Lebih Baik

Jadi Pria Humoris Agar Dilirik Si Manis

Pria kaya bisa sewaktu-waktu miskin. Laki-laki berpenampilan menarik bisa memudar seiring waktu. Cowok baik tak menutup kemungkinan bisa jahat dikemudian hari. Tapi selera humor jauh lebih abadi dibanding tiga hal sebelumnya.

Kenyataan ini disukai oleh banyak perempuan. Meski disadari atau tidak, sering kali selera humor dijadikan patokan bagi perempuan dalam memutuskan untuk menyukai atau tidak seorang laki-laki. Lagi pula tidak seorang pun ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama orang yang membosankan bukan?

Fakta ini diperkuat dari hasil penelitian Stanford University School of Medicine. Studi ini menggunakan scanner MRI untuk menunjukan aktivitas otak. Ditemukan bahwa otak perempuan jauh lebih aktif dibandingkan pria jika berkaitan dengan humor. Menariknya penelitian ini juga menunjukan bahwa otak wanita lebih terpicu jika mendengar lelucon, sementara otak laki-laki lebih aktif jika sedang memproduksi lelucon.

Karena itu cara termudah untuk menarik perhatian si manis adalah dengan melontarkan sejumlah candaan. Namun demikian ada sejumlah rambu yang harus kita pahami agar tidak membuatnya berpaling karena candaan yang salah.

selera humor pria

Hindari Slapstick

Apa itu slapstick? Candaan yang melibatkan gerakan atau gesture fisik itulah yang disebut dengan slapstick. Model humor macam ini cenderung tidak membutuhkan tingkat kecerdasaan yang tinggi. Karena itu pelakunya akan terlihat bodoh dan jauh dari kesan cerdas.

Jangan sekali-sekali menggunakan model candaan fisik ala srimulat, warkop, Mr. Bean atau YKS jika ingin menarik perhatian perempuan. Kecuali kita masih usia kanak-kanak, aksi dorong-dorongan, jatuh menjatuhkan, pukul-pukulan sudah selayaknya ditinggalkan. Bukannya menarik perhatian, si dia malah akan hilang minat dengan kita.

Hindari Materi Kodian

Materi kodian bisa diistilahkan para standup comedy-an sebagai bahan candaan yang sudah umum dan diketahui orang banyak. Ada beberapa resiko menggunakan tipe bercandaan model ini. Pertama, biasanya candaan model begini tidak begitu lucu. Kedua, kondisi ketidak lucuan akan makin parah jika ternyata lawan bicara sudah lebih dulu mengetahuinya. Masih belum paham? Simak contoh di bawah ini:

Pertanyaan: “Nenek-nenek kalau loncat dari jembatan suramadu, munculnya dimana?”

Jawaban: “Munculnya di koran!”

Mulai Dari Diri Sendiri

Salah satu cara terhindar dari materi kodian yaitu dengan memulainya dari cerita pengalaman pribadi. Banyak hal bisa digali dari diri sendiri. Rumusan paling sederhana untuk ini adalah

Tragedi + Waktu = humor

Kembalikan ingatan sobat yomamen pada “tragedi-tragedi” masa kecil, sekolah, kuliah atau awal sobat bekerja. Jika dibungkus dengan penyampaian yang menarik, tragedi yang telah lampau itu hasilnya pasti akan membuat si dia tertawa kecil.

Ada dua hal yang bisa didapat dengan menggali pengalaman pribadi ini. Pertama, dengan melakukan self deprecation alias menertawakan diri sendiri, lawan bicara akan lebih nyaman dengan kita. Karena mereka tidak akan khawatir kita tersinggung untuk hal-hal yang sudah kita tertawakan bersama.

Kedua, wanita senang berbagi. Dengan bercerita pengalaman pribadi, keluarga dan kawan, ia akan dengan cepat merasa diterima untuk masuk dalam kehidupan pribadi kita. Secara tidak sadar mereka juga akan terbuka dengan kehidupan pribadinya.

tragedi waktu humor

Tetap Positif Tapi Tidak Sombong

Menertawakan diri sendiri bukan berarti mengumbar kelemahan dan kesedihan diri. Biarkan itu dilakukan oleh para pembuat sinetron. Banyak hal yang bisa kita tertawakan tanpa membuat diri kita terlihat rendah. Perempuan senang dengan laki-laki yang percaya diri.

