Lebih Baik

Jungkir Balik Bung yang Memiliki Gaji Rendah, namun Mesti Bertarung untuk Pengeluaran di Rumah

Perjuangan untuk hidup memang ada saja lika-likunya, salah satunya kerja hingga pontang-panting tapi gaji tak sebanding, lantaran nominalnya kecil. Rasanya fisik sudah terkuras habis setiap bulan demi bekerja, tetapi gaji hanya numpang lewat begitu saja. Tak adil memang rasanya, tapi mau bagaimana Bung. Kalau ukuran gaji diukur dari besarnya kekuatan, mungkin kuli bangunanlah yang paling kaya kan? Tapi tidak semuanya selaras seperti itu kan? Alhasil Bung pun menjalaninya dan tetap mensyukuri apa yang sudah diberkati.

Demi menghidupi diri setiap hari, rasanya bekerja lebih sulit dari pada mencintai kekasih. Bung pun merasakan gundah gulana, apalagi orangtua di rumah yang sudah pensiun lama, ingin mencicipi jerih payah buah hati yang sudah dibesarkannya. Meskipun hanya sebatas meringankan beban di rumah, seperti membayar listrik, sampai belanja untuk makan saja. Untuk menuruti hasrat sekaligus sebagai proses berbakti, Bung rela melakukan semua hal, yang terpenting adalah orangtua tersenyum setiap hari.

Rekan Kerja Lain Menikmati Ademnya AC Transportasi Umum, Sedangkan Bung Harus Berdesak-desakan di Tengah Kemacetan Dengan Roda Dua Di Tangan

Memang enak rasanya ketika menikmati fasilitas transportasi yang lengkap dengan AC dan nyamannya kursi. Di jalan pun, hanya tinggal duduk manis, sembari menunggu sang supir yang lihai menghindari kemacetan lewat jalan beban hambatan. Sampai kantor pun, kualitas penampilan masih terjaga rapi. Sedangkan Bung, demi meminimalisir keuangan, roda dua pun menjadi pilihan.

Setiap pagi Bung rela membawa baju ganti, karena panasnya suasana sekaligus macetnya jalanan selalu membuat Bung berkeringat. Konsentrasi kerja pun terkadang terganggu karena emosi setiap pengendara di jalan, eolah-olah kesabarannya telah ikut menguap. Tetapi itu tetap Bung lakukan, demi menjaga kondisi keuangan.

Demi Menyingkat Waktu dan Perjalanan, Rela Tidur Di Kontrakan Teman

Perjalanan dari rumah ke kantor terkadang memakan waktu berjam-jam. Seketika saat pulang, harus langsung tidur, pantang untuk menikmati malam. Lantaran, pagi-pagi buta sudah harus terjaga dan sarapan, karena perjalanan dari rumah ke kantor rentan hambatan. Alhasil, Bung pun harus rela tidur di kontrakan teman demi menyingkat waktu. Selain itu, menghemat biaya juga menjadi suatu alasan kenapa Bung rela menumpang, meskipun terkadang terpikirkan apakah diri ini menjadi beban bagi teman atau tidak? Ya kan? Namun itu semua rela dilakukan asalkan kondisi rumah bisa terjaga dengan aman untuk urusan keuangan.

Bosan Melanda, Namun Tetap Harus di Rumah Saja Untuk Menghilangkannya. Karena Nongkrong di Luar Terlalu Makan Biaya

Di kala akhir pekan biasanya Bung merasakan kebosanan, namun mau bagaimana? Dikala ingin keluar untuk nongkrong pun uang tak ada. Karena biaya buat hidup sudah mentok dan pas-pasan. Alhasil Bung coba mencari-cara kesibukan lain untuk mengatasi kebosanan. Salah satunya coba melakukan maraton film, meskipun awalnya segan. Tetapi kalau sudah biasa dilakukan pasti juga menyenangkan. Daripada Bung memaksakan keluar, bisa jadi di akhir bulan nanti bakal kelimpungan karena ibu di rumah minta uang tambahan.

Tidak Ada Waktu Istirahat, Semua Waktu Luang Dipakai Untuk Pekerjaan Sampingan Sampai Bisnis Online

Waktu istirahat rasanya tak sepenuhnya bisa dipakai untuk bersantai. Bung selalu memutar otak untuk mencari cara mendapatkan penghasilan tambahan, alhasil akhir pekan pun disulap untuk menambal keuangan. Melakoni pekerjaan sampingan, sampai bisnis online pun Bung jalankan. Semua rela dan ikhlas dilakukan, yang penting dapur tetap ngebul tanpa ada halangan. Pundi-pundi uang berdatangan secara berbarengan, sehingga Bung memiliki formula andalan, yang tetap menjalankan sampingan tanpa melupakan pekerjaan utama. Ya, namanya rezeki memang berpangkal dari perjuangan Bung.

Waktu Main-main Sudah Puas Dijalani Semasa Kuliah, Sekarang Saatnya Serius Dengan Bergairah!

Seketika teman-teman pun merasa kasihan dengan Bung yang selalu mencari uang selama satu pekan full. Mereka pun mengkhawatirkan kalau Bung berada dalam tekanan. Dengan santai Bung bilang, “Kalau sekarang saatnya mencari kesuksesan, bukan lagi bersenang-senang”. Toh, jika Bung terluka sekarang, pasti bakal sembuh kemudian. Dengan artian, Bung dapat menikmati setiap jerih payah yang sudah dirasakan sekarang dan bakal memetik nantinya. Jangan takut tidak ada waktu untuk bersenang-senang, karena masa itu pasti bakal datang. Bung tinggal tunggu saja dan menikmatinya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Wajah Tampan Berdampak Sulit Cari Kerjaan

Banyak yang berpikir dikaruniai wajah tampan dapat dimudahkan segala urusan. Tentu saja bukan urusan asmara. Tapi urusan yang lebih pelik seperti urusan birokrasi, yang terkenal dengan lika-liku rumit. Si tampan bisa menyelesaikan dengan mudah. Seolah dapat hak istimewa dengan didahulukan pengurusannya. Akan Tetapi, segala kemudahan itu tidak dirasakan saat dia membangun karir atau bekerja.

London Business School melakukan sebuah studi, yang menyatakan ketampanan atau kegantengan laki-laki membuat karir mudah terancam! Wajah tampan dianggap “ancaman” bagi atasan laki-laki! hingga berisiko tidak dapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saat kerja.

London Business School yang berkolaborasi dengan peneliti dari University of Maryland. Mengumpulkan eksperimen dari empat kantor yang berada di Amerika Serikat serta Inggris. Men’s Health, juga mengatakan kalau antar laki-laki biasanya memperhitungkan seberapa menarik kandidat dan jenis pekerjaan yang dilamar. Apabila membutuhkan bakat individual (seperti sales atau investment banking) kemungkinan besar akan ditolak. Justru para laki-laki tampan dan menarik kemungkinan besar bekerja dalam bidang peran performa tim yang dihitung. Jadi, bukan menonjolkan bakat individu.

Dengan banyak perusahaan yang melibatkan karyawan dalam proses rekrutmen, poin penting ini harus diperhatikan. Kesadaran bahwa perekrutan dipengaruhi oleh hubungan kerja potensial dan kecenderungan stereotip dapat membantu organisasi meningkatkan proses seleksi mereka,” kata Prof Sun Young Lee, ketua peneliti dari University of Maryland.

Menjadi laki-laki tampan adalah berkah. Ketika semua urusan bisa terselesaikan dengan mudah. Tapi itu semua sirna saat melamar kerja. Apakah bung mengalaminya?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Agar Tak Menanggung Malu Karena Lupa Cukur Bulu Hidung

Penampilan tak hanya sebatas pakaian, celana sampai sepatu, persoalan bulu hidung dan telinga tak boleh luput perhatian. Rambut-rambut kecil ini memiliki fungsi menyaring partikel dari debu dan patogen, supaya membantu seseorang dalam kesehatan yang lebih baik. Namun hal ini mengganjal sebagai penampilan apabila bulu-bulu tersebut ke luar dari ring telinga dan kuping, tentu saja dilihat sebagai yang janggal bagi orang lain bahkan terkesan menggelikan.

