Apa jadinya kalau pemain terbaik di Eropa seperti Cristiano Ronaldo, tidak masuk ke dalam daftar pemain sepakbola terlincah di dunia versi media luar sportskeeda. Semua orang setuju, kalau Cristiano Ronaldo adalah pemain handal di yang jago dalam menggiring bola di lapangan. Memadukan kecepatan dan juga kelincahan dari setiap gerakan membuat para pemain bertahan pun harus kelabakan.
Namun kelincahan Ronaldo nampaknya tidak begitu diakui oleh media tersebut hingga namanya tidak mengisi daftar pesepakbola terlincah. Tidak hanya Ronaldo saja, ada pula Naby Keita yang juga kelincahannya bukan berdasarkan subjektif atau anggapan semata. Lantaran secara statistik ia melakukan 4,8 dribel per laga di Liga Champions. Meskipun data yang diusung akurat tidak membuat keita masuk list secara tepat.
Wilfried Zaha Ternyata Lincah Namun Bukan Buat Setan Merah
Menurut mantan penjaga lini belakang Manchester United, Rio Ferdinand, kegagalan Zaha bersinar bersama MU hanya karena dirinya terlalu muda kala dikontrak. Hingga tak salah kalau pada saat itu ia tidak dapat tempat dan dipinjamkan ke beberapa tim sampai akhirnya dibeli oleh Crystal Palace.
Dan ia seketika pun berkembang menjadi salah satu pemain sayap yang berbahaya. Dalam 20 laga yang telah dilakoni, Zaha berhasil mengemas 4 gol dan 2 assist. Hingga tak salah kalau dirinya menjadi pemain terbaik yang berada di posisi sayap.
Aksi Ousmane Dembele Mulai Kering Seiring Dilanda Cidera Hamstring
Banyak yang menyamakan dirinya dengan cheetah kala Dembele mulai menggiring bola. Karena kecepatan dan ketepatan yang dilakukan mirip dengan hewan tersebut yang sedang kelaparan, buas mungkin adalah sikap yang pantas untuk disematkan.
Namun kelincahannya dalam mengolah si kulit bundar harus usai, lantaran diserang oleh cidera hamstring bung. Dembele pun sudah melakukan tiga kali dribel per laga, namun sekarang kondisi tersebut memang harus di bangkitkan karena statistik yang kurang mapan.
Menjadi Motor Serangan The Blues Menopang Skill Hazard Yang Sangat Mulus
Ketika Hazzard datang ke Stamford Bridge di musim pertamanya hanya sebagai anak yang digadang-gadang bakal besar yang memiliki skill mumpuni. Selama bermain buat Lille, cara dribble yang dimiliki sangat istimewa dan menarik perhatian banyak orang.
Kini selama berseragam Chelsea banyak pemain yang mengaku sulit merebut bola dari kakinya meskipun takle-takle keras telah dilancarkan. Bahkan di musim ini saja, Hazzard memiliki rataan dirible di bawah 3 kali per laga, ditambah dengan menyumbangkan 5 assisst bagi Chelsea.
Sang Bintang Brasil Yang Menjadi Bintang Di Paris Saint German
Kalau bung membandingankan Eden Hazzard dengan Neymar tentu saja banyak yang menaruh pilihannya kepada Neymar. Secara skill olahan dan gocekan, pemain yang kerap mendaulat gaya rambut mohawk sebagai rambut favoritnya memiliki statistik yang cukup tajam.
Neymar yang sekarang tidak lagi berjibaku di megahnya La Liga tapi tidak berarti membuatnya tidak mengeluarkan seluruh kemampuannya. Rasio dribel per game-nya sendiri tidak pernah di bawah tiga, untuk musim lalu saja mendapatkan 4,2 dribel per game. Kalau di musim lalu saja berada di angka 4 bagaimana dengan sekarang? kini Neymar memiliki rata-rata 7,3 per game. Tentu menjadi angka yang fantastis.
Tentu Saja Nama Lionel Messi Menjadi Paling Lincah Diantara Semuanya
Ya tak lain dan tak bukan nama Lionel Messi tidak bisa dilupakan sebagai pemain yang terlincah. Rentetan skill-nya pun seperti penyihir di mana dapat melewati pemain dengan drible yang cukup membingungkan bahwa pemain lawan dapat berjatuhan. Genap di usianya yang memasuki usia 30 tahun, Messi telah melakukan rataan 5,3 kali dribel per laga di La Liga, saya ulangi ya bung per laga.
Sebagai besar gaya dribel yang dilakukan hanya melakukan dengan gaya berjalan vertikal yang berbuah sebuah peluang bagus bagi timnya yang dapat dikonversi jadi gol. Musim ini, dia memimpin top skorer di laga liga dengan jmlah torehan gol yang sudah mencapai 20 gol dan masih bisa bertambah karena musim belum usai.
Tak hanya gol, assisst pun sudah dikoleksi sebanyak 11 kali. Tentu saja, gaya dribelnya pun beda dengan Hazzard dan Neymar tetapi untuk segi efisiensi dan kelincahan nama Messi masih menjadi juara.
