Mengetahui mantan menikah, memang bisa menaikkan darah. Entah rasa emosi atau drop bisa terjadi pada diri bung tentunya. Seolah ingin menyesal atau merasa bersalah, mendapatinya akan memulai hidup bukan dengan kita. Ya, kami paham bung, kalau ini memanng bukan perkara mudah. Tapi tetap harus diterima.
Setidaknya, sejalan dengan itu. Menurut Grace Larson, salah seorang peneliti dari Northwestern University mengatakan bahwa pengalaman putus cinta dapat mengubah hidup seseorang yang bisa memicu timbulnya stres bahkan depresi. Maka daripada menyiksa diri, merelakan jadi sesuatu yang jauh lebih berarti.
Ingin Menghabisi Diri Sendiri Ketika Cerita Cinta Tak Lagi Asri
Banyak hal yang mengakibatkan bunuh diri karena putus cinta, bisa dilihat dari banyaknya berita yang tersebar soal keganasan cinta. Sesungguhnya kalau berani jatuh cinta, ya harus berani untuk patah hati bung, karena itu sudah menjadi satu paket. Melihat mantan menikah juga ada saja keinginan untuk mengakhiri hidup. Lantaran ketika sang mantan sudah ingin menikah, orang tersebut belum bisa berpaling atau move on.
Keinginan untuk move on memang tidak dapat dipaksakan dan juga jangan terburu-buru. Nikmati saja alurnya seperti mengikuti arus air karena untuk berpindah ke lain hati memang membutuhkan stamina lebih. Terutama stamina untuk melupakan “dia”. Namun, kalau kepikiran bunuh diri rasanya tidak perlu sampai begitu bung. Karena akhir cinta, bukan lah akhir dunia. Masih banyak wanita yang mungkin menjadi pendamping bung yang sebenarnya.
Bahkan Kepikiran Ingin Menghabisi Nyawa Calon Suami dari Si Nona
Kalau rasa ingin bunuh diri karena putus cinta atau ditinggal nikah mungkin sudah menjadi hal umum. Bisa saja di lingkaran pertemanan bung, ada yang sempat ingin melakukan itu. Tapi kalau ingin membunuh calon suami? mungkin hal yang langka, karena kasus ini termasuk kriminal dan juga terlalu berlebihan. Ditinggal menikah, bukan berarti harus melakukan tindakan brutal sebagai solusinya. Karena itu hanya akan menjadi hal yang sia-sia.
Seperti dilansir dari Tirto.id, ada salah seorang yang mengaku sempat ingin menghabisi nyawa calon suami dari mantan pacarnya, ketika tahu sang mantan yang telah bersamanya selama 6 tahun, justru memilih laki-laki lain untuk menikah. Meskipun hal itu tidak pernah terjadi. Alasan untuk melakukan tersebut yang pasti hanyalah satu, yakni sulit untuk mengiklhaskan si nona.
Tak Menghadiri Demi Ketenangan Diri, Dari Pada Memaksakan Hadir Tapi Sebenarnya Ciut Nyali
Melihat sebuah undangan mantan yang terkapar di sebuah meja. Selain menimbulkan kenangan dan rasa amarah (meskipun itu relatif), pertanyaan untuk menghadiri atau tidak juga menjadi pertarungan dalam diri. Memang ada rasa keinginan untuk menghadiri sebagai tanda menghormati karena masih mengingat dan ada keinginan untuk mengundang. Tetapi dibalik rasa respect tersebut, ciut nyali untuk menghadiri bisa saja terjadi.
Ciutnya nyali bukan karena takut bertemu calon suami dari mantan kekasih. Tapi ketidaksiapan diri karena melihatnya untuk bersama yang lain menjadi salah satu faktor. Faktor-faktor lainya adalah ketidaksiapan, sibuk, males dan demi ketenangan diri. Jadi banyak juga yang memilih untuk tidak hadir untuk kedamaian dalam hati.
Bahkan Di India, Sempat Ada yang Menculik Untuk Menggagalkan Pernikahan
Ada saja tindakan orang ketika patah hati. Terkadang banyak pula yang mengecam berbagai tindakan tersebut karena dinilai berlebihan. Tetapi orang yang mengecam juga tidak menutup kemungkinan berbuat hal yang sama seperti yang dikecam. Karena secara umum jatuh hati dan patah hati bisa membuat seseorang melakukan hal gila, contohnya seperti di India.
Biasanya laki-laki yang secara umum mengambil tindakan yang terlampau jauh pada saat patah hati. Tapi di India, justru serorang perempuan bernama Varsha Sahu, nekat menculik mantannya yang laki-laki sesaat sebelum menikahi perempuan lain. Walaupun hal ini dilakukan oleh perempuan, tapi tak menutup kemungkinan laki-laki juga dapat melakukan. Ya lagi-lagi, banyak hal gila bisa terjadi karena patah hati. Tapi tetap saja jodoh adalah perkara takdir.
Padahal Langkah Paling Bijak Adalah Merelakan
Secara bijak yang harus dilakukan adalah merelakan. Karena merelakan dengan iklhas sang mantan yang telah menjadi istri orang lain, merupakan langkah tepat. Karena jodoh sudah ada yang mengatur bung, tak perlu bung menangisi, bunuh diri atau membunuh calon suaminya. Lamanya bung berpacaran bukan berarti dia adalah pilihan Tuhan, barangkali dia diciptakan hanya untuk mengisi hari bukan menemani sampai mati.
Bung harus yakin, pasti perempuan yan telah pergi berarti bukan tercipta untuk diri. Sabarlah menanti, hingga kelak ada perempuan lain yang akan datang dan mau dinikahi.
