“Pria itu ereksinya ada empat tingkatan! Seharusnya yang paling bagus itu tingkatan ke empat yang ereksinya sekeras kursi yang saya duduki ini” demikian ungkap Pakar andrologi dari Brawijaya Hospital dr Nugroho Setiawan Sp.And yang ditemui dalam diskusi “Rahasia Stamina Perkasa” di Jakarta belum lama ini.
Menurut dr Nugroho, Puncak kehidupan kita laki-laki itu pada umumnya berada di usia 25-30 tahun. Untuk bung yang sudah di atas usia 30 tahun, harus mulai siap-siap mengalami penurunan. Kita masih ingin gagah perkasa, apa daya tubuh berkata lain. Lalu kita harus bagaimana?
Perkasa Tak Perkasa Itu Urusan Testosteron
Dr. Nugroho mengungkapkan, mereka yang testosteronnya rendah tidak bisa keras ereksinya. Ruginya, ejakulasi tak bisa terkendali. Ibarat main bola, jangankan masuk final baru juga babak penyisihan, sudah harus angkat koper.
Selain karena masalah pada testis, kondisi ini juga bisa terjadi akibat gangguan pada salah satu level atau lebih poros hipotalamus (pada otak) sehingga kadar testosteron menurun.
Bung Boleh Jadi Merasa Awet Muda Terus, Tapi Kadar Testosteron Siapa Yang Tahu
Kita boleh saja menampik tak mau terima kenyataan. Namun penurunan kadar testosteron ini sebuah keniscayaan. Ketika sudah melewati masa 30 tahun sudah akan terjadi penurunan testosteron. Berbeda dengan si nona yang menoposenya terjadi mendadak nan seketika. Menurunnya kadar testosteron terkadang tak disadari sebagian laki-laki karena terjadi perlahan, sehingga banyak dari kita yang merasa dirinya baik-baik saja.
“Kemundurannya pelan-pelan, sehingga banyak pria merasa baik-baik saja. Tidak terasa. Loyonya pelan-pelan” tegas Dr. Nugroho.
Tapi bung tak perlu panik, karena pak dokter mengatakan ada cara untuk memperlambat terjadinya penurunan testosteron. Minimal masih bisa bergumul mesra sampai tua nanti.
Mudah Mengantuk Sehabis Makan Itu, Salah Satu Tandanya Bung Sudah Mulai Loyo
Supaya tak terlena, ada baiknya kita memahami ciri-ciri telah terjadinya penurunan testosteron. Mudah lelah dan mengantuk salah satu ciri yang harus di waspadai. Apalagi buat bung yang sering mengantuk selepas makan, ini bisa jadi ciri utama.
“Tidak berenergi, cenderung lebih mudah mengantuk usai makan, relatif cukup gemuk akibat lemak tidak bisa lepas dari tubuh, bisa jadi ciri penurunan testosteron” tambah Dr. Nugroho
Sulit berkonsentrasi, daya tahan menurun, juga menjadi tanda lainnya. Karena testoteron bagi pria tak hanya bermanfaat untuk mengatur libido dan suasana hati, tetapi juga meningkatkan kekuatan dan volume otot, pertumbuhan rambut-rambut halus, hingga menstimulasi sel.
Laki-laki yang rendah kadar testoteronnya bahkan terancam terkena berbagai penyakit metabolik seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan gangguan lemak.
Tak Mau Loyo Di Ranjang? Sebaiknya Pekerjaan Ditinggal Di Kantor Saja
Stres yang tak tertangani secara baik juga bisa menjadi faktor yang mempercepat penurunan testosteron. Ibaratnya sudah macam usia 70 tahun padahal baru mulai masuk kepala empat. Salah satu pendorong paling utama adalah gemar membawa pekerjaan ke rumah. Alias masih juga terpikirkan beban deadline ketika seharusnya sudah beristirahat.
“Tidak boleh boleh sering stres. Stres mengganggu kesehatan tergantung kita menghadapinya. Banyak pasien pekerjaan dibawa pulang. Oleh karenanya, manajemen stres harus dikuasai masing-masing orang,” tutur Nugroho.
Gawatnya Banyak Yang Ambil Jalan Pintas Minum Sembarang Obat Kuat
Nah, ini dia yang berbahaya. Tak mau terima, aksi di ranjang tak lagi prima, banyak laki-laki langsung terpikir untuk menenggak obat kuat. Gawatnya bung tak lagi memeriksa urusan komposisi yang terkandung dalam obat tersebut. Isinya ternyata bahan-bahan yang seharusnya berada di dalam pengawasan dokter dan tak dijual bebas. Salah-salah bisa nyawa taruhannya!
Lebik Baik Pakai Suplemen, Kalau Mau Tetap Macam Superman
“Enggak ada makanan tertentu. Makan makanan bergizi dan berimbang, lengkap. Ada karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan mikronutrisi lainnya, serta suplemen tambahan bisa jadi solusinya” pungkas Dr. Nugroho.
Senada dengan ini ditemui di acara yang sama Brand Manager Sutra, Daniel Tirta mengungkapkan pentingnya memilih suplemen berbahan dasar alami dan aman. Menurutnya masyarakat Indonesia punya keinginan untuk menggunakan suplemen berbahan dasar herbal karena aman dan minim resiko efek samping.
Inilah alasan sutra mengeluarkan Sutra Perkasa beberapa waktu yang lalu. Produk ii merupakan gabungan dari 3 ekstrak herbal. Pertama tongkat ali yang bermanfaat untuk menstimulasi testosteron. Esktrak ginseng yang bekerja untuk meningkatkan stamina dan menjaga vitalitas. Terakhir kandungan horny goat weed untuk menambah gairah seksual. Untuk melengkapi komposisi herbal, cangkang kapsulnya pun herbal yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan.
Jadi Bung, jangan ambil jalan pintas pakai obat kuat untuk tampil perkasa. Lebih baik mengurangi stres dan mulai hidup sehat, karena si nona tentu ingin menghabiskan waktu lebih lama denganmu bung!

Rizky
May 2, 2018 at 11:51 pm
Kalau sebelum berhubungan minum gimana ? Tunggu beberapa menit