Lebih Tahu

Yakin Perempuan Mau Terima Yang Lebih Pendek Darinya?

Seruan untuk mencintai tanpa memandang fisik, nampaknya jadi sebuah ucapan yang seksi. Apalagi jika itu didengar langsung oleh Bung yang memang kebetulan punya tampang pas-pasan. Tak lebih dan juga kurang. Padahal ini adalah upaya untuk berlindung dari kesan membeda-bedakan yang sering dilakukan si nona.

Bahkan sebuah penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Rice University dan University of North Texas mengungkapkan, sebagian besar dari perempuan akan menaruh perhatian khusus pada laki-laki yang tinggi dibanding yang bertubuh pendek. Masih tak percaya Bung? Coba tanya siapa yang akan dipilih oleh mereka? Raditya Dika atau Ge Pamungkas, jelas Ge yang jauh lebih tinggi akan dijadikan pilihan.

Jika Fisik Jadi Masalah Utama Untuk Si Nona, Tampan Tak Selalu Soal Tinggi 

Kondisi fisik laki-laki dalam urusan tinggi, memang jadi sesuatu yang menambah kadar ketampanan. Akan tetapi kenyataannya, tinggi badan tak selalu selaras dengan ketampanan.

Faktanya penampilan fisik yang terlihat menarik, tak mutlak dinilai dari tinggi atau tidaknya seorang laki-laki. Karena laki-laki yang bertubuh tak tinggi juga kadang malah lebih tampan dari dia yang digadang-gadang si nona hanya karena lebih tinggi.

Masih tak percaya? Coba lirik aktor laga Tom Cruise, atau penyanyi Bruno Mars meski memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi, aura ketampanannya tak perlu dipertanyakan lagi.

Meski Tak Tinggi, Bung Pun Mampu Membuat Si Nona Bahagia

Sebuah penelitian dari beberapa ahli menyimpulkan bahwa perempuan memilih laki-laki yang lebih tinggi karena dinilai mampu memberikan perhatian dan kenyamanan lebih.

Bung yang memiliki tubuh tak tinggi mungkin memang sedikit menghadapi masalah dalam kehidupan sosial, susah beradaptasi atas banyaknya tekanan karena tinggi badan. Akan tetapi bukan berarti Bung tak mampu memperlakukan perempuan yang dicintai dengan istimewa bukan? Untuk perihal fisik dan tinggi badan mungkin kalah, tapi urusan kasih sayang dan membuat si nona nyaman, Bung jadi pihak yang bisa diandalkan.

Berdalih Ingin Memperbaiki Keturunan, Padahal Gen Juga Tak Selalu Jadi Patokan

Ini memang sediki terdengar sangat diskriminatif, seolah-olah badan yang pendek jadi sebuah musibah yang perlu dihindari. Dengan lapang dada Bung mungkin akan terima alasan si nona memilih dia. Tapi apakah pernyataan itu adil? Tentu saja tidak.

Seolah berpikir bahwa Bung itu manusia yang perlu dihindari, beberapa perempuan memakai jargon ini sebagai jurus pamungkas untuk melindungi diri. Jika gen jadi poin penting yang kata si nona perlu, bukankah dia sudah tinggi? Lantas kenapa harus khawatir. Tentu masih ada peluang kelak memiliki anak yang tinggi. Lagipula untuk urusan begini, genetik tak selalu jadi penentu tinggi atau tidaknya seseorang.

Dia yang Lebih Tinggi Terlihat Lebih Mangayomi, Sedangkan Bung Juga Bisa Melindungi

Tubuhnya yang tinggi memang cukup mumpuni. Dan benar saja Bung! Dia mampu merangkul si nona dengan baik ketika sedang berjalan. Tak kewalahan untuk menyeimbangkan posisi duduk dan berdiri saat berdua. Tapi apa iya melindungi selalu ditunjukkan dengan posisi itu saja? Tentu tidak.

Nampaknya kaum hawa harus coba berinovasi dalam hal memahami arti kata ‘melindungi’ dari laki-laki. Ada banyak hal lain yang mampu Bung upayakan untuk melindungi si nona. Bahkan Bung pun tak canggung berkorban demi melihat si nona senang. Hingga pada beberapa kejutan yang jadi obat pelindung dari rasa bosan.