Salah satu tindakan yang pasti dilakukan adalah dengan mencukur. Ini merupakan hal normal kok, lagi pula pasangan bahkan si Nona yang sedang bung dekati pasti akan risih melihat ini. Bayangkan saja saat bung berbicara dekat dengan nona, tiba-tiba ia menjauh dan fokus ke arah bulu hidungmu, tidakkah itu membuat bung malu? cara menghilangkan rambut-rambut kecil ini perlu perawatan. Perawatan yang baik dan bersih, sekaligus tidak glamor.

Gapai Gunting Kecil dan Cukur Daerah yang Tergapai

Cara untuk memangkas rambut-rambut kecil yang mengganggu adalah dengan mengambil gunting kecil yang bisa tergapai. Karena rambut kecil ini memiliki manfaat, jadi jangan mencukur terlalu dalam, sekiranya bung cukur yang terlihat dari luar saja. Caranya sih simple, pegang gunting di satu tangan dan gunakan cermina pembesar di tangan lainnya untuk melihat lebih dekat. Hindari godaan untuk mencukur terlalu dalam karena fungsi rambut kecil ini ada manfaatnya.

Bisa Juga Dengan Pisau Cukur Listrik Namun dengan Pisau Khusus

Kalau bung merasa bulu hidung atau kuping cepat tumbuh dan tebal, cobalah berinvestasi dengan pemangkas berkualitas atau pisau cukur listrik. Karena dapat mencukur sampai ke akarnya. Tapi harus hati-hati jangan memaksa mencukur terlalu dalam ikuti petunjuk yang terdapat di perangkat tersebut, dan bung harus bisa menilai apakah ini terasa nyaman atau tidak dengan cukurannya.

Ingat, Menghilangkan Rambut-Rambut Kecil di Hidung dan Telinga ada Risiko Peradangan!

Ini alasannya kenapa kami bilang menghilangkan rambut-rambut kecil ini  butuh perawatan. Lantaran metode apapun yang dilakukan, mencukur rambut kecil itu membuka pori-pori dan menempatkan diri pada risiko peradangan atau infeksi. Jadi gunakan alat bersih, kemudian alihkan alat yang memungkinkan saat berpindah dari telinga ke telinga atau dari telinga ke hidung. Alasannya untuk mencegah kontaminasi dan akan melokalisasi infeksi ke satu area, jika memiliki infeksi kami sarankan langsung ke dokter ya bung.

Apabila Terinfeksi, Tenang dan Tangani

Meskipun telinga dan hidung bagus saat mencegah infeksi, tetapi itu tidak berarti saat terinfeksi tidak dapat meningkat dengan cepat dan menyakitkan loh! apabila tanda peradangan di bagian ini sudah muncul harus ditangani dengan cepat. Rongga telinga dan hidung memang terkenal menciptakan berbagai macam gejala, seperti sakit telinga dapat dianggap sebagai sakit gigi. Kemudian infeksi sinus yang menyakitkan itu, dapat dianggap sebagai migrain. Jadi saat infeksi terjadi tenang dan tangani.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Berpakaian Sesuai Umur Agar Pesona Tak Lekas Luntur

Pernah melihat seseorang tidak pantas mengenakan pakaian tertentu karena mereka terlalu tua? kalau iya, berarti bung dihadapkan oleh salah satu contoh kalau berpakaian itu harus sesuai umur. Yap, setiap pakaian dibentuk tentu memiliki tujuan pasar yang ingin dirangkul, bisa anak-anak, remaja atau orang dewasa. Maka ada suatu anomali apabila pakaian anak-anak dikenakan oleh orang dewasa.

Di sisi lain ada yang berpendapat kalau orang tua memakai pakaian anak remaja bakal terlihat lebih muda. Padahal tidak juga, sesungguhnya anggapan itu lahir dari sebuah standar ganda. Kebetulan saja yang mengenakan pakaian tersebut adalah orang tua yang tampan maka pujian itu datang. Kalau orang tuanya biasa (Re : tidak ganteng) saja pasti anggapan itu tidak muncul ke permukaan. Pesona terpancar lewat persona, termasuk pakaiannya. Maka dari itu berpakaian lah sesuai umur agar pesona tidak luntur.

Ketahui Sebuah Brand Pakaian, Cari yang Sesuai Dengan Usia Bung Sekarang

Beragam jenis brand pakaian atau toko pakaian mendunia ternyata terbagi-bagi dalam kategori usia. Sebut saja H&M, Zara dan Topman yang cocok dikenakan di usia 20 dan 30-an. Karena secara gaya tidak terlalu muda, dan juga tidak terlalu tua. Namun makin usia bertambah, bung tak lagi cocok mengenakan brand tersebut. Sebut saja ketika sudah menginjak usia kepala 4 atau kepala 5, pilihan pakaian semakin sedikit seperti Uniqlo, Gap, J.crew, Ralph Lauren dan Suitsupply. Detail pemetaannya seperti tertera di bawah ini.

Maka dari itu bung harus mulai mengetahui tentang toko-toko pakaian populer, apakah mereka mempunyai katalog untuk usia bung atau tidak. Kalau berbicara usia, usia 20-an adalah usia terbebas dalam mengenakan pakaian apa saja. Lantaran hampir toko pakaian populer menyediakan katalog bagi mereka yang sedang tumbuh dewasa.

Jangan Terpaku Merek, Cari yang Berkualitas dengan Harga Pas

Ketika pakaian menyesuaikan usia, tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam membelinya. Mulai dari memilih gaya, merek sampai motif, tapi hal utama yang harus didahulukan adalah kualitas. Seperti kualitas kain, memiliki daya tahan yang lebih baik dan pas dipakai. Karena percaya atau tidak, seiring bertambahnya usia seperti kepala 3 ke atas, investasi dalam pakaian adalah hal penting. Dengan mencari pakaian berkualitas yang dapat bertahan selama bertahun-tahun. Kalau mereka yang baru menapaki usia 20-an cenderung santai dan tidak khawatir akan kualitas. Seiring berjalannya waktu gaya dapat berubah dan selera  pun berubah.

Merambah Hal yang Antik Dengan Bung Mencari Barang Klasik

Membeli barang-barang klasik juga bagian dari peningkatan pesona sesuai usia. Terlebih, barang klasik selalu terlihat menarik. Mau bung sekarang menginjak usia kepala 2, kepala 3 atau selebihnya masih cocok untuk mengenakannya. Penampilan dapat meningkat kalau mengenakan barang klasik seperti  jins dark wash,  pakaian polos bewarna dasar hitam dan putih, sepatu kulit sederhana, jaket denim sampai jam tangan ciamik.  Jadi biarpun era semakin modern, hal klasik dan lawas masih pantas dijadikan barang pentas.

Jangan Ketinggalan Zaman, Perhatikan Tren Agar Makin Keren

Meskipun hal klasik menarik dikenakan serta membuat seseorang terlihat lebih unik. Tren tetap tidak boleh dilupakan, tren harus diikuti dan diperhatikan, bisa saja hal klasik kemudian bangkit karena berawal dari tren yang berkembang jaman sekarang. Maka dari itu perkembangan tren harus diikuti karena bisa memompa gaya setiap orang. Bung tak boleh egois dengan menutup mata dengan tren zaman sekarang dan bangga terjebak akan kebiaasaan.

Berani Berkesperimen Dengan Mencoba Hal Baru

Jangan mau terus-terusan bermain aman, seperti mengenakan kaos, jeans dan sneakers. Lama-lama itu membosankan! selagi masih pantas berkespresi, jangan pernah takut akan hal-hal baru. Siapa tahu justru bung malah menemukan formula ciamik berpakaian untuk pribadi. Mulai berkunjung ke toko perbelanjaan yang belum pernah dikunjungi, kemudian coba ambil sepasang sepatu dan jeans. Bercerminlah, apakah terlihat segar secara tampilan atau malah usang tak karuan.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top