Cuaca yang terjadi sekarang memang tidak menentu, siang hari disinari oleh panas terik matahari, sorenya bisa turun hujan deras tanpa henti. Bung yang kerap berpergian dengan roda dua, jas hujan atau jaket hujan pasti sudah tersedia di tas atau bagasi motor. Tapi jaket hujan yang bung kenakan bisa tidak berguna sebagaimana mestinya apabila sudah mengalami Wet-Out. Intinya, sudah tidak melindungi dari kucuran air hujan
Sebelum membahas lebih dalam dan detail apa itu wet-out. Secara sederhana, jas hujan biar tahan lama dan tidak mudah rusak harus dirawat dengan seksama. Apalagi jaket hujan yang bung miliki terbuat dari bahan yang berteknologi tinggi yang dapat mencegah terserapnya air serta lembap. Sampai mempunyai fungsi untuk melindungi pakaian agar tetap kering tanpa tersentuh air hujan sekalipun. Meskipun hujan yang turun sangat deras dan disertai angin kencang.
Untuk menjaga fungsi sekaligus kualitas tersebut ada beberapa hal yang harus bung perhatikan agar tidak mengurangi kualitasnya.
Lapisan Tambahan Bernama Durable Water Repellent
Setiap jas hujan atau jaket hujan pasti memiliki pori-pori kecil agar bahan tidak lembab serta dapat menguap dengan mudah serta tidak mengembun di dalam jaket. Sedangkan di sisi luar teradapat lapisan tambahan yang dikenal dengan DWR (Durable Water Repellent) yang memberikan perlindungan estra pada bahan terhadap air.
DWR sendiri menyebabkan air membutir dengan cepat supaya bisa menggulir dari jaket dengan mudah. Tidak hanya itu, DWR juga mencegah air terdiam lama di atas bahan dan menyerap secara perlahan ke dalam bahan. Teknologi DWR bisa ditemukan di semua jenis jaket hujan seperti windbreaker, parka, dan anorak.
Kenali Istilah Wet-Out yang Bisa Meruntuhkan DWR, Hingga Tak Lagi Berfungsi
Ketika bung memiliki jaket hujan macam windbreaker, anorak dan parka mungkin bung bisa memakainya kala cuaca tidak hujan. Sering disinari panas, hujan, keringat, minyak kulit sampai kotoran macam debu sekalipun akan menyebabkan DWR perlahan-lahan luntur. Saat DWR sudah tak lagi berfungsi membuat jaket mudah lembab, gampang terkena air dan saat hujan turun, pemakai tidak lagi terlindungi. Proses ini dikatakan sebagai wet-out.
Jangan Mencuci Jaket Memakai Deterjen
Guna mencegah terjadinya wet-out pade jaket, semua kotoran dan minyak yang menempel dan menyebabkan lapisan DWR luntur perlu dibersihkan. Meskipun begitu, tidak disarankan untuk mencuci menggunakan deterjen biasa bung.
Kadar kimia pada deterjen begitu keras bagi DWR. Atau bun bisa memabca instruksi tentang cara pencucian yang tertera pada label jaket. Kirimkan jaket ke binatu untuk memastikan jaket tercuci dengan bersih dan gunakan cairan pencuci khusus untuk jaket hujan. Biasanya cairan ini tersedia di toko online.
Sering Mencuci Jaket Hujan Akan Melunturkan Lapisan DWR
Meskipun cara mencegah terjadinya wet-out dengan mencuci, tetapi tidak disarankan bung untuk mencuci jaket hujan teralu sering karena dapat menghilangkan lapisan DWR. Karena lapisan DWR bisa terkikis setelah beberapa kali pencucian. Apabila jaket kotor bung dapat lap semua kotoran tersebut dengan kain bersih. Kemudian angin-anginkan jaket guna mengurangi kelembapan.
Lapisan DWR yang Hilang, Dapat Tumbuh Kembali
Cara mudah untuk mengecek lapisan DWR pada jaket telah luntur atau berkurang adalah dengan mengecek apakah jaket kini mudah lembap atau tidak. Untuk mengembalikan lapisan DWR bung dapat membeli cairan tersebut secara online.
Caranya dengan menyemprotkan cairan DWR ke seluruh permukaan luar jaket dengan menutup reslesting jaket terlebih dahulu. Apabila pada area-area yang lebih terekspos atau sering bergesekan dengan benda lain yang terkena ransel, gunakan lapisan tambahan.
