Pekerjaan terkadang bisa menjadi suatu rutinitas yang menjenuhkan, sehingga Bung merasa ingin resign atau sudah tak ada hasrat untuk bekerja lagi. Semua itu wajar saja kok Bung, karena rutinitas yang terus dilakukan secara monoton dapat membuat diri dilanda kebosanan berkali-lipat. Apalagi Bung sendiri tak punya waktu untuk refreshing karena hari libur menjadi waktu tidur. Otomatis keseharian Bung akan terkesan sama dan tidak ada pembeda yang signifikan. Dan hal itu yang membuat pangkal kejenuhan tumbuh dan bisa berbuah stres.
Jangan stres atau pun merasa terbebani dengan semua itu. Kejenuhan dapat diatasi dengan beberapa kegiatan atau pun perubahan sikap dalam memaknai pekerjaan. Dengan Bung mencoba menyiasati kejenuhan tersebut, bisa membuat Bung mensyukuri pekerjaan sekarang dan kejenuhan yang sudah melanda dalam diri mulai mengikis, hingga Bung dapat bekerja dengan hasrat yang seperti dulu lagi.
Ingatlah Proses Awal Bekerja yang Bung Kejar untuk Mendapatkan Pekerjaan itu
Masih ingatkah Bung dengan masa-masa mengganggur yang telah lalu? Keuangan tidak ada sehingga masih bergantung orantua, padahal Bung sudah memiliki gelar sarjana. Jelas menjadi beban tersendiri, apalagi Bung adalah seseorang laki-laki yang bakal menjadi kepala keluarga. Tentu saja, karir dalam pekerjaan menjadi patokan untuk melihat seberapa berkualitasnya Bung sebagai laki-laki. Karena secara umum yang dijadikan patokan secara sosial di kalangan kita adalah bagaimana seseorang menjadi sukses, bukan? Lebih baik pikirkan hal ini kembali. Sontak kejenuhan akan terusir di dalam diri.
Bayangkan Kasih Orang di Sekitar yang Selalu Memberi Support, Bahkan Tak Lelah Memotivasi Guna Membuat Hidup Bung Memiliki Arti
Bukan pasangan, tapi orangtua yang selalu ada, bahkan memahami kondisi Bung ketika stres dan jenuh saat lelah bekerja atau saat mengganggur dulu. Tak pernah mereka menuntut lebih setiap hal yang diberikannnya dahulu, mereka hanya ingin sang anak bahagia tanpa merasakan sakitnya kehidupan, yang mungkin saja dulu orangtua sempat berjuang untuk melawannya.
Bekerja bukan hanya untuk dirimu sendiri Bung tetapi juga untuk orang lain. Seberapa banyak kata yang Bung keluarkan ketika ditanya teman apa yang kamu ingin lakukan saat besar nanti, sontak Bung menjawab, “Membahagiakan orangtua sebelum ajal menjemput nanti.” Masih ingatkan, Bung?
Semangatkan Pagi Bung dengan Olahraga Biar Pikiran dan Raga Sehat
Cobalah Bung berusaha meningkatkan pagi agar lebih bersahaja dengan berolahraga. Siapa tahu dengan melakukan olahraga, Bung jadi lebih bersemangat mengarungi hari. Terlebih lagi banyak manfaat yang Bung peroleh dari berolahraga yang dapat berkoneksi ke pekerjaan.
Bahkan, apabila Bung berhenti berolahraga ternyata kerugian yang didapat sangat signifikan tidak hanya ke kondisi badan. Yakni, apabila Bung 10 hari berhenti berolahraga kinerja otak akan berkurang dan mengakibatkan mudah lupa. Sedangkan jangka panjangnya, daya tahan tubuh Bung bisa berkurang drastis hingga mudah terserang penyakit.
Membuat Agenda Liburan Guna Menyiasati Kejenuhan Dalam Pekerjaan
Berapa banyak jatah cuti Bung yang tak digunakan? Seharusnya Bung menggunakan jatah tersebut untuk liburan. Rangkailah liburan Bung bersama teman dan kerabat. Atau mungkin keluarga dan pasangan, lantaran menggunakan cuti untuk liburan itu sangat membantu mengatasi kejenuhan. Syukur-syukur kalau di tempat Bung bekerja ada agenda outing tahunan yang dapat meremajakan pikiran karyawan, apabila tidak, ya Bung harus menjalankan agenda liburan secara mandiri.
Sekali-sekali Cobalah Tengok Ke Bawah, Masih Banyak Orang yang Tidak Seberuntung Bung Saat Ini
Penting bagi Bung untuk menengok ke bawah. Dalam artian masih banyak orang yang tidak beruntung seperti Bung. Tak usah jauh-jauh, mungkin ada juga kerabat Bung yang masih sulit mencari pekerjaan karena ketatnya persaingan. Bahkan dia pun mendambakan berangkat pagi untuk bekerja dari pada berangkat pagi untuk mencari kerja.
Dari situ mungkin Bung dapat melihat bahwa kejenuhan dalam bekerja adalah fase, selebihnya Bung yang menentukan sikap, namun alangkah baiknya Bung tetap menjalankan bekerja seperti apa adanya. Lakukanlah semuanya sebaik mungkin, jangan sampai satu kondisi membuat Bung runtuh bercampur peluh. Sebab langkah terbaik ketika jenuh adalah tetap bersyukur.
