Mencari pasangan secara buru-buru setelah putus adalah kesalahan. Kalau bung berfikiran untuk mengobati luka hati harus mencari tambatan hati, bung salah, yang ada malah menjadi masalah. Mengobati patah hati itu butuh waktu dan penuh proses, rasa menggebu-gebu mencari pasangan tidak akan mengobati masalah hati. Kenapa? karena bahagia itu tidak instan.
Maka dari itu, habis putus cinta tak perlu berkobar-kobar dalam mencari pasangan. Karena proses penyembuhan perasaan tidak akan hilang dalam sekejap. Namun kalau bung masih mematahkan statement ini dengan segala anggapan, lebih baik bung simak hal-hal di bawah ini.
Mencari Pasangan Secepatnya Sama Dengan Mabuk Tepar Karena Cinta
Bung pasti pernah mengalami mabuk-mabukan karena patah hati, pergi ke sudut taman, beli jamu memabukan dari Anggur Merah sampai Intisari. Atau lebih keren lagi, berangkat ke Bar, dan mengangkat Jack D setinggi-tingginya. Sambil mengutuk cinta dengan sumpah serapah. Setuju atau tidak itu perilaku yang durjana, dan ini sama halnya ketika bung mencoba cari pasangan dengan ujuk-ujuk sebagai “pengobatan” padahal mah pelarian. Karena dua hal tersebut hanya mengobati sementara, tidak selamanya.
Hati Semakin Berdarah, Ketika Merasa Menemukan Penawarnya
Mencari pacar secara cepat pastilah tidak tepat. Mulai dari kriteria sampai masalah sikap yang tidak dapat ditoleransi. Sehabis putus, merasa mencari pacar baru adalah penawar karena dapat merangkai hidup dapat jadi lebih berwarna (kembali). Otomatis mencari pengganti pun dengan asal, siapapun yang mau, dan yang datang, tak masalah ke depannya bagaimana, lebih baik kita pcaran dulu sekarang. Karena ini persoalan hati dan kebahagiaan. Sehingga urusan cocok-cocokan jadi masalah belakangan. Padahal ini tidak bekerja sama sekali, secara jujur pasti bung akan terbayang mantan di masa lalu. Bukan halu, tapi itu rindu.
Pacar Baru Memang Ada, Tapi Tangan Selalu Gatel Mengintai Sosial Media-nya
Satu lagi permasalahan ketika menjalin hubungan selang seminggu sesudah putus bahkan lebih cepat. Di mana orang tersebut tidak bisa menangani rasa rindu yang masih tersisa. Alhasil upaya dari rindu berbuah keinginan stalking mantan di sosial media, guna mengetahui apa yang sedang dialami olehnya. Sukur-sukur kalau dia juga merasakan apa yang kita rasakan, jadi ada kemungkinan untuk balikan. loh pacar barunya gimana? mau tidak mau mereka akan kalah dengan yang lama. Meskipun pahit itu kenyataanya, kan? tapi kalau sebaliknya, seperti dia sudah memiliki orang baru, yang lebih ganteng, atletis, bahkan memakai mobil BMW saat di foto instagramnya, rasa dongkol pasti memuncak.
Normalnya, Bung Perlu 1-2 Minggu Guna Menenangkan Diri
Nah bung, untuk mengobati hati yang sedang terluka itu perlu melakukan kegiatan yang bersenang-senang. Terutama dengan gebetan! Jadi apa tidaknya itu tidak penting, yang paling penting itu kesembuhan hati. Secara normal, konon katanya perlu waktu 1-2 minggu guna menangkan diri, walaupun ada juga yang butuh waktu berbulan-bulan. Namun dilansir dari Kelascinta, cepat atau lambat adalah tergantung proses, karena mengandalkan waktu saja tidak cukup jika dihabiskan dengan bergalau ria. Cari kegiatan yang asik bareng orang lain atau jalan dengan gebetan baru. Itu sudah cukup membersihkan luka hati.
Tapi, Bukan Salah Bung Juga Kalau Menginginkan Pacar Secepatnya
Banyak motif atau alasan kenapa seseorang atau bung ingin mencari pengganti secepatanya. Pertama, adalah teman, sahabat atau orang tua yang selalu tak tega melihat bung sedih, sehingga menyarankan mencari pengganti yang baru. Kedua, bisa juga para influencer yang menyanrankan hal yang sama. Ketiga, anda merasa “panas” karena merasa tidak boleh apabila mantan sudah punya kekasih baru.
Untuk mengobati hati butuh waktu dan proses. Tidak ada hal yang datang secara instan, bung harus mengakomodasi perasaan agar bisa dapat tenang dan bahagia.
