dianggap sekedar teman, namun gebetan.
Bung yang Selalu Sibuk Berkutat dengan Pekerjaan dan Dunia Bung, Membuat Si Nona Segan untuk Menggangu
Harus diakui Bung, laki-laki memang suka lupa diri dengan dunianya sendiri dan kerjaan. Ketika ada satu hal yang harus dituntaskan, laki-laki merasa hal tersebut harus didahulukan diantara yang lain. Kondisi ini membuat si nona takut untuk chatting lantaran tidak ingin mengganggu.
Rasa mengganggu tersebut menjadi penghalang bagi si nona dan Bung yang sedang sibuk, tidak memahami keadaan. Seketika menganggap si nona pergi begitu saja. Kedua hal yang tidak bersatu ini membuat Bung dan si nona terpisahkan dengan kondisi menggantung. Padahal kalau Bung mau mulai lebih peka dan mengabari lebih dulu, hubungan ini akan berjalan semestinya.
Bung Kerap Menjalin Hubungan Intens dengan Orang Lain Hingga Si Nona Merasa Tersingkir
Memang tidak salah apabila laki-laki dekat dengan banyak perempuan, sekedar untuk mencari dan membandingkan mana yang lebih nyambung dalam soal kehidupan di luar perasaan. Karena Bung dekat dengan 2 atau 3 perempuan, sikap yang Bung lakukan kepada ketiganya pun sama sekedar untuk menjaga perasaan agar tidak dianggap mempermainkan perasaan si nona.
Namun, si nona yang kerap ditanggapi hal-hal datar oleh Bung bakal nyerah juga. Karena perempuan adalah tipikal orang yang memikirkan perasaan bukan logika. Jadi, si nona pun merasa bahwa Bung tidak tertarik dengannya dan wajar saja kalau si nona langsung pamit tanpa permisi. Ketika Bung mulai (lagi), tak pelak dia bakal menyapa, “Hai teman, ke mana saja?”
Bung Tidak Memberikan Kesempatan kepada Si Nona untuk Mengutarakan Hal yang Sama
Minimnya kesempatan yang Bung suguhkan kepada si nona menghadirkan suasana tidak seindah dibayangannya. Ketika si nona membayangkan hubungan yang setara dan sepadan, Bung kerap tidak memberikan kesempatan. Jadi tak salah kalau dia berpikir hanya dianggap sebagai teman.
Sebaliknya Bung melakukan hal tersebut karena menginginkan hubungan yang saling tarik ulur atau kejar-kejaran. Layaknya sebuah sajak, “Kejarlah daku, maka kau kutangkap”. Terlalu banyak asumsi yang dirasakan Bung dan si nona membuat benang merah tidak terlaksana.
Atau Si Nona Memang Tidak Menginginkan Hubungan dengan Bung
Perasaan tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata dan memang absurd begitu adanya. Mungkin si nona tidak menginginkan hubungan yang lebih dari sekedar teman lantaran ada hal-hal yang ditakutkan dibalik daya tarik Bung. Mungkin saja si nona tidak mau ketika putus dengan Bung kemudian secara remeh dapat bermusuhan. Jadi si nona kerap jaga jarak ketika Bung mengajak ke hal yang lebih intim, dating misalnya. Sad but true.
