Lebih Keren

Ini Alasan Tak Perlu ke Gym Buat Olahraga, Di Rumah Aja Cukup!

Pergi ke gym sekarang ini bukan lagi soal urusan kesehatan, tapi juga untuk kebutuhan gengsi. Olahraga di gym dipandang sebagai sesuatu yang keren, apalagi di mata wanita. Cowok yang nge-gym dianggap cowok yang cool karena punya lengan yang berotot dan badan yang six pack!

Tapi, apakah benar kita harus nge-gym biar tetap sehat? Padahal jaminan sehat belum tentu didapatkan dari nge-gym, bisa jadi nge-gym cuma buang-buang waktu, tenaga, dan uang kita. Ini beberapa alasan yang masuk akal, kenapa kamu sebagai cowok nggak harus pergi ke gym, olahraga di rumah juga bisa kok!

Bikin Kantong Cepat Tipis, Belum Tentu Hasil Yang Didapat Sepadan

Saat memutuskan menjadi anggota sebuah gym kamu harus mengeluarkan uang ratusan ribu setiap bulannya. Bahkan ada beberapa gym yang mengharuskan untuk langsung membayar keanggotaan langsung satu tahun. Tentu dalam nominal yang tak sedikit. Padahal kamu belum tentu selalu bisa nge-gym sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Entah itu karena malas, harus lembur kerja atau sederet alasan lainnya. Sayang kan kalau sudah bayar mahal, tapi hasil yang kamu dapatkan malah tak sesuai harapan.

Persediaan Alat Yang Tidak Banyak, Jadi Harus Gantian Kalau Mau Pakai Alat

Kamu akan lebih sering datang ke tempat gym selepas jam pulang kuliah atau kantor, sayangnya hampir sebagian besar orang juga datang pada waktu itu. Memang sih, kamu udah bayar keanggotaan mahal. Namun tak lantas kamu bisa menggunakan semua alat-alat yang ada di tempat gym sesuka hati. Tetap harus ngantri Bro!

Ditungguin Dan Dilihatin Orang Banyak

Oke, setelah mengantri agak lama kamu bisa menggunakan alat fitnes tersebut. Kamu bisa mulai work out. Tapi tunggu dulu, ada orang yang melihatmu dengan pandangan tak sabar. Kalau sudah begitu, bagimana kamu bisa nyaman berlama-lama menggunakannya. Nggak enak kan rasanya kalau ditungguin banyak orang?

Aroma Keringat Dari Banyak Orang Yang Bercampur Bikin Nggak Nyaman

Saat kamu berada di tempat gym, itu artinya kamu akan mencium aroma keringat dari banyak orang. Belum lagi aroma aneka parfum yang bercampur dengan keringat. Kamu yang memang memiliki penciuman sensitif harus bersiap-siap untuk mengantisipasi hal itu.

Intimidasi Dari Anggota Gym Lainnya, Apalagi Kalau Kamu Pemula

Karena masih baru menjadi anggota, tak heran bila kamu terlihat canggung saat menggunakan alat fitnes. Kamu akan merasakan pandangan merendahkan saat salah menggunakan alat-alat yang ada di tempat gym. Belum lagi saat anggota yang lebih senior memamerkan ototnya yang udah jadi di ruang ganti. Sabar ya Bro!

Makin Sering Nge-gym, Nafsu Makan Justru Makin Bertambah

Kian banyak kamu berolahraga, energi yang diperlukan tubuh semakin banyak. Itu artinya nafsu makanmu juga akan meningkat. Kalau tujuanmu nge-gym untuk menguruskan badan, kamu harus mengimbanginya dengan pola makan yang sesuai. Kalau setelah nge-gym, kamu justru jadi makan tak terkendali, lebih baik kamu evaluasi lagi deh program penurunan berat badanmu itu.

Menghabiskan Waktu Yang Nggak Sedikit Untuk Menuju Tempat Gym

Coba hitung berapa jarak dari rumah atau kantor ke tempat gym-mu? Kamu harus memperhitungkan waktu yang akan kamu habiskan untuk menuju tempat gym juga. Pertimbangkan juga berapa lama kamu akan terjebak macet. Kalau kamu justru menghabiskan banyak waktu untuk perjalanan ke tempat gym, rasanya nge-gym di rumah masih jauh lebih baik.

Ingat, Cowok Berotot Akan Kalah Dengan Cowok Buncit Yang Bisa Ngasih Kebahagiaan

Kalau kamu berpikit bahwa dengan memiliki lengan berotot dan perut kotak-kotak akan langsung membuat wanita meleleh, sebaiknya kamu berpikir ulang deh. Toh wanita tak selalu melihat laki-laki hanya dari tampilan fisiknya saja. Laki-laki yang berperut buncit yang peluk-able pun akan dicintai oleh perempuan saat dia bisa ngasih kebahagiaan.

