Proyek jet tempur yang merupakan proyek kerjasama dengan Korea Selatan sejak 2016 silam ternyata belum dibayar Indonesia. Total tunggakan pun mencapai angkat $ 200 juta! Korea Fighter eXperiment KFX merupakan proyek senilai 8 triliun Won atau setara dengan $ 7 Milliar. Tujuan dari proyek megah ini guna mengganti pesawat bikin Amerika Serikat yang dipakai Korsel karena usia yang telah menua. Industri Kerdigantaraan Korea dan Kedirgantaraan AS, Lockheed Martin merupakan kontraktor utama dari proyek ini bung. Mesin-mesinnnya akan disuplai oleh perusahaan besar General Electric.
Dilansir dari AFP, Indonesia meneken perjanjian ini pada 2016 lalu dengan menjadi mitra junior, yang nantinya akan menangani 20 persen dari biaya proyek serta menerima satu pesawara purwarupa. Selain itu 100 pekerja Indonesia akan ikut ambil bangian dalam pengembangan dan proses produksi. Namun pihak Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) menyatakan kalau Indonesia berhenti mebayar bagiannya.
“kami berencana untuk menunda negosiasi tambahan untuk menunggu pembayaran kontribusi Indonesia,” kata juru bicara DAPA.
Menanggapi hal tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Wiranto menyatakan kalau pihaknya sedang berupaya untuk membuat persetujuan baru secara keseluruhan. Nilai tukar rupiah yang sedang terpuruk selama 20 tahun terakhir membuat kondisi pembayaran semakin mahal. Wiranto juga menjelaskan kalau Indonesia ingin mengubah pembagian pembiayaan, pembiayaan produksi, transfer teknologi, dan hak intelektual.
“Ini jelas belum final karena kami butuh waktu. Semoga ini akan terselesaikan dalam waktu kurang dari setahun,” kata Wiranto.
