Lebih Baik

Karena Selingkuh Tak Dimulai Di Tempat Tidur Tapi Saat Kau Mulai Menghapus Pesannya

“Aku itu dengannya hanya berteman”

Berapa banyak dari Bung atau nona yang berlindung di balik kata-kata ini? Karena menurutmu apa yang kamu lakukan tidaklah menjadi bagian dari sebuah perselingkuhan. Tidak ada sesuatu yang istimewa antara kamu dan kawan baikmu itu. Tapi benarkah kamu tidak berselingkuh?

Kalau Hubunganmu Biasa Saja, Kenapa Kamu Harus Menghapus Pesannya?

Perselingkuhan itu bukan berarti kamu harus menciumnya, berhubungan dengannya atau menjalin hubungan fisik dengannya. Ketika kamu memutuskan menghapus pesannya, percayalah ketika itu kamu sudah mulai berselingkuh. Karena tidak ada alasan kenapa pesanmu harus dihapus kecuali kamu tidak ingin orang lain membacanya.

Selingkuh Adalah Segala Hal Yang Tidak Akan Kamu Lakukan Jika Pasanganmu Ada Di Sebelahmu

Kamu selalu berkelit bahwa yang kamu lakukan bukanlah perselingkuhan. Ini adalah perkawanan biasa yang juga dilakukan oleh jutaan orang lain. Sebenarnya ada hal mudah yang bisa kamu jadikan patokan apakah tindakanmu itu termasuk selingkuh atau tidak.

Ketika Kamu bilang kalian hanya menyeruput kopi sama-sama karena kebetulan pulang satu arah. Sekarang bayangkan pasangan yang katanya kamu sayangi, ada di sebelahmu saat itu. Masihkah kamu melakukan semua hal itu? Masihkah kamu memilih mampir dan bukannya meneruskan perjalanan bersama pasanganmu? Apakah semua pembicaraanmu saat itu akan sama jika pasanganmu ada di sebelahmu?

Jika jawabannya iya, maka besar kemungkinan itu bukan perselingkuhan. Tapi jika hatimu mengatakan kamu tidak akan melakukannya jika pasanganmu ada, maka kamu sudah berselingkuh.

Selingkuh Dimulai Saat Kamu Berbagi Hal Di Belakang Pasanganmu

Gail Saltz, MD, Associate professor bidang psikiatri di New York-Presbyterian Hospital mengatakan perselingkuhan dimulai ketika kamu mulai menghabiskan energi-energi emosional kamu dengan orang selain pasanganmu.

Akhirnya kamu berbagi hal-hal yang tidak lagi kamu ceritakan dengan pasanganmu. Kamu bercerita pada orang lain itu, harapan masa depanmu, mimpi karirmu, hobi jalan-jalanmu, kesenanganmu akan puisi, renungan spiritualitasmu dan hal lainnya yang seharusnya bisa memperkuat ikatanmu jika saja kamu bagi dengan pasanganmu. Itulah kenapa hal ini termasuk berselingkuh.

Ketika Kamu Sudah Bergantung Secara Emosional, Pada Saat Itu Kamu Sudah Selingkuh

Pasanganmu seharusnya menjadi orang yang paling mengetahui keadaan emosimu. Kapan kamu marah, kapan kamu senang, kapan kamu sedih dan lain sebagainya. Namun seringnya yang kamu lakukan adalah lari kepada orang lain yang bukan pasanganmu ketika kamu emosi senang atau justru sedang buruk. Sesungguhnya inilah saat paling berbahaya dalam sebuah hubungan.

Menurut psikolog Janis Abrahms Spring, PhD, pengarang buku After the Affair: Healing the Pain and Rebuilding Trust When a Partner Has Been Unfaithful, ketergantungan emosional seperti ini sangat sulit untuk diputus. Satu-satunya cara mengakhirinya adalah dengan memutus hubungan emosional itu secara total. Tidak ada kompromi setengah-setengah dengan membiarkan celah hubungan masih bisa terjalin.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Gail Saltz seperti dikutip dari WebMD. Menurutnya Kamu harus mengakhiri hubungan itu, dan tidak ada setengah-setengah. Jika kamu tidak mungkin memutus hubungan total (karena hubungan profesional pekerjaan) dengan orang tersebut, nyatakan secara tegas bahwa kamu tidak mau lagi melakukan hal tersebut (bercerita, berbagi) dengannya.

Tak Mau Memutus Silaturahmi Bukan Berarti Kamu Bebas Bercerita Apa Saja

Ketika pasanganmu memintamu mengakhiri hubungan dengan “kawan” itu, alasan paling klasik yang sering digunakan adalah “aku tidak ingin memutus silaturahmi”. Kalimat ini terdengar mulia. Namun bukan berarti menjadi pembenar bahwa kamu boleh terus-terusan berbagi cerita dan perasaan dengan semua orang bukan? Ada beda tegas antara menjaga tali silaturahmi dan tergantung secara emosional kepada orang lain.