Untuk Urusan Jalan Berdua yang Tinggi Katanya Menambah Percaya Diri, Artinya Bung Membuat Si Nona Tak Lagi Percaya Diri?

“Malulah, nanti kalau lagi jalan berdua bisa-bisa semua mata melihatku!”

Percaya atau tidak, ini hanyalah satu dari banyaknya alasan yang kadang dijadikan tameng untuk menghindar. Peranan orang lain memang selalu berpengaruh pada keputusan, dan salah satunya dalam hal memilih pasangan.

Sebagian orang memang akan merasa iba padanya, karena merasa telah menjatuhkan pilihan pada orang yang salah. “Masa laki-laki lebih pendek, nggak cocok!”. Vonis ini dijatuhkan tanpa merasa bersalah sama sekali. Ya memang begitulah masyarakat kita. Memakai alasan tak mau dijadikan pusat perhatian jika berjalan dengan laki-laki yang lebih pendek, padahal setiap hari dia kerap haus akan perhatian. Si nona harusnya berterus terang dengan bilang,“saya malu Tuan”.

Si Nona Mungkin Saja Mengaku Berpikiran Terbuka, Tapi Masih Saja Percaya pada Stereotip

Hal lain yang kadang bikin Bung geleng-geleng kepala adalah saat si nona berkata bahwa laki-laki sebenarnya sama saja. Penampilan dan fisik tak masuk dalam kriteria untuk memilih mereka, begitu katanya. Tapi saat urusan memilih pasangan, si laki-laki tinggi selalu mendapat perhatian lebih.

Bukan berniat tak percaya pada perempuan lain yang memang akan menerima pasangannya apa adanya. Bukan karena tinggi badan dan rupa menawan. Tapi percaya atau tidak, hampir semua perempuan nampaknya setuju jika kaum adam dengan tinggi badan lebih jauh terlihat menarik untuk dijadikan pilihan.

Padahal ada banyak kelebihan yang Bung miliki. Bahkan salah satu studi di Amerika yang mengatakan bahwa laki-laki dengan tinggi dibawah standar, hidup dua tahun lebih lama daripada mereka yang tinggi.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Wajah Tampan Berdampak Sulit Cari Kerjaan

Banyak yang berpikir dikaruniai wajah tampan dapat dimudahkan segala urusan. Tentu saja bukan urusan asmara. Tapi urusan yang lebih pelik seperti urusan birokrasi, yang terkenal dengan lika-liku rumit. Si tampan bisa menyelesaikan dengan mudah. Seolah dapat hak istimewa dengan didahulukan pengurusannya. Akan Tetapi, segala kemudahan itu tidak dirasakan saat dia membangun karir atau bekerja.

London Business School melakukan sebuah studi, yang menyatakan ketampanan atau kegantengan laki-laki membuat karir mudah terancam! Wajah tampan dianggap “ancaman” bagi atasan laki-laki! hingga berisiko tidak dapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saat kerja.

London Business School yang berkolaborasi dengan peneliti dari University of Maryland. Mengumpulkan eksperimen dari empat kantor yang berada di Amerika Serikat serta Inggris. Men’s Health, juga mengatakan kalau antar laki-laki biasanya memperhitungkan seberapa menarik kandidat dan jenis pekerjaan yang dilamar. Apabila membutuhkan bakat individual (seperti sales atau investment banking) kemungkinan besar akan ditolak. Justru para laki-laki tampan dan menarik kemungkinan besar bekerja dalam bidang peran performa tim yang dihitung. Jadi, bukan menonjolkan bakat individu.

Dengan banyak perusahaan yang melibatkan karyawan dalam proses rekrutmen, poin penting ini harus diperhatikan. Kesadaran bahwa perekrutan dipengaruhi oleh hubungan kerja potensial dan kecenderungan stereotip dapat membantu organisasi meningkatkan proses seleksi mereka,” kata Prof Sun Young Lee, ketua peneliti dari University of Maryland.

