Mungkin masih banyak dari Bung yang mengernyitkan dahi ketika kami menyebut motor bermerk Cleveland Cyclewerk. Kami maklum karena merk motor ini memang belum sementereng motor-motor jepang yang banyak wara-wiri di tanah air.
Tapi sejak awal 2017 lalu motor pabrikan asal Amerika Serikat ini resmi mengaspal di Indonesia. Mengambil jalur yang berbeda dengan pabrikan kebanyakan, Cleveland Cyclewerk menyasar para pengguna motor hobi dan modifikasi.
Karena itu motor yang dimasukan ke sini bisa dibilang “bahan” untuk mereka yang gatal memodifikasi. Salah satunya adalah varian Heist Chopper. Mengingat unit ini diniatkan sebagai motor penggila modifikasi maka wajar jika konsep atau ide dasar penciptaan motor ini adalah ‘membuat segalanya serba simpel.’ Motor ini dibangun menggunakan rangka tradisional dengan style yang juga dirancang tradisional. Rangka belakang bahkan menganut rigid alias tanpa peredam kejut.
Keseksian motor ini juga terletak pada kesederhanaannya. Begitu juga pada struktur mesinnya, cukup dengan dibekali 1 intake dan 1 exhaust overhead cams dan tanpa 4 valve heads. Meski begitu tenaga yang dihasilkan dari mesin 229 cc-nya cukup mumpuni. Dengan model sederhana macam ini perubahan-perubahan motor bisa dilakukan secara ekstrem tanpa harus dipusingkan dengan segala kecanggihan teknologi yang justru akan merepotkan.
Nah melihat peluang tersebut kami pun mencoba berandai-andai untuk mengobrak-abrik tampilan motor seharga 55 juta rupiah ini. Mungkin Bung bisa menjadikannya referensi jika tertarik memboyong Cleaveland Heist Chopper ke rumah.
Tampilan Chopper Drag Dengan Merendahkan Dudukan Mesin
Secara tampilan Heist memang bisa dibilang baik. Namun sayangnya jarak dengan tanah masih terhitung kelewat tinggi. Walhasil motor jadi sedikit gantung. Di tampilan pertama ini, Bung bisa memberanikan diri memotong rangka untuk mendapatkan posisi mesin yang lebih rendah. Knalpot standar diganti menggunakan pipa lurus dengan panjang yang sama.
Sementara backbone dibuat lebih tinggi agar tak perlu mengubah derajat rake roda depan. Stang bisa dibuat lurus ala dragbike. Jok yang semula menggunakaan per bisa dipapas hingga menempel ke rangka dan spakbor belakang dipotong hingga hanya menyisakan sedikit saja. Sebagai peringatan, rangka yang tanpa peredam kejut dan jok yang tanpa per akan membuat aksi berkendara sedikit tak nyaman.
Ape Hanger Bikin Tampilan Lebih Rebel
Perubahan rangka serupa dengan yang pertama. Namun berdanya kali ini stang menggunakan tipe ape hanger. Dipastikan sensasi berkendara akan terasa berbeda. Modifikasi kali ini juga lebih ekstrem karena menghilangkan cakram depan. Mesin disentuh dengan mengganti saringan udara yang model terbuka. Knalpot dipotong pendek hingga rangka tengah dan diberi balutan anti panas.
Secara hitungan setelah potong rangka ruang tengah di bawah jok akan terkesan sangat kosong. Karena itu kami sarankan untuk menambah ketebalannya guna membuat tampilannya lebih berisi. Bisa menggunakan plat besi yang ditekuk atau bisa juga menggunakan fiber glass yang di cat sewarna rangka.
Sissy Bar Tinggi Dan Springer Untuk Mengejar Tampilan Retro
Tampilan kali ini bukan untuk semua orang. Tak banyak mungkin yang memahami tampilan tipe ini. Namun bagi penggemar chopper tahun 70-an pasti bisa melihat daya tarik yang satu ini. Shock breaker depan tak lagi menganut telescopic, tapi sudah berganti model springer yang lebih jadul. Knalpot kembali panjang hingga mencapai rangka belakang.
Pegangan spakbor belakang dihilangkan dan diganti dengan sissybar tinggi. Pengguna chopper retro jarak jauh biasa mengikatkan tas bawaan berisi perlatan berhari-hari di pegangan besi tinggi ini. Sebagai tambahan biasanya chopper retro tahun 60 dan 70-an macam ini di modifikasi menggunakan jockey shift. Alias perpindahan giginya pakai tongkat macam mobil sementara kopling dipindahkan ke kaki kiri. Itu kenapa hanya terlihat satu kabel di stangnya.
Jok King And Queen Untuk Bung Yang Mau Bonceng Si Nona
Lagi-lagi taampilan ini mungkin terasa aneh buat sebagian orang. Tapi hal ini umum untuk retro 70-an terlebih lagi tamilan chopper dan bobber di jepang. Rangka tetap menggunakan sudut aslinya. Hasilnya motor terlihat seperti mendongak karena shock depan springer yang panjang. Setang bukan menganut ape hanger melainkan sudut yang lebih sempit. Sementara knalpot dibuat super panjang dengan tekukan yang ekstrem ke arah atas. Paling istimewa adalah jok yang kali ini menganut queen and king ala jadul. Dipastikan bisa mengangkut si nona ke mana saja.