Ketika Kamu Membelanya Mati-matian Di Saat Pasanganmu Rela Mati Untukmu

Untuk dia yang kamu sebut kawan biasa itu, kamu rela berkelahi dengan pasanganmu. Mengatakan hal-hal buruk bahwa pasanganmu sakit dan terlalu mengekangmu. Coba tanyakan pada dirimu, inginkah kamu membela pasanganmu di depan kawanmu itu? Pernahkah kamu menyampaikan bahwa kamu tak bisa berhubungan karena pasanganmu keberatan? Jika tidak, bukankah hubungan itu menjadi berat sebelah? Siapa yang sebenarnya pasangan sejatimu itu?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Baik

Pada Akhirnya Kau Akan Menyadari, Pasanganmu Adalah Sahabat Terbaikmu

Antara sahabat vs pacar, bung pilih yang mana? Atau mungkin dibenakmu akan tersirat, “Haruskah memilih? Mereka berdua jelas sama pentingnya untukku.”

Baiklah, tapi bung perlu pahami dulu ya! Tulisan ini bukan bermaksud mengajakmu untuk jadi pribadi yang berat sebelah kok. Tapi justru ingin meluruskan anggapan yang tidak sepenuhnya benar tapi sudah terlanjur diyakini banyak orang.

Mungkin belakangan bung lebih sering mendengar lebih baik memilih sahabat karena mereka tak akan pernah meninggalkan bung. Benarkah demikian?

Memiliki Sahabat Memang Patut Disyukuri, Sebab Tanpa Kehadirannya Hidupmu Tak Akan Berwarna
bung patut bersyukur saat bisa memiliki beberapa sahabat dalam hidupmu. Setelah keluarga, mereka bak keluarga keduamu, bukan?Terutama jika persahabatanmu memang sudah dibangun selama bertahun-tahun sejak zaman sekolah. Berbagai memori indah sudah terpatri di dalam benakmu. Mulai dari menghabiskan waktu bersama mereka, entah hang out, party, traveling, hingga berbagi cerita mengenai pacar masing-masing.

Kalau bung ada masalah dengan pacarmu, sahabat menjadi tempat pertama yang bung singgahi untuk mendapatkan semangat. Mereka akan setia berada di sisimu di saat bung bertengkar hebat dengan pasanganmu. Satu hal yang bisa bung lakukan adalah bersyukur. Kini waktu terus bergulir, persahabatanmu memang kokoh. Tapi kehidupan bukan hanya tentang persahabatan. Akan ada masanya bung atau sahabatmu memasuki fase baru kalian dengan peran yang juga berbeda.

Sedekat-dekatnya bung dengan Sahabatmu, Akan Ada Masanya bung Terpisah dengannya. Salah Satunya karena Pernikahan

Begitu memasuki usia 20 tahun pasti akan ada salah satu dari temannya atau mungkin bung sendiri yang sudah mulai memikirkan soal pernikahan. Atau mungkin ada juga yang ingin fokus melanjutkan ambisi S-2 atau S-3 di luar negeri. Pada fase-fase ini sejatinya persahabatanmu sedang memasuki babak baru. bung akan menemukan dinamika persahabatan yang lebih kompleks.

Nyatanya sahabat yang selama ini setia menemani dalam setiap lembar kehidupanmu tak selamanya bisa bersamamu lagi. Entah menikah, atau mungkin melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Semua sahabatmu memiliki alasannya masing-masing, hingga akhirnya harus mengorbankan pertemuan yang semula intens.

Saat Menikah, Keyakinanmu Perlahan Berubah. Nyatanya, Pasangan Adalah Satu-satunya Orang yang Tak Akan Meninggalkanmu Bukan?

Menikah memang pintu gerbang menuju fase hidup yang baru. Dengan statusmu yang sekarang, bung akan belajar menjadi pribadi yang lebih dewasa. Termasuk dalam urusan kesetiaan. Jika saat masih lajang, waktumu sebagian besar habis oleh bekerja dan bepergian bersama sahabat, kini bung harus menerima konsekuensi jika bung tak sebebas dulu lagi.

Situasi persahabatanmu juga akan berubah. Satu persatu dari kalian akan memilih jalan hidupnya masing-masing. Tak hanya bung yang akan menikah dan berkeluarga, tapi juga teman dekatmu yang lain.

Meski begitu, bukan berarti bung tak bahagia dan tak punya teman cerita. Ada si dia yang telah menjadikanmu teman hidupnya. Setia pada sahabat memang perlu, tapi setia kepada pasangan sudah menjadi kewajibanmu.

Ketika bung memilihnya, berarti bung sudah yakin dialah yang akan menjadi sahabat sejatimu kelak. Meski mungkin perkenalanmu belum selama bung dengan sahabat-sahabatmu. Tapi itu bisa diatasi bukan? Sebab pasangan adalah sebaik-baiknya sahabat yang ditakdirkan Sang Pencipta hingga maut memisahkan.