Menjadi laki-laki tampan adalah berkah. Ketika semua urusan bisa terselesaikan dengan mudah. Tapi itu semua sirna saat melamar kerja. Apakah bung mengalaminya?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Agar Tak Menanggung Malu Karena Lupa Cukur Bulu Hidung

Penampilan tak hanya sebatas pakaian, celana sampai sepatu, persoalan bulu hidung dan telinga tak boleh luput perhatian. Rambut-rambut kecil ini memiliki fungsi menyaring partikel dari debu dan patogen, supaya membantu seseorang dalam kesehatan yang lebih baik. Namun hal ini mengganjal sebagai penampilan apabila bulu-bulu tersebut ke luar dari ring telinga dan kuping, tentu saja dilihat sebagai yang janggal bagi orang lain bahkan terkesan menggelikan.

Salah satu tindakan yang pasti dilakukan adalah dengan mencukur. Ini merupakan hal normal kok, lagi pula pasangan bahkan si Nona yang sedang bung dekati pasti akan risih melihat ini. Bayangkan saja saat bung berbicara dekat dengan nona, tiba-tiba ia menjauh dan fokus ke arah bulu hidungmu, tidakkah itu membuat bung malu? cara menghilangkan rambut-rambut kecil ini perlu perawatan. Perawatan yang baik dan bersih, sekaligus tidak glamor.

Gapai Gunting Kecil dan Cukur Daerah yang Tergapai

Cara untuk memangkas rambut-rambut kecil yang mengganggu adalah dengan mengambil gunting kecil yang bisa tergapai. Karena rambut kecil ini memiliki manfaat, jadi jangan mencukur terlalu dalam, sekiranya bung cukur yang terlihat dari luar saja. Caranya sih simple, pegang gunting di satu tangan dan gunakan cermina pembesar di tangan lainnya untuk melihat lebih dekat. Hindari godaan untuk mencukur terlalu dalam karena fungsi rambut kecil ini ada manfaatnya.

Bisa Juga Dengan Pisau Cukur Listrik Namun dengan Pisau Khusus

Kalau bung merasa bulu hidung atau kuping cepat tumbuh dan tebal, cobalah berinvestasi dengan pemangkas berkualitas atau pisau cukur listrik. Karena dapat mencukur sampai ke akarnya. Tapi harus hati-hati jangan memaksa mencukur terlalu dalam ikuti petunjuk yang terdapat di perangkat tersebut, dan bung harus bisa menilai apakah ini terasa nyaman atau tidak dengan cukurannya.

Ingat, Menghilangkan Rambut-Rambut Kecil di Hidung dan Telinga ada Risiko Peradangan!

Ini alasannya kenapa kami bilang menghilangkan rambut-rambut kecil ini  butuh perawatan. Lantaran metode apapun yang dilakukan, mencukur rambut kecil itu membuka pori-pori dan menempatkan diri pada risiko peradangan atau infeksi. Jadi gunakan alat bersih, kemudian alihkan alat yang memungkinkan saat berpindah dari telinga ke telinga atau dari telinga ke hidung. Alasannya untuk mencegah kontaminasi dan akan melokalisasi infeksi ke satu area, jika memiliki infeksi kami sarankan langsung ke dokter ya bung.

Apabila Terinfeksi, Tenang dan Tangani

Meskipun telinga dan hidung bagus saat mencegah infeksi, tetapi itu tidak berarti saat terinfeksi tidak dapat meningkat dengan cepat dan menyakitkan loh! apabila tanda peradangan di bagian ini sudah muncul harus ditangani dengan cepat. Rongga telinga dan hidung memang terkenal menciptakan berbagai macam gejala, seperti sakit telinga dapat dianggap sebagai sakit gigi. Kemudian infeksi sinus yang menyakitkan itu, dapat dianggap sebagai migrain. Jadi saat infeksi terjadi tenang dan tangani.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Berpakaian Sesuai Umur Agar Pesona Tak Lekas Luntur

Pernah melihat seseorang tidak pantas mengenakan pakaian tertentu karena mereka terlalu tua? kalau iya, berarti bung dihadapkan oleh salah satu contoh kalau berpakaian itu harus sesuai umur. Yap, setiap pakaian dibentuk tentu memiliki tujuan pasar yang ingin dirangkul, bisa anak-anak, remaja atau orang dewasa. Maka ada suatu anomali apabila pakaian anak-anak dikenakan oleh orang dewasa.