Tak Perlu Ke Gym, Olahraga Di Rumah Juga Bisa Kok!

Kalau kamu bisa melakukan olahraga di rumah dengan hasil yang tak jauh beda, kenapa harus ke gym? Bukan hanya membuat dompetmu tetap terjaga, kamu pun bisa lebih nyaman dan leluasa menyesuaikan waktu. Kamu juga tak perlu membuang waktu untuk berjibaku dengan jarak dan kemacetan untuk menuju tempat gym. Kalau berolahraga di rumah saja bisa, kenapa harus ke gym?

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Tak Hanya Pelatih Ole Gunnar Solskjaer Saja, Beberapa Pesepakbola Bermain Gim untuk Mengenali Lawannya

Kegagalan Mourinho dalam membawa tim besar macam Manchester United berjaya, membuatnya tergeser dan digantikan oleh sang legenda Setan Merah, Ole Gunnar Solskjaer. Sejauh ini peran Solskjaer cukup membawa performa Setan Merah meningkat. Tapi apakah bung tahu, kalau Solskjaer mempelajari cara pelatih sepakbola lewat video gim seperti Football Manager?

Gim virtual tersebut membuat para pemainnya berperan sebagai seorang manajer. Kita akan mengatur menu latihan, memilih staf, mengatur transfer hingga meracik taktik. Dengan data pemain yang cukup akurat. Tentu gim ini dibentuk dengan sangat serius, bahkan menjadi gim virtual yang paling relate dengan sepakbola. Solskjaer mengakui kalau persiapannya sebelum melatih dengan memainkan gim tersebut.

Dilansir dari Tirto, sebuah perusahaan analisis sepakbola  bahkan pernah menggabungkan data yang dimiliki dengan data yang dipunya Football Manager guna melakukan analisis terhadap pemain sepakbola sejagad raya. Mungkin ini jadi alasan tepat kenapa Solksjaer memainkan gim ini karena tidak berbeda jauh dengan sepakbola yang ada di dunia nyata. Selain Football Manager, beberapa gim lain yang masih bergenre sama pun menjadi bahan pertimbangan pesepakbola dalam mengambil keputusan.

Mempelajari Skill di Lapangan dengan Melihat Teknik dari Gim Sepakbola

Punggawa Arsenal Alex Iwobi, juga memiliki cerita unik antara dia dengan gim sepakbola. Dilansir dari New York Times, ia mengatakan kalau gim sepakbola membantunya untuk mengecek lawan yang akan dihadapinya. Dari segi taktik, formasi bahkan sampai pemain. Tidak sampai di situ bung, ia juga menambahkan bahwa ia mencontek skill sepakbola lewat gim sepakbola, salah satunya gocekan khas pemain sayap Irlandia Aiden McGeady, yakni McGeady Spin.

“Dia memiliki satu gocekan khas, setelah melihat dan memperhatikannya saya akan pergi ke taman dan mempelajarinya,” ungkap Alex Iwobi.

Mengenali Rekan Satu Tim Memang Penting, Apabila Tidak Mengenali Tengok Saja Lewat Playstation

Kalau bung masih asing dengan nama Krzysztof Piatek, coba tengok daftar pencetak gol terbanyak sementara di Serie A musim ini. Karena penyerang yang berseragam Genoa asal Polandia ini berhasil membubuhkan 13 gol. Tanpa gim sepakbola seperti FIFA, mungkin torehan golnya tidak sebanyak itu.

Lantaran sebagai pemain baru ia tidak begitu mengenali siapa saja rekan barunya di Genoa. Tidak kehabisan akal, ia memainkan Playstation dan memainkan gim FIFA untuk membantu ia mengenal rekan barunya di Genoa.

“Aku tidak tahu siapa rekan-rekanku sewaktu pertama kali datang. Maka, aku menyalakan PlayStation dan melihat nama-nama mereka di gim FIFA,” ujar Piatek dilansir dari BBC.co.uk

Mepelajari Ronaldinho Lewat Gim, Membuatnya Berhasil Menahan Sepakan Penalti

Saat itu seperti bermain melawannya di Playstation. Dia memiliki run-up yang sama, itu sangat aneh,” ujar Marco Amelia kepada BBC.co.uk

Pada tahun 2008 saat Marco Amelia masih bermain untuk Palermo, ia berhasil menjadi penyelamat. Setelah AC Milan mendapatkan hadiah tendangan penalti, kemudian Ronaldinho pun diberikan kepercayaan sebagai eksekutor. Tapi karena Playstation, Amelia sudah hafal bagaimana cara Ronaldinho ambil ancang-ancang dan mengarahkan tendangan. Kemudian, ia pun berhasil menghalau bola.