Karena Pada Akhirnya bung Akan Menyadari, Pasanganmu Adalah Sahabat Terbaikmu Baik Dalam Suka Maupun Duka

bung pun tersadar, sahabat datang silih berganti. Tapi tidak dengan pasangan. Dia akan menjadi satu-satunya temanmu dalam situasi apapun. Dia yang akan menopangmu, sekaligus mengulurkan tangan dan memberikan bahunya kala bung merasa sendiri. Seleksi alam perlahan menunjukkan, sahabat memang ada, namun tak ada yang lebih setia dari kehadiran teman hidupmu.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Baik

Nona Muda yang Memilih Laki-laki Dewasa, Antara Harta dan Kepribadian Kita

Konon perempuan yang lebih muda, jadi pasangan yang pas untuk kita. Tak percaya? bung pasti pernah tahu, seorang kawan yang ternyata memiliki pasangan yang jauh lebih muda darinya. Dan ternyata ada beberapa hal yang ternyata diyakini menjadi alasan setiap perempuan muda kenapa ingin menjalin hubungan dengan laki-laki yang lebih tua. Salah satu yang diyakini adalah dapat jadi penganyom untuknya.

Sesungguhnya usia labil tak hanya terletak pada usia 17 saja. Ketika mencapai 20-an dan seterusnya masih bisa mengalami pola fikir yang sulit ditentukan. Ketika perempuan yang masih bingung untuk memilih tiba-tiba dihadapkan dengan laki-laki yang cukup matang, sekaligus piawai dalam menentukan pilihan hidup. Barangkali dia merasa sudah menemukan sosok pelindung untuknya.

Menurut Prof.Dr Wimpie Pangkahila selaku Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi Indonesia (Persandi), mengatakan beberapa faktor lainya ialah seperti pacaran dengan yang lebih tua bukan penyimpangan seksual, dapat memberi teladan dan memberi dukungan.

Kalau Bung Bisa Memberi Teladan dengan Baik, Mungkin Perempuan Muda Rela Berdandan Lebih Cantik

Secara usia bung sudah jauh lebih matang dalam menjalani kehidupan, sehingga tau mana hal yang dapat membawa efek buruk dan baik. Tapi belum tentu itu sudah terjadi kepada nona belia. Bisa saja ia hanya asal terabas tanpa berfikir konsekuensi. Posisi bung sebagai orang yang matang pasti memberikan petuah kepada nona agar hidup dapat tertata.

Sifat teladan seperti itu menjadi daya tarik bagi nona muda. Mungkin, dalam ruang lingkup kehidupan nona yang notabene masih muda belum ada yang dinilai mampu menyaingi kedewasaan yang laki-laki dewasa punya.

Asam Garam Dunia Percintaan Sudah Dicicipi, Sehingga Matang Menjalin Hubungan dengan yang Baru Lahir Ke Bumi

Tidak jauh berbeda dari soal sebelumnya. Dimana bung dapat memberikan tafsir soal cinta yang patut dilakukan untuk seusianya. Lantaran hal ini diungkapkan Dr. Pam Spurr dalam bukunya yang bertajuk How To Be A Happy Human And Steamy sex. Bahwa setiap perjalanan cinta yang dijalani laki-laki selalu dijadikan pelajaran bagi mereka. Oleh karena itu, bung mampu tahu bagaimana cara membimbing nona ke jalan bahagia.

Keintiman Hubungan Sangat Dicari Nona Muda Agar Hidup Lebih Penuh Warna

 

Proses intim yang terjadi dalam hubungan pasangan yang beda selisih usia terlampau jauh ternyata dapat mesra. Keintiman yang didapat karena selisih usia yang membuat rasa cinta kian membara. Karena bukan rahasia umum apabila laki-laki selalu mencari perempuan yang lebih muda. Dalam hubungan seperti ini, laki-laki yang usianya jauh di atasnya pasti akan selalu mencintai dan memandang pasangannya dengan alasan pendukung seperti nona menggairahkan lantaran lebih muda.

Usia Membawa Kedewasaan Sehingga Nona Mempunyai Arah Untuk Jalan yang Lebih Panjang

Nona kerap marah-marah ketika ada suatu masalah. Bung yang sudah terlampau lebih tua darinya bersikap secara bijaksana dengan menenangkannya sekaligus mencari solusi. Bukan mengembangkan ego dan sikap posesif atas kemarahan nona. Karena merasa bung lebih dewasa dari nona, membuatnya tak salah menjalin hubungan dengan orang yang lebih tua. Karena dapat memberikan arah petunjuk menuju jalan hidup yang benar.

Atau Mungkin Itu Semua Sirna, Apabila Harta Menyilaukan Mata

Bisa saja semua yang dikemukakan di atas itu omong kosong. Itu semua hanya alasan semu kenapa wanita mau menjalin hubungan dengan orang yang lebih tua. Karena secara fakta, biasanya ada unsur harta atau materi dibalik hubungan antara pasangan yang beda usia. Walaupun tak semuanya, tetapi faktor harta menjadi hal yang paling kuat karena dapat memancing kebahagiaan nona. Karena tidak ada yang menjalin dengan yang lebih tua tapi sepi kocek-nya.

 

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top