Gaya hidup buruk masih jadi pemicu berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah penyakit yang memerlukan biaya tinggi, komplikasi dan membahayakan jiwa atau katastropik. Kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat semacam merokok dan alkohol sudah meliputi sebagian orang zaman sekarang. Apabila dipertahankan mungkin tidak dirasakan sekarang tetapi baru berimbas 5 atau 10 tahun kemudian.
“Coba lihat orang yang sudah terkena penyakit jantung atau gagal ginjal, pasti riwayat hidupnya 5 atau 10 tahun kebelakang sangat buruk. Merokok, mengonsumsi alkohol dan kurang berolahraga. Setidaknya olahraga minimal 30 menit sehari, lima kali dalam seminggu,” ujar dr. Cut Putri Arianie, MHKes selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI dalam acara World Kidney Day 2019 yang dihelat di Hotel JS Luwansa pada 13 Maret 2019 sekaligus memperingati hari ginjal sedunia yang jatuh pada tanggal 14 Maret 2019.
Gangguan ginjal akibat rokok memang ada bahkan secara statistik juga tertulis. Seperti National Kidney Foundation melalui situsnya menyatakan kalau rokok dapat merusak ginjal karena dapat mengganggu obat-obatan yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Tekanan darah yang tidak terkontrol menjadi penyebab utama penyakit ginjal timbul. Tidak sampai di situ saja bung, rokok juga memperlambat aliran darah ke organ-organ vital seperti ginjal sampai memperburuk penyakit ginjal yang sudah ada.
Menjaga tubuh tidak dehidrasi juga penting dilakukan. Dengan kata lain menjaga tubuh tetap terhidrasi baik dengan minum air putih yang cukup. Selain rokok, alkohol juga menjadi penyebab gagal ginjal timbul di tubuh seseorang. Untuk itu gaya hidup yang buruk harus dirubah dari sekarang.
Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol dan malas berolahraga, mungkin sudah menjadi satu paket buruk yang mendekam di tubuh seseorang. Lantas apabila bung bertanya, harus dari bagian mana dulu yang saya harus berhenti? sebenarnya tidak ada jawabannya. Karena ini balik lagi kepada keinginan seseorang untuk merubah gaya hidupnya. Bisa mulai dari rokok, atau mulai rajin berolahraga, atau memulai mengurangi ketiganya. Karena menurut dr. Cut Putri, tidak ada literasi yang membahas akan hal tersebut.
“Tidak ada literasi tentang gaya hidup mana dulu yang bisa dicegah secara teoritis. Kenapa? karena itu tergantung personality setiap orang. Tergantung juga pada mood masing-masing. Selebihnya, faktor kondisi dan lingkungan juga mempengaruhi apakah orang tersebut bisa berubah atau tidak,” ungkapnya.
Penyakit gagal ginjal menjadi penyakit yang harus dicegah dan diperhatikan. Karena penyakit ini terus meningkat tiap tahunnya. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan kalau persentase Penyakit Ginjal Kronis (PGK) masih tinggi yaitu sebesar 3,8% dengan kenaikan sebesar 1,8 % dari tahun 2013. Beban negara paling besar pun dari PGK, data Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) di tahun 2017 menunjukkan daru 3.657.691 prosesudr dialisis mampu memakan total biaya sebesar 3,1 triliun rupiah!
Faktor risiko PGK pun timbul mulai dari diabetes, hipertensi, obesitas, glomerulonefritis, penyakit autoimun, merokok dan lain-lain. Penyebab terbanyak terkait gagal ginjal di Indonesia adalah hipertensi 36% dan diabetes 29%. Maka dari itu bung harus mulai mencegah penyakit gagal ginjal dari sekarang. Dengan makan makanan sehat, memperbanya konsumsi sayur dan buah, menjaga berat badan serta mengurangi konsumsi garam (makanan ringan dan lain-lain).
Jadi, sudah siap untuk jauhi gaya hidup buruk bung?