Bahkan Guna Mengatasi Kejenuhan di Lapangan, Egy Maualana Menjadi Video Gim Sebagai Penenang Pikiran

“Semua pemain bola tidak asing dengan permainan video gim FIFA. Fokus kami tak hanya bermain bola saja, ketika ada waktu free, kami memanfaatkan waktu dengan bermain video gim. Kami tentu juga butuh refreshing untuk menyegarkan fisik dan otak,” ujar Egy dilansir dari Tirto.

Tidak hanya Egy Maulana Vikri, saja yang mendaulat vieo gim seperti FIFA sebagai kegiatan refreshing di lapangan. Witan Sulaeman pun juga melakukan hal yang sama. Karena baginya, permainan tersebut dapat mengisi waktu luang, bersenang-senang sekaligus membunuh rasa jenuh.

Video Gim Macam Sepakbola Bagus Untuk Pelatihan Bagi Para Pelakunya

Ketika seseorang bermain banyak video game, mereka mungkin menjadi sangat baik pada apa yang kita sebut metakognisi dari apa yang mereka lakukan,” ungkap Amy Price adalah pelatih sepakbola dan direktur program Lisensi UEFA untuk pendidikan jasmani dan olahraga di Universitas St. Mary di London dilansir dari BBC.co.uk 

Amy Price saat melatih Fulham FC, ia mengatakan pendekatan permainan video digital untuk pelatihan. Ia mengatakan konteks ini, metakognisi adalah ide yang digunakan dalam pendidikan untuk merujut ketika seorang siswa berpikir. Secara sederhana ini membuat siswa untuk menganilisis proses yang membantu mereka belajar dan untuk dapat menggunakan pengetahuan itu untuk memecahkan masalah lagi di masa depan.

Dalam kasus ini, berarti ada keuntungan khusus bagi para atlit sepakbola yang memainkan gim sepakbola. Karena itu membantu para pemain untuk belajar dalam memecahkan masalah di lapangan. Seperti yang diutarakan Alex Iwobi, Marco Amelia dan Krzysztof Piatek.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Keperkasaan Liverpool Disudahi oleh Tangan Wolverhampton Wanderers di Piala FA

Liverpool sangat perkasa di Liga Inggris musim ini, karena baru menelan satu kali kekalahan dari 21 pertandingan yang dilakoni saat bermain tandang melawan Manchester City di lanjutan Liga Inggris. Nyatanya, di pertandingan selanjutanya pada laga putaran ketiga Piala FA, Wolverhampton Wanderers mampu menumpaskan Liverpool dengan skor tipis 1-2.

Kekalahan tersebut membuat Liverpool tersingkir di Piala FA. Kekalahan ini diyakini karena pelatih Jurgen Klopp melakukan rotasi pemain dengan memainkan para pemain lapis kedua. Tiga di lini depan yakni Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane. Klopp menempatkan Daniel Sturridge dan Divock Origi sebagai juru gedor.

Tanpa Salah, Firmino dan Mane, Liverpool gagal mengkreasikan serangan untuk menjebol barisan belakang Wolverhampton. Bahkan bola sepakan dari pemain Liverpool jarang ada yang mengarah ke tepat sasaran. Liverpool tertinggal lebih dulu lewat kaki Raul Jimenez di menit ke-38. Kemudian Liverpool menyamakan kedudukan di menit ke-51 lewat Divock Origi. Tak berselang lama, 4 menit kemudian Ruben Neves membawa Wolverhampton unggul.

Setelah pluit panjang dibunyikan, skuad Jurgen Klopp tidak mampu menahan imbang bahkan membalikkan keadaan sehingga mereka harus tersingkir di Piala FA.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Kisah

Tak Hanya Jaga Gawang, Kiper Juga Bisa Cetak Gol ke Gawang

Dalam deretan posisi pemain bola, semuanya memiliki nasib yang sama untuk mengkonversikan sebuah peluang menjadi sebuah gol. Karena menciptakan gol tidak menjadi tugas para striker. Tetapi hanya ada satu posisi yang sekiranya sulit untuk menciptakan sebuah gol lantaran ia memiliki peran krusial dalam menjaga gawang dari kebobolan, yap dia adalah seorang kiper.

Meskipun pemain belakang ditumpuk sampai empat atau lima orang, tidak berarti peran kiper bakal ditutup oleh pemain belakang secara keseluruhan. Karena gawang kerap merindukan bagaimana jalanya bergoyang dan itu mengapa seorang kiper memiliki tanggung jawab yang krusial dalam setiap pertandingan.

Meskipun sulit bukan berarti seorang kiper tak bisa mencetak gol, karena sulit bukan berarti tidak bisa. Sehingga bagi kiper tidak ada yang tidak bisa dilakukannya seperti halnya menceploskan bola gawang. Kalau menepis bola hanyalah sebuah aksi, sedangkan membobol gawang menjadi salah satu atraksi.

Nah, berikut ini beberapa gol penting  yang dicetak oleh kiper atau penjaga gawang.

Gol Dramatis Diberi, Namun Anti Selebrasi

Sumber : Goal.com

20 September 2003 menjadi hari bersejarah bagi penjaga gawang berkebangsaan Estonia bernama Mart Poom. Poom saat itu menjadi penjaga gawang dari Sunderland yang sedang melokoni laga melawan Derby Country. Sebagai tim tamu Sunderland mendapat gempuran sengit di lini pertahanan hingga akhirnya tertinggal 0-1 dari Derby Country.

Tertinggal selisih satu gol, Poom berusaha maju saat Sunderland mendapatkan sepak pojok pada menit ke-91, guna membantu serangan. Tak disangka-sangka keputusanya untuk maju saat sepak pojok dilakukan membuahkan gol penyeimbang. Sebagai kiper yang mencetak gol di menit-menit akhir seharusnya selebrasi heboh dilakukan, tetapi ia anti selebrasi demi menghormati diri sebagaimana pernah berseragam Derby Country.

Tak Hanya Gawang yang Diselamatkan, Namun Juga Muka Tim Saat Derby

Sumber : Goal.com

Kilas balik ke tahun 1997 di mana laga derby di Jerman yang selalu ditunggu setiap tahunnya, yang mempertemukan Schalke 04 dan Borrusia Dortmund, Rivierederby adalah sebutan bagi laga sengit ini. Berbicara di tahun 1997 di mana laga derby yang tersaji meninggalkan kesan mendalam bagi kiper kawakan Jens Lehmann.

Lehmann yang saat itu berseragam Schalke 04, menjadi penyelamat Schalke di menit-menit akhir dengan mencetak gol dan membuat pertandingan berakhir imbang 2-2. Di mana gol tersebut dicetak di menit-menit akhir.

Situasi Tendangan Penjuru Selalu Menjadi Moment Bagi Penjaga Gawang Untuk Membobol Gawang

Sumber : Goal.com

Masih di tahun yang sama, kali ini peran penjaga gawang yang mampu membobol gawang diambil oleh kiper dari FC Augsburg, Marwin Hitz. Setelah tertinggal dari Bayer Leverkusen sampai menit akhir. Kedudukan 2-1 tentu masih ada peluang untuk mematahkan kekalahan bagi FC Augsburg, alhasil moment itu datang di menit ke-93.

Skemanya pun hampir sama seperti Lehmann dan Poom, di mana sepak pojok terjadi yang memaksa Hitz untuk maju kedepan untuk memanfaatkan bola mati. Boom! gol pun terjadi dengan mengubah kedudukan 2-2 di akhir laga, sehingga Augsburg tak jadi kalah di depan pendukungnya.

Nama Toldo! Menggema di Derby d’Italia Pada Tahun 2002

Sumber : Goal.com

Fans Inter Milan tak mungkin lupa pada laga Derby d’Italia tahun 2002. Di mana ia berhasil menyelamatkan muka Inter Milan yang hampir kalah dari Si Nyonya Tua. Bermain di kandang Giusseppe Meazza, Inter tentu tak boleh malu dengan menelan kekalahan dari tim sekelas Juventus.

Alhasil perjuangan Nerazzuri memuncak untuk menyamakan kedudukan. Menit ke-89 pun kiper Inter, Francesco Toldo pun maju membantu serangan, dan tidak disangka kalau ia jadi penyelamat Inter dan menghukum Buffon lewat goalnya. Kedudukan pun sama kuat 1-1.

Pahlawan Layak Diberikan Sevilla Kepada Andreas Palop

Sumber : Goal.com

Final Europa League, menjadi liga Eropa kasta kedua yang tentu sangat berhaga bagi tim sekelas Sevilla. Setelah di leg pertama Sevilla bermain imbang 2-2 kala mejamu Shakhtar Donetsk, tentu Sevilla membutuhkan kemenangan untuk membawa Sevilla melaju ke partai Final Europa League 2006/07.

Sayang seribu sayang, mimpi itu buram karena hingga detik-detik terakhir laga Los Rojiblancos tertinggal 2-1. Namun, Andreas Palop datang sebagai penyelamat dengan menyamut tendangan penjuru Dani Alves hingga memaksa pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu.

Di babak perpanjangan waktu kedudukan pun tak berubah, sehingga harus ditentkan lewat babak adu penalti. Tampil lebih tenang dalam eksekusi, Sevilla pun lolos ke partai Final Europa League musim 2006/07.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top