Sering menghabiskan waktu untuk bermain video gim, mengonsumsi junk food saat larut malam, sampai tak mau mencuci pakaiannya sendiri adalah sifat kekanak-kanakan yang suka tak suka harus Bung akui. Dibanding si nona, yang sangat dewasa dalam pemilihan keputusan, coba saja Bung pikirkan, siapakah yang lebih dewasa antara Bung dan si nona?
Hasil riset yang diungkap oleh Counsel and Heal merilis bahwa 3 dari 10 perempuan memilih putus dari pasangan lantaran hilang kesabaran karena pasangan tak kunjung bersikap dewasa. Memang bisa disadari, sangat sulit untuk menjadi dewasa bagi laki-laki. Kalau Bung berasa kontra dengan kalimat barusan, cobalah untuk membaca fakta-fakta menarik berikut ini yang menandakan bahwa si nona memang lebih dewasa daripada Bung sekalian.
Fakta Mengatakan Kalau Jarak Kedewasaan Antara Bung dan Si Nona Adalah Belasan
Kesimpulan ini diperolah lewat jajak pendapat yang dilakukan oleh Nickelodeon UK, yang melakukan survei terhadap 8 dari 10 perempuan yang mengaku pasangannya tak berhenti untuk bersikap kekanak-kanakan. Penyebabnya pun disimpulkan lewat fakta terbaru bahwa laki-laki baru menjadi dewasa sepenuhnya di usia 43 tahun. Sedangkan perempuan di usia 32 tahun. Artinya terdapat jarak 11 tahun antara Bung dan si nona dalam hal kedewasaan.
Tanda-tanda perilaku yang tak dewasa diperlihatkan oleh laki-laki adalah kentut sembarangan, bersendawa, dan suka mengulang-ngulang lelucon. Tiga hal tersebut masuk dalam daftar perilaku yang kekanak-kanakan. Bahkan temuan tersebut pun diakui oleh laki-laki! Sebab dalam survei pun, tak jarang ada yang mengakui bahwa dia sendiri hampir dua kali lebih mungkin untuk menggambarkan dirinya tidak dewasa.
Si Nona Pun Lebih Dulu Mengalami Pubertas Daripada Bung
Mungkin Bung pernah merasakan secara sadar atau tidak sadar, ketika sedang masuk bangku sekolah dulu. Mereka yang perempuan sudah banyak yang bermain dengan asmara anak-anak yang akrab disebut dengan ‘cinta monyet’. Ketika si nona mulai mengutarakan atau meledek Bung dengan si nona, mungkin Bung merasa aneh dan biasa saja. Di situlah tanda kalau si nona sudah mengalami pubertas lebih dulu.
Perempuan pun sudah mengalami pubertas di usia antara 9-11 tahun. Sedangkan Bung, baru mengalami di atas usia 12 tahun. Secara psikologis pubertas lebih dulu membuat si nona jauh lebih dewasa.
Kondisi Sosial Menuntut Si Nona Harus Lebih Dewasa
Secara sosial Bung pasti mendengar kalau anak perempuan harus sopan, tak boleh pulang malam, hingga tidak boleh ini dan itu. Segala macam larangan, dan tuntutan menjadikan perempuan harus sempurna berkembang di masyarakat. Sehingga hal itu terus dibudidayakan lewat mulut orangