Persija boleh berbangga karena menjadi jawara turnamen pra musim atau Piala Presiden 2018 setelah mengalahkan Bali United dengan skor 3-0. Kategori lain seperti Pemain Terbaik, Top Score, dan Pemain Muda Terbaik pun berhasil dilesatkan oleh Marko Simic dan Rezaldi Hehanusa.
Lengkap sudah pesta juara Persija, meski sedikit dinodai dengan sikap arogansi dan tidak bertanggung jawab dari oknum suporternya kala merusak pagar, serta menjebol pagar pembatas. Hal ini pun jelas membuat Persija kecewa, bahkan Direktur Utamanya, Gede Widiade, mengatakan dirinya mewakili Persija sangat menyesal atas kejadian itu, dirinya pun menambahkan bahwa ia pun sudah memberi edukasi (kepada Jakmania) agar tidak terjadi apa-apa. Ya, namanya nasi sudah menjadi bubur, penyesalan pun sudah tidak berguna kan Bung kala stadion sudah gugur.
Ketika Nasihat Jaga GBK Tidak Didengarkan Jakmania
Sebelum berlangsungnya laga final Piala Presiden, para pemain Persija pun sudah membuat video untuk mengingatkan para suporter agar menjaga Gelora Bung Karno, yang disampaikan oleh Bambang Pamungkas, Rezaldi Hehanusa, Maman Abdurahman, Ismed Sofyan, dan Andritany. Posisi mereka sebagai idola, harusnya dapat menstimulus Jackmania untuk tidak mengecewakan idolanya. Namun hal itu ternyata urung terjadi, lantaran euforia melihat timnya juara membuat para oknum suporter tersebut mengesampingkan pesan idolanya.
Bahkan Sandiaga Uno Ikut Mengecam Aksi Yang Terekam
Kekecewaan juga tak hanya diungkapkan oleh pihak Persija yang mewakili Jakmania saja. Tetapi juga disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiago Uno, yang menyayangkan sikap dari oknum suporter yang melakukan pengrusakan. Bahkan Sandiaga berharap Jakmania mendata siapa saja yang melakukan kesalahan tersebut, dan memberinya hukuman agar jera Bung.
Selain itu ia juga menyayangkan kelakuan beberapa oknum yang masih kampungan kala laga digelar di stadio bertaraf internasional. “Menurut saya kalau stadionnya bertaraf internasional, tapi kelakuannya masih kelakuan tarkam, enggak akan menyelesaikan masalah,” ujar Sandiaga dikutip dari Republika.
Medali Bepe Menghilang Kala Suporter Merangsek Ke Lapangan
Bambang Pamungkas adalah legenda bagi Persija ketika mampu membawa juara di tahun 2001, dan sekali lagi ia melakukan hal yang sama di Piala Presiden 2018. Tentu saja ia memiliki andil besar bagi Persija hingga bisa menjadi juara dibalik spotlight yang sedang tertuju kepada Marko Simic, sang pahlawan baru yang dielu-elukan Jakmania setelah Emanuel De Porras dan Roger Batoum. Meski begitu, setelah juara ada hal tidak mengenakkan yang terjadi pada diri juru gedor yang akrab disapa Bepe ini Bung. Lantaran medali emas yang baru diberikan menghilang setelah para suporter menyerbu ke lapangan.
Berita ini heboh lewat akun @jonimetal yang mempost foto Bepe tanpa medali. Setelah kejadian tersebut hadir pula akun @mysaf19, yang mempost foto medali dengan caption akan memuseumkannya. Lantaran diduga sebagai oknum yang mengambil medali Bepe, ia pun menjawab pertanyaan salah seorang yang mengatakan kalau medali yang dipunyainya adalah replika. Menurut Bung?
Jiwa Besar Mantan Pemain Nasional, Melakukan Guyon Lucu Namun Tidak Nakal
“Masalah medali sudahlah, tidak perlu dibesar-besarkan. Saya sudah cukup puas dengan penghargaan ‘Best Young Player’ [Pemain Muda Terbaik]. Tetap semangat dan sukses selalu,” ujar Bambang Pamungkas lewat Twitter. Guyonan tersebut sengaja dilakukan Bambang Pamungkas agar masalah medali tidak dibesar-besarkan. Guyonan yang dicuitkan Bepe tersebut ditanggapi beragam pula oleh netizen. Sebab sebenarnya trofi Best Young Player didapatkan oleh Rezaldi Hehanusa.
Persija Tetap Dibolehkan Menggunakan GBK
“Pengelola stadion sangat terbuka. Tapi ada permintaan harus mengantongi izin dari Inasgoc (Komite Penyelenggara Asian Games 2018 Jakarta-Palembang),” ujar Gede Widiade selaku Direktur Persija. Hal itu sekaligus menjadi tanda jika Persija masih bisa menghuni GBK. Kabar ini ini tentu disambut lega oleh pihak Persija. Padahal pada pertandingan kemarin itu saja, kerugian yang diciptakan 150 juta, mulai dari kerusakan pagar pembatas, tanaman, dan gerbang, lantas menurut Bung apa yang harus dilakukan oleh Persija?