Namun sebaliknya jangan terlalu tinggi mengagungkan diri. Sisakan ruang bagi si wanita untuk menempatkan kita lebih tinggi dalam imajinasinya. Kemampuan menyeimbangkan dua hal ini akan membuatnya tertawa sekaligus mengagumi diri kita.

Mulai Dari Hal Umum

Jika ingin mengolah candaan dari hal diluar diri sendiri, mulai lah dari hal yang umum. Pastikan materi yang kita sampaikan langsung dipahami situasi dan kondisinya oleh si dia. Jangan mengangkat hal-hal yang cuma sobat sendiri yang paham.

Situasi komikal hanya bisa dicapai jika lawan bicara bisa terhubung dengan hal yang ingin kita ceritakan. Jangan membuat mereka mencari-cari makna dan arti dibalik kalimat kita. Perkaya diri dengan membaca berita, mendengar radio, menonton televisi dan mengarungi dunia internet.

Penyampaian Adalah Segalanya

Sesuatu yang lucu hanya akan lucu jika disampaikan dengan cara yang tepat. Jangan berpanjang-panjang pada intro dan pembukaan cerita, jika kelucuan yang disampaikan hanya satu kalimat. Belajarlah dengan menggunakan dasar rule of three yang biasa digunakan para comedy-an.

Rule of three terdiri dari

Premis 1

Premis 2

Punchline (bagian yang lucu)

Bayangkan jika si manis di depan sobat itu sedang membuka instagram diponselnya dan berkomentar soal ibu negara. Mari kita simak materi dari comedian Gilang Bahskara berikut ini.

Katanya perempuan suka marah-marah itu cuma karena dua hal (Premis 1)

Karena kurang duit atau kurang kasih sayang (Premis 2)

Ibu Ani Yudhoyono itu karena yang mana ya? (Punchlne)

Hindari Blue Comedy

Blue Comedy adalah candaan yang berkonotasi “jorok” baik itu berurusan dengan kamar mandi maupun urusan ranjang. Bisa jadi materi model pijat plus-plus atau pup di celana ini bisa jadi bahan menarik jika menghabiskan waktu bersama kawan-kawan pria. Namun sebisa mungkin hindari obrolan demikian jika ingin menarik hati si dia.

Dibutuhkan orang yang berpikiran sangat terbuka untuk bisa memahami comedy bertipe ini. Apalagi untuk perempuan, sebagian besar dari mereka kurang nyaman jika diketahui sedang menertawakan hal biru tersebut.

Tertawalah Dengan Candanya

Meski dalam penelitian di atas laki-laki ditasbihkan untuk menciptakan humor dan perempuan mengapresiasinya, bukan berarti kita tak bereaksi dengan ceritanya. Tersenyum dan tertawalah dengan lelucon yang diceritakannya.

Wanita akan sangat menghargai laki-laki yang bisa tertawa bersamanya. Mereka akan mudah merasa nyaman jika kita juga menghargai cerita-cerita pribadi mereka.

Selera Humor Bagian Dari Jodoh

Tak semua orang cocok untuk semua orang. Begitu juga dengan selera humor. Sobat sudah begitu yakin cerita dan pengalaman yang disampaikan lucu, namun si dia tidak juga tertawa? Bisa jadi ini merupakan pertanda ketidak cocokan.

Jangan terus menerus memaksakan sesuatu yang memang tidak pada tempatnya. Mungkin bukan sobat yang tidak lucu, namun pasangan yang ada disebelah sobat yang belum cocok. Untuk apa memaksakan sesuatu yang tidak pada tempatnya bukan?

Click to comment

0 Comments

  1. Fikri Ramdan Syarif

    September 18, 2017 at 1:00 am

    Terima kasih ini sungguh sangan membantu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top