Kala melihat pasangan Bung sekarang, apa yang ada dipikiran Bung? Apalagi ditengah usia yang tengah matang untuk berumah tangga? Pasti Bung bakal bertanya-tanya, “Apakah si nona dihadapanku adalah jodohku?” Bisa jadi seperti itu ‘kan, Bung? Yap, Perkara jodoh atau tidaknya seseorang memang tidak ada yang tahu. Jalan cerita cinta setiap orang berbeda, bahkan ada yang unik sekalipun. Semisal teman curhat jadi pasangan hidup.
Hal yang paling bisa Bung lakukan saat ini hanyalah berandai-andai dan menebak-nebak kalau si nona yang menjadi pasangan Bung sekarang ini adalah jodoh Bung. Tetapi, sedari dulu kita pun mengetahui kalau jodoh adalah rahasia Ilahi. Sehingga tebakan kita pun bisa salah apabila mengira kalau si nona yang sudah menjalin hubungan dengan jangka waktu yang lama adalah memang sebenarnya jodoh.
Tetapi bukannya tak ada kisi-kisi jitu untuk melihat apakah si nona akan menjadi pendamping sehidup semati. Karena ada beberapa tanda yang dapat Bung jadikan acuan kalau si nona yang berada dihadapan Bung sekarang adalah istri di masa depan. Mau tahu Bung? Berikut tanda-tanda kalau si nona memang jodoh Bung.
Merangkai Masa Depan Penuh dengan Harapan
Pernikahan, menjadi topik yang selalu Bung dan si nona perbincangkan saat tengah mengobrol. Obrolan tentang masa depan, menjadi topik menarik yang selalu kalian bahas. Dimana Bung sudah berbicara tentang cara mendidik anak, visi dan misi pernikahan, sampai mengatur jadwal liburan saat Bung sudah berkeluarga nanti. Dari hal-hal kecil seperti itu sudah menandakan ada keseriusan antara kalian, dikala pasangan lain masih sibuk memikirkan hari esok ingin makan di mana dan ngopi di mana, Bung dan si nona sudah mulai merancang masa depan.
Bung Dapat Menjadi Diri Sendiri Tanpa Mencontoh Orang Lain
Siapa yang betah Bung apabila dalam bersikap Bung selalu dibandingkan dengan orang lain, baik itu orang di sekitar si nona atau yang lebih pahitnya dengan mantannya si nona. Apabila Bung menerima segala kekurangan si nona dan begitu pula sebaliknya, berarti ada kemungkinan kalau berjodoh. Porsi pasangan yang menerima kekurangan dan saling pengertian, adalah proses penanda di mana kalian sudah memiliki tujuan yang sama dan sudah klop dalam kategori menjadi pasangan.
Rela Berkorban untuk Mencapai Suatu Tujuan
Bung dan si nona pasti memiliki tujuan yang sama, yakni ingin terus bersama dan hidup bahagia. Sehingga memikirkan tentang pernikahan adalah sesuatu yang terus Bung lakukan tanpa pernah bosan, sampai hal itu jadi kenyataan. Rintangan dan halangan kala menjalani hubungan pasti ada, tidak ada satu pun kondisi yang membuat Bung terlepas dari jeratan pengujian hubungan yang rentan membuat Bung dan si nona berpisah. Namun kalau Bung dan si nona sama-sama rela berkorban untuk mencapai satu tujuan. Pasti si nona adalah belahan jiwamu, Bung.
Kebiasaan yang Sama, Membuat Kalian Terlihat Pas apabila Terus Bersama
Coba lihat apakah Bung dan si nona memiliki hobi yang sama, meskipun tidak semua setidaknya ada beberapa kesamaan. Kesamaan tersebut dapat membuat hubungan kalian berasa dekat dan erat. Namanya jodoh itu adalah cerminan diri dari pribadi masing-masing, siapa tahu saat Bung bersama si nona, Bung seperti bercermin (dibaca: melihat diri sendiri). Atau kebiasaan yang terjadi kepadamu mungkin membuat si nona terbiasa hingga akhirnya gemar melakukannya.
Bung Seolah Sedang Membenahi Diri ke Arah yang Lebih Baik
Saling mengingatkan apabila memiliki kesalahan, Bung selalu berterima kasih apabila ditegur kala sudah bersikap diluar batas. Begitu pun dengan si nona, yang selalu tersenyum dan mengucapkan hal yang sama saat Bung tegur. Percayalah Bung, sebagian orang mungkin berpikir kalau pacaran itu adalah kegiatan romantis dua orang yang selalu diselipi kata “cinta” disetiap harinya. Padahal, sebuah hubungan tak melulu soal cinta.
Kala Bung dan si nona saling berbenah diri guna menjadi pribadi yang baik ke depannya, atau berusaha menuju taraf seorang suami berkualitas merupakan sebuah penanda bahwa si nona ingin kalau calon suaminya nanti memiliki pribadi yang baik, sehingga ia kerap melontarkan kritik dan menegur untuk membuat Bung menjadi yang terbaik. Meskipun tidak di mata orang lain, tetapi di matanya sendiri.
