Sulit memang jika ingin menjelaskan profesi Pandji Pragiwaksono. Sebut saja beberapa profesi yang dilakoninya macam penyiar, pembawa acara, rapper, penulis buku hingga comic standup comedy. Nah, acara bertajuk Indonesia: yang dilaksanakan pada 8 Desember 2012 seolah merupakan pertunjukan gabungan kemampuan pria berusia 33 tahun ini.
Tepat pukul 15:00, penonton yang sudah hadir di venue Museum Nasional Jakarta diarahkan ke areal terbuka di belakang. Di sana penonton langsung disambut dentuman musik hip hop. Semua tahu bahwa musik pandji bukan hanya untuk memanjakan telinga. Liriknya ditaburi dengan kritikan sosial dan politik. Petualangan mendefinisikan ulang Indonesia pun dimulai.
Lihat misalnya bagaimana penonton begitu terhanyut ketika pandji menunjukan gelas orange jus sambil menyanyikan lagu menolak lupa. Atau bagaimana semua terbakar semangatnya ketika ikut melantunkan Indonesia Free. Dorongan semangatnya pun begitu terasa ketika lagu 2 nd Born dibawakan.
Asiknya lagi pandji tidak tampil sendirian. Band pengiringnya tampil begitu prima. Tercatat beberapa bintang tamu mulai dari Angga Maliq and the essensial, Ge Pamungkas, Davina Extra Large, Saykoji, Endru March, Tompi hingga Glenn Fredly juga didapuk kepanggung. Bahkan penonton seolah diberikan surprise ketika penyanyi legendaris Ikang Fawzi juga naik ke panggung dan tampil gila-gilaan.
Kalaupun harus memberi cacatan kecil, mungkin lebih kepada urusan teknis sound system. Kekuatan musikalitas pandji yang bobotnya besar pada lirik, sedikit tersamar dengan speaker yang lebih menonjolkan suara dentuman bass dan drum. Untungnya mereka yang menonton sudah kenal lagu Pandji sehingga tetap bisa bernyanyi bersama meski harus meraba urutan syair.
Sebelum menutup konser hip hopnya, Pandji memberi pesan bahwa Indonesia: juga menyediakan tour meseum. Dan tour ini punya keistimewaan karena Si cantik Sigi Wimala yang akhir 2011 lalu dinobatkan sebagai duta museum juga ikut menemani. And yes, she’s so hot! Tampil dengan rok selutut dan sepatu high heels memamerkan kaki jenjangnya.
Okay, enough about her (lain kali pasti kita bahas soal Sigi), kembali ke museum. Tour ini seolah melengkapi pengalaman meredefinisi Indonesia yang dibuka pandji dari konser hip hop sebelumnya. Harus diakui, bahwa untuk mengubah kita wajib mengetahui sejarah. Di sini pengalaman itu terbentuk.
Gedung yang cikal bakalnya sudah ada sejak 1778 ini, memperkaya pengetahuan kita, betapa sudah tuanya peradaban di Indonesia. Kita dibawa mulai dari jaman prasejarah di lantai satu. Kita bisa melihat bagaimana manusia purba hidup, hingga ke cetakan otaknya pun dipamerkan disini. Naik satu demi satu lantai, kita dibawa bertualang dari jaman ke jaman.
Hingga puncaknya di lantai 4. Kita sebut saja lantai pameran bling-bling. Maklum Isinya koleksi emas sejak jaman kerajaan. Berbagai cerita bagaimana kerajaan dibentuk, senjatanya hingga pola interaksi masyarakat Indonesia kita dapatkan dari pengalaman ini.
Mendekati pukul 20:00 malam, event terakhir Stand up comedy pun digelar. Adriano Qalbi sukses membuat cair suasana dengan bit-bitnya yang tajam menusuk sosial perpolitikan. Setelah itu yang dinanti pun akhirnya naik masuk melalui tangga museum.
Pandji melengkapi konsep Indonesia: dengan bit-bitnya yang kental nuansa kekinian. Dan secara cerdas ia juga memanfaatkan tour museum sebelumnya sebagai bahannya. Contohnya, Ia mengkritisi bagaimana kita mengeluhkan Presiden yang gemar pencitraan, sementara museum sudah menunjukan betapa kita merupakan bangsa yang cinta pencitraan sejak dulu. Budaya materialistis kita pun tak luput dari cadaan khasnya. Bagaimana jaman dulu pun kita berperang dengan baju perang emas dan hiasan permata.
Hasilnya? Meski harus diakui, posisi duduk terlalu berdesakan dan kurang nyaman tapi penonton tetap pecah! Nyaris dua jam tawa tidak henti-henti memantul di dinding museum. Apalagi dibeberapa waktu, Pandji juga mempertontokan keahliannya dalam Riffing dan Roasting. Keren!
Mendekati pukul 22:00 punchline terakhir dilemparkan. Semua penonton berdiri memberikan tepuk tangan. Ada lagi keahlian Pandji yang belum dinikmati? Di akhir acara penggemarnya bisa datang ke booth untuk membeli dan menikmati buku terbaru hasil tulisan Pandji yang sudah ditanda tangani. Lengkap!

embi
December 10, 2012 at 12:49 pm
boy boy si boy… Om Ikang manteepp daah !!!