Mendaki gunung adalah hal yang tidak bisa dilakukan sambil lalu. Dibutuhkan kesiapan fisik dan mental. Tidak mudah memang untuk mendaki gunung. Bukan hanya soal kesiapan saja sebenarnya, pastikan kamu juga memiliki waktu yang melakukan kegiatan ini. Perhitungkan juga waktu istirahat yang kamu butuhkan selepas turun gunung.
Bukan hanya fisik yang teruji, tapi mentalmu juga harus kuat. Tak mudah menguatkan diri untuk tetap melangkah, saat fisik dan phisik sama lelahnya. Tapi kamu tak perlu ragu untuk terus mendaki. Nyatanya naik gunung akan membuatmu terlihat lebih kharismatik dan berwibawa. Bukan itu saja menjadi pendaki gunung akan membuatmu memiliki kualitas-kualitas yang akan membuatmu lebih mudah meyakinkan hati wanita. Masih belum percaya juga? Berikut alasannya.
Rasanya tak ada yang meragukan jiwa kepimpinan seorang pendaki! Akan sulit mencapai puncak jika egois dan tak perduli pada sesama!
Saat mendaki gunung, setiap orang memiliki tanggungjawabnya masing-masing. Baik itu tanggungjawab terhadap diri sendiri maupun terhadap tim. Pembagian tugas dalam tim adalah hal yang mutlak dilakukan. Dari kondisi inilah, jiwa kepemimpinan bisa terlihat.
Menjadi egois dan tidak peduli pada orang lain adalah hal yang tidak bisa dilakukan saat mendaki gunung. Di atas gunung orang dengan jiwa kepemimpinan mutlak diperlukan. Dia yang mau mendengarkan keinginan anggota timnya. Dia yang mau bertanggungjawab dan berusaha sekuatnya untuk memastikan keselamatan anggota timnya. Dengan kualitas seperti itu akan banyak wanita yang jatuh hati padamu.
Cara dia menjaga teman wanita dalam rombongan pendakiannya telah menunjukkan bagaimana dia akan begitu bersungguh-sungguh menjaga pasangannya kelak!
Wanita juga bisa naik gunung. Bahkan semakin hari, kian banyak wanita yang naik gunung. Kulitas seorang laki-laki dapat dilihat dari cara ia memperlakukan teman wanita dalam rombongannya. Membantu teman wanita saat melewati medan yang sulit akan menjadi tindakan yang berarti. Laki-laki juga bisa membawakan keril saat ada wanita dalam rombongan tersebut yang cidera atau tidak fit.
Bisa menjaga teman wanitanya saat pendakian, akan membuat laki-laki tersebut mendapat nilai plus. Dengan catatan hal tersebut dilakukan secara adil dan jangan hanya condong pada salah seorang teman wanitanya saja. Sebab bila hanya dilakukan untuk satu orang wanita saja, bisa menimbulkan ketidaknyamanan anggota rombongan lainnya.
Tidak ada wanita yang ingin memiliki pasangan labil. Untuk apa berlelah-lelah mencari jika seorang pendaki gunung sudah pasti memiliki kepribadian yang jelas?
Kegiatan mendaki gunung ampuh untuk menunjukkan karakteristik seseorang. Naik gunung itu melelahkan, dengan begini sifat asli seseorang akan terlihat dengan mudah. Sangat sulit rasanya bila masih berpura-pura saat fisik dan mental sama lelahnya. Laki-laki dengan kepribadian sanguinis adalah orang cenderung dominan, humoris dan mampu membuat suasana jadi menyenangkan. Sedangkan laki-laki tertutup yang terkesan pendiam dan sangat menghindari terjadinya konflik adalah seseorang dengan kepribadian plegmatis. Orang dengan kepribadian koleris biasanya memiliki kualitas untuk menjadi pemimpin yang baik dengan sedikit watak keras. Ada juga orang yang sensitif dan memiliki empati tinggi, yang terakhir ini disebut melankolis.
Pendaki gunung biasanya memiliki kepedulian sosial diatas rata-rata. Bersamanya kamu tak akan sempat merasa ditelantarkan!
Mendaki gunung tidak bisa dilakukan sendiri. Kegiatan ini memutuskan kerja sama dalam rombongan maupun antar rombongan yang ditemui di gunung. Keterampilan untuk berkenalan dengan rombongan lain mutlak diperlukan. Bisa saja saat berada di gunung membutuhkan bantuan dari rombongan lain karena kekurangan logistik atau salah satu teman ada yang cedera.
Bagiamana cara seorang laki-laki berkenalan dan mencoba menjadi dekat dengan orang tersebut adalah hal yang selalu menarik diperhatikan. Tidak semua orang memiliki kemampuan itu. Tidak heran bila laki-laki yang memiliki kemampuan lebih dalam bersosialisasi bisa membuat hati wanita meleleh.
Sebab ketika seorang laki-laki tetap melaksanankan kewajibannya pada Tuhan apapun kondisinya, itu adalah bukti kesungguhannya pada komitmen. Kualitas ini salah satunya dimiliki oleh pendaki gunung!
Penting untuk tetap selalu menjaga ibadah dimanapun berada. Butuh perjuangan memang untuk tetap bisa menjaga ibadah saat di gunung. Tentu bagi yang muslim, tetap berkewajiban melaksanakan sholat 5 waktu. Keterbatasan air, tempat, udara dingin dan rasa lelah yang menggelayut harusnya tak menjadi alasan untuk meninggalkan sholat. Bagi yang beragama lain tentu juga memiliki kewajiban, misalnya berdoa sebelum makan atau tidur.
Dari hal ini kesungguhan seorang laki-laki dalam melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan agamanya bisa terlihat. Dekat dengan Tuhan adalah hal yang harus diprioritaskan, meski berada di puncak gunung sekalipun. Bukankah kesungguhan menjalankan agamanya juga menjadi poin penting bagi seorang wanita dalam menilai laki-laki?