Di sisi lain ada yang berpendapat kalau orang tua memakai pakaian anak remaja bakal terlihat lebih muda. Padahal tidak juga, sesungguhnya anggapan itu lahir dari sebuah standar ganda. Kebetulan saja yang mengenakan pakaian tersebut adalah orang tua yang tampan maka pujian itu datang. Kalau orang tuanya biasa (Re : tidak ganteng) saja pasti anggapan itu tidak muncul ke permukaan. Pesona terpancar lewat persona, termasuk pakaiannya. Maka dari itu berpakaian lah sesuai umur agar pesona tidak luntur.

Ketahui Sebuah Brand Pakaian, Cari yang Sesuai Dengan Usia Bung Sekarang

Beragam jenis brand pakaian atau toko pakaian mendunia ternyata terbagi-bagi dalam kategori usia. Sebut saja H&M, Zara dan Topman yang cocok dikenakan di usia 20 dan 30-an. Karena secara gaya tidak terlalu muda, dan juga tidak terlalu tua. Namun makin usia bertambah, bung tak lagi cocok mengenakan brand tersebut. Sebut saja ketika sudah menginjak usia kepala 4 atau kepala 5, pilihan pakaian semakin sedikit seperti Uniqlo, Gap, J.crew, Ralph Lauren dan Suitsupply. Detail pemetaannya seperti tertera di bawah ini.

Maka dari itu bung harus mulai mengetahui tentang toko-toko pakaian populer, apakah mereka mempunyai katalog untuk usia bung atau tidak. Kalau berbicara usia, usia 20-an adalah usia terbebas dalam mengenakan pakaian apa saja. Lantaran hampir toko pakaian populer menyediakan katalog bagi mereka yang sedang tumbuh dewasa.

Jangan Terpaku Merek, Cari yang Berkualitas dengan Harga Pas

Ketika pakaian menyesuaikan usia, tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam membelinya. Mulai dari memilih gaya, merek sampai motif, tapi hal utama yang harus didahulukan adalah kualitas. Seperti kualitas kain, memiliki daya tahan yang lebih baik dan pas dipakai. Karena percaya atau tidak, seiring bertambahnya usia seperti kepala 3 ke atas, investasi dalam pakaian adalah hal penting. Dengan mencari pakaian berkualitas yang dapat bertahan selama bertahun-tahun. Kalau mereka yang baru menapaki usia 20-an cenderung santai dan tidak khawatir akan kualitas. Seiring berjalannya waktu gaya dapat berubah dan selera  pun berubah.

Merambah Hal yang Antik Dengan Bung Mencari Barang Klasik

Membeli barang-barang klasik juga bagian dari peningkatan pesona sesuai usia. Terlebih, barang klasik selalu terlihat menarik. Mau bung sekarang menginjak usia kepala 2, kepala 3 atau selebihnya masih cocok untuk mengenakannya. Penampilan dapat meningkat kalau mengenakan barang klasik seperti  jins dark wash,  pakaian polos bewarna dasar hitam dan putih, sepatu kulit sederhana, jaket denim sampai jam tangan ciamik.  Jadi biarpun era semakin modern, hal klasik dan lawas masih pantas dijadikan barang pentas.

Jangan Ketinggalan Zaman, Perhatikan Tren Agar Makin Keren

Meskipun hal klasik menarik dikenakan serta membuat seseorang terlihat lebih unik. Tren tetap tidak boleh dilupakan, tren harus diikuti dan diperhatikan, bisa saja hal klasik kemudian bangkit karena berawal dari tren yang berkembang jaman sekarang. Maka dari itu perkembangan tren harus diikuti karena bisa memompa gaya setiap orang. Bung tak boleh egois dengan menutup mata dengan tren zaman sekarang dan bangga terjebak akan kebiaasaan.

Berani Berkesperimen Dengan Mencoba Hal Baru

Jangan mau terus-terusan bermain aman, seperti mengenakan kaos, jeans dan sneakers. Lama-lama itu membosankan! selagi masih pantas berkespresi, jangan pernah takut akan hal-hal baru. Siapa tahu justru bung malah menemukan formula ciamik berpakaian untuk pribadi. Mulai berkunjung ke toko perbelanjaan yang belum pernah dikunjungi, kemudian coba ambil sepasang sepatu dan jeans. Bercerminlah, apakah terlihat segar secara tampilan atau malah usang tak karuan.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top