Terkait kasus penembakan masal di Selandia Baru beberapa waktu lalu. Membuat game Player Unkown Battleground (PUBG) dapat sorotan tajam, lantaran penempatan sudut pandang dan senjata yang digunakan dikatakan serupa dengan gim tersebut.
MUI Jawa Barat pun merespon cepat dengan mengkaji dan sempat mengharamkan gim yang sedang digandrungi ini. Menyusul hal ini MUI Pusat lewat Wasekjen, Amirsyahh Tambunan, ia meminta pihaknya meminta masukan dari berbagai pihak terkait apakah game tersebut baik atau buruk.
Masukan tersebut nantinya akan ditampung agar fatwa dapat terkaji secara subtansif. Masukan pun diterima dari segala aspek seperti kesehatan hingga psikologi. Amirsyah menambahkan kalau fatwa terkait PUBG akan segera dikeluarkan untuk kemaslahatan masyarakat khusunya anak muda.
“Paling lama satu bulan bisa, bahkan lebih cepat lebih baik kan supaya orang tidak bingung, tidak ada keraguan, justru harus ada kepastian. Untuk apa? Untuk kemaslahatan, utama anak-anak muda kita, yang saya melihat mahasiswa-mahasiswa ini yang perlu kita beri pencerahan oleh fatwa MUI,” jelasnya dilansir dari Kumparan.com
Tidak sampai di situ, MUI mengisyaratkan akan membuat fatwa untuk beberapa game lain yang dinilai apakah membawa dampak negatif bagi umat. Nantinya MUI akan membuat daftar gim mana saja yang membawa dampak negatif dan game mana yang dapat membawa dampak posifit. Sebelum dibuat, MUI terlebih dahulu akan mengkalrifikasi secara kajian lewat pandangan islam, apabila membawa banyak mudarat, maka gim tersebut akan dilarang.
“Game itu ada yang positif dalam konteks edukasi. (Contohnya) untuk matematika, untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Tapi dalam bentuk substansi yang kekerasan, pornografi, horor, saya kira itu sangat jelas merusak pikiran-pikiran dari generasi muda kita. Bahkan tertanam sikap radikal teroris bagi mereka. Ini harus ditolak sesungguhnya,” jelasnya.
Terkait hal ini, studi yang dilakukan di Brigham Youth University justru mengatakan bahwa game ternyata dapat meningkatkan produktifitas kerja karyawan. Tidak hanya PUBG, Fornite pun demikian. Bahkan apabila dimainkan selama 45 menit dapat meningkatkan produktivitas kerja sampai 20 persen bung!
Bisa saja hal ini jadi peninjauan MUI untuk mengkaji kembali gim tersebut. Sebagaimana mereka katakan bahwa mereka akan mengkaji lewat beberapa aspek. Teruntuk generasi muda yakni anak kuliah yang disiapkan untuk siap kerja, tentu produktivitas jadi hal yang diutamakan. Apalagi persaingan dunia kerja semakin ketat. Setidaknya dari situ bisa dilihat bahwa game tersebut memiliki manfaat.
Lantas menurut bung apakah MUI pantas dan harus membuat daftar gim yang buruk dan baik bagi umat?
