Kalau dipikir-pikir, dunia kerja memang tidak terlalu menyenangkan. Karena tuntutan hidup agar nafas makin panjang dan dapur tetap ngebul, makanya ketidakenakan tersebut Bung telan meski pahit sekalipun. Dan bersinggungan dalam dunia kerja pun jadi hal yang biasa, mungkin karena adanya faktor miss communication atau lelahnya menatap deadline membuat saraf jadi tegang sehingga tersulut emosi menjadi hal gampang.
Hal-hal yang seperti itu, mungkin masih baru dalam pengalaman hidup Bung. Jangan diambil hati atau sampai terpikir untuk mencoba mengajukan pengunduran diri. Santai saja, itu adalah bagian dari kalimat sapaan “Selamat datang di dunia kerja!”. Lantaran hal tersebut pasti terjadi meskipun Bung telah berpindah tempat, alangkah baiknya tetap menatap ke depan dan bekerja secara taktis dan matang.
Bung Diremehkan Karena Tak Pernah Tampil Memuaskan
Diremehkan dalam dunia kerja itu biasa Bung, bisa jadi atasan atau rekan kerja yang meremehkanmu tidak bermaksud menghina Bung. Mungkin memang itu salah satu cara untuk memotivasi diri Bung agar mampu tersulut atau tertantang mengeluarkan kemampuan secara keseluruhan. Ketika Bung sudah dapat membuktikan, mereka pasti bakal tenang dan suasana kembali kondusif seperti biasa.
Ketika Atasan Marah-marah, Bung Tak Usah Banyak Tingkah, Kerjakan Semuanya Dengan Sekuat Tenaga
Maklumi saja kalau atasan sedang marah-marah, mungkin ada kendala dalam perusahaan sehingga dia tak bisa mengontrol emosinya. Hal yang paling bijak untuk Bung lakukan adalah menyimak saja ocehannya tanpa perlu membantah begitu saja selama tidak ada unsur fitnah. Toh semuanya masih lumrah bukan? Kalau Bung justru mengambil hati semua omongan atasan, bisa-bisa kinerja Bung jadi tidak karuan sehingga Bung kembali diomelin secara habis-habisan.
Kalau Tidak Memberatkan, Jangan Jadikan Itu Layaknya Beban Bung
Posisi ini biasanya menimpa Bung yang masih berstatus karyawan baru. Ada saja suruhan karyawan yang sudah senior bahkan atasan untuk Bung melakukan hal-hal diluar pekerjaan. Memang ketika sesi wawancara kerja hal ini tidak tertulis, tetapi demi menjaga etika kerja ya lakukan saja.
Tentu saja selama hal itu tidak membebani bagi Bung dan mengacaukan job desk Bung, apabila memang memberatkan, Bung pun bisa menolak dan mereka pasti paham. Lantaran setiap hal yang dikomunikasikan secara baik-baik, pasti bakal menghasilkan hal yang baik pula.
Perbedaan Pendapat Itu Biasa, Terlebih pada Saat Rapat Kerja
Pada saat rapat, biasanya atasan meminta Bung untuk mengeluarkan pendapat maupun ide cemerlang guna membuat perusahaan semakin berkembang dan matang. Maka ketika Bung mengeluarkan pendapat, kemudian dibantah atau dipatahkan dengan pendapat dari atasan atau karyawan lain itu hal biasa.
Sebagaimana siklus berargumen saja, tak selamanya argumen yang dikeluarkan bisa pas dengan keadaan bukan Selain itu, ketika pendapat Bung patah di tengah jalan jangan membuat nyali cuit saat rapat selanjutnya. Justru Bung harus tetap berbicara untuk memberikan tanda bahwa ide yang di kepala ini tidak ada habisnya dan selalu bergelora.
Jenuh? Coba Sikapi Dengan Menghibur Diri Jangan Terpancing Untuk Mencari Kerja Lagi
Ketika bosan dalam pekerjaan janganlah disikapi dengan melakukan hal gegabah seperti mencari pekerjaan lain. Coba Bung ingat-ingat, bagaimana membangun perjuangan, saat dulu keringat dan rasa putus asa sudah menghampiri. Dan merasa kalau diri ini tidak pantas bekerja di mana saja. Baiknya, manfaatkan berbagai hal yang dapat mengatasi kebosanan seperti bermain game atau melihat video di YouTube. Siapa tahu hal-hal tersebut bisa menjadi moodbooster dalam meningkatkan performa.
