Lebih Baik

Kalimat Apik Buat Nona, Kala Bung Harus Bekerja Di Luar Kota

Pekerjaan memang tak bisa dielakkan dikala atasan menyuruh Bung dinas keluar kota selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bisa saja tahunan. Lantaran dedikasi tinggi yang Bung miliki untuk pekerjaan, alhasil permintaan bos pun Bung iyakan demi menjaga citra baik. Tetapi si nona yang ditinggal bisa sedih tak karuan, dikala rindu sudah menggerogoti batin karena bawaannya ingin saja berpelukan tiap pagi.

Kedewasaan si nona dalam bersikap memang nampak kala sedang berdua. Tetapi untuk urusan rindu bisa jadi sebuah kelemahan yang sulit untuk diatasi. Namun Bung, ternyata ada beberapa aksara yang apabila Bung ucapkan kala hubungan berpisah jarak, dapat menenangkan si nona meskipun sesaat.

Jarak Yang Memisahkan Seharusnya Tidak Membuat Cinta Jadi Berjarak

“Jarak kita memang terpisah jauh, tapi percayalah kalau aku dan kamu tetap satu.”

Si nona yang kerap menelepon adalah tanda kalau rindunya sudah memuncak bak birahi. Bung pun paham, kalau si nona sedang merindu tetapi tidak ada yang Bung bisa lakukan kecuali memberinya suntikan kata untuk menahannya.

Secara geografis jarak hanya bisa dikalahkan dengan salah satu mendekat atau menyambangi. Berhubung hal tersebut tidak mungkin bagi Bung dan si nona, saat kalimat tersebut mulai diungkapkan tak ayal si nona semakin percaya kalau Bung juga merasakan hal yang sama namun bisa menahannya.

Jangan Sampai Jarak Mengalahkan Rasa Cinta, Semua Bisa Ditahan Dengan Bersabar Sebentar Saja

“Sesak rindu di dalam dada memang berkobar indahnya, tapi jangan sampai jarak mengalahkannya. Karena aku di sini pun coba bertahan meskipun rindu bukan lagi sekedar ungkapan.”

Si nona kadang merasa lelah dengan rutinitas yang setiap harinya berjalan begitu saja dan mood booster-nya (Bung) sedang jauh berada di sana.Kala letih melanda, si nona ingin bersandar sembari bercerita. Bung mengatakan kepada si nona jangan kalah oleh jarak, karena Bung pun di sini berusaha. Berupaya menahan rindu dan berusaha bekerja sekuat tenaga.

Setidaknya Dengan Jarak, Saat Bertemu Nanti Jadi Kian Syahdu, Karena Memendam Kangen Untuk Rasa Yang Lama Setiap Hari

“Dengan jarak sejauh ini, kamu jadi semakin rindu kepadaku, dari yang biasanya banyak marah-marah sama aku,”

Ya, si nona selalu saja memarahi dikala Bung melakukan hal sepele yang entah kenapa menjadi bahan omelannya. Seperti menghilangkan karcis parkir, lupa menaruh kunci motor, atau bodohnya lagi lupa hari ulang tahunnya.

Padahal hal tersebut seharusnya ditanggapinya biasa. Namun ketika berpisah jarak seperti ini, lontaran kata-kata yang sering Bung dengarkan selama dimarahi, berubah menjadi ungkapan rindu yang selalu menghiasi chat Bung setiap hari.

Anggap Saja Momen Ini Sebagai Pengujian Cinta Dan Memori

“Kalau hanya dekat-dekat mungkin kita akan terus bertengkar. Tetapi kalau jauh seperti ini, kita saling menggoda dengan mengucap cinta yang teruji.”

Saling mengutarakan seberapa dalamnya rasa cinta kala terpisahkan bisa juga kan Bung jadi ajang pengujian. Apakah ketika Bung harus dinas luar kota, kata-kata tersebut masih berfungsi atau cuma sekedar basa-basi. Selain itu memori yang dihadapi juga jadi kian banyak dan teruji. Daripada saat berdekatan hanya Bung habisi dengan hal monoton dan kadang ada rasa emosi, lebih baik terpisahkan sementara namun gejolak cinta masih terasa aromanya.

Ketika Momentum Pulang Datang, Apakah Si Nona Akan Senang?

“Kalau aku kasih tahu bulan depan aku pulang, kamu rindu atau tetap senang?”

Berita kepulangan Bung menjadi moment menyenangkan sekaligus mengharukan bagi si nona, seharusnya. Lantaran penantian sekian lama akhirnya datang juga. Di mana momen pacaran seperti biasa kini tersedia. Akhirnya setelah sekian lama jarak mengusik sanubari di dalam hati dua sejoli, sekarang bisa dituntaskan dengan kembali memadu kasih tanpa harus lewat sebuah pesan, namun obrolan intim.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Baik

Peran yang Bung Perlu Mainkan Dalam Hubungan Lintas Jarak Dengan Si Nona

Untuk hubungan jarak jauh, rasa rindu di dalam dada mungkin dapat dilampiaskan dengan kehadiran apa saja yang ada. Tapi kalau rasa cinta? ya tergantung bung. Kalau bung nggak cinta, ya bisa saja cari jalan terbaik dengan katakan putus, terus mencari nona yang lain saja. Atau boleh juga dengan sedikit cerdik, yakni selingkuh. Tapi hal tersebut memang tidak dapat dibenarkan. Lagipula bung sudah dewasa, mau sampai kapan akan putus-nyambung dan mencari lagi hanya karena berjauhan untuk sementara?

Nah, bicara soal hubungan dan pertahanan yang bung buat. Ada 2 kumungkinan yang bisa bung lakukan untuk mensiasati diri. Mau yang baik atau yang buruk, dan dua kemungkinan buruk mungkin adalah contoh diatas yang tadi sudah dijelaskan. Sedangkan bung yang sudah berjiwa baja dan tipikal orang setia. Pasti melakukan beberapa cara biar hubungan terus jalan.

Tak Peduli Dengan Penampilan Diri, Lebih Baik Nabung Buat Beli Tiket Agar Rindu Dapat Diatasi

Laki-laki mau penampilannya seperti apa, tetap saja ya laki-laki. Perubahan yang dilakukan untuk merawat diri paling sebatas sabun muka, shampo, sabun dan gosok gigi. Tidak dianugerahi wajah tampan, ya tidak masalah asalkan bisa mapan. Kalau yang merawat berlebihan, ya mungkin metroseksual seperti di film American Psycho (2000).

Tapi diluar penampilan metroseksual yang jelas bukan karakter dari bung semua. Kalau urusan kangen, biasanya laki-laki lebih simple. Nggak mungkin ngeluh di sosial media dengan update kutipan puitis dari Khalil Gibran kan. Palingan mengalihkan biaya penampilan diri menjadi biaya tiket untuk ketemu nona. Entah sejauh berapa KM, ya namanya rindu harus disampaikan.

Bung Lebih Bisa Mengontrol Emosi Dan Mengatasi Rindu Sedikit Demi Sedikit

Kalau tanggal tua, gajian belum waktunya dan cicilan juga lagi banyak-banyaknya. Dari pada dikejar depkolektor karena nggak mampu nyetor. Mainin emosi dan menahan rasa rindu juga bisa dilakukan. Ya ibarat sedang puasa ramadhan saja, pandai-pandai tahan hawa nafsu. Kalau perempuan mungkin kurang bisa melakukan ini

Laki-laki kalau pun rindu, pasti nggak jujur kalau rindunya itu berada di tingkat klimaks. Paling bilangnya rindu sedikit biar kelihatan cool. Bung yang rindu dengan kekasih coba mainin rasa rindunya dengan menahan. Kalau pun nggak kuat ya coba telfonan saja meskipun rasanya berbeda. Karena berhubungan lewat suara (dibaca : telfonan) kan kurang bisa dimanfaatkan. Karena hubungan nggak sesederhana itu, tapi saling bertatapan sama rangkulan adalah esensi dari berhubungan.

Jago Menahan Diri Padahal Rasa Rindu Tak Lagi Dapat Dikebiri

Namanya godaan pasti ada saja. Sudah mencoba mainin emosi dengan menahan-nahan rasa rindu, tenangkan pikiran dan perasaan. Tapi tetap saja kurang bisa mengalihkan. Alih-alih ingin mengalihkan malah jadi kefikiran. Yang ada cuma bisa mengeluh, “Coba Nona ada di sini”, paling kalimat itu yang keluar pertama kali di mulut bung. Kalau nggak di dalam hati.

Mengharapkan nona tiba-tiba ada juga tidak mungkin, karena bung pun tahu dia bukan tipikal yang sok-sok’an ngasih surprise. Sekarang yang bung lakukan hanya bisa bersabar dan menahan diri. Semoga pengorbanan rasa rindu ini tidak sia-sia sampai nanti.

Games Dan Pertemanan Jadi Perpaduan Murni yang Bisa Mengalihkan Perhatian

Kalau bersabar sudah dilakukan, mau berkunjung ke tempatnya juga tidak ada biaya. Palingan bung dapat melupakan keriduan dengan nongkrong bareng teman-teman saja. Ngobrol soal apapun asalkan jangan soal hubungan lintas jarak, bisa menjadi solusinya. Karena bertemu dengan teman-teman bisa melupakan rasa rindu yang mengancam.

Adapun kalau teman-teman ternyata punya kesibukan, seperti berpacaran misalnya. Opsi bermain game menjadi salah satu dari sekian pilihan. Apalagi game online, karena dapat bertemu teman di dunia maya atau virtual. Tidak hanya sibuk dengan permainannya saja, tapi sibuk ngobrol dengan teman di dunia online juga enak kan? ada saja hal yang dapat dibahas. Tak pelak rasa rindu yang tadinya menggebu-gebu, mulai mereda secara syahdu.

Hasutan Teman Mengerikan Serupa Godaan Setan

Hal ini paling krusial dari segala hal yang ada. Kalau bung sedang nongkrong bersama teman. Pasti ada saja salah satu diantaranya yang sering ngulik tentang hubungan. Biasanya ia akan bertanya-tanya bagaimana kondisi yang telah dijalani sekarang. Setelah bung curhat panjang lebar, biasanya muncul hasutan-hasutan setan, “Udah cari yang lain saja”, “Hubungan jarak jauh nggak menjamin hubungan utuh. Memangnya kamu yakin dia tidak selingkuh?”

Pertanyaan yang mengancam ranah keyakinan itu bisa mendoktrin. Alhasil, bung termakan dengan segala hasutan dan argumennya sehingga bertindak gegabah. Padahal bung yang menjalani, secara pasti bung tahu seperti apa sikap nona. Apabila ia tidak setia, buat apa ia sering menelfon dan menyerbu kolom chat dengan kata kangen. Bung harus memiliki sikap sebagai laki-laki. Jadi hasutan seperti itu hanyalah hal basi yang sering terjadi.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top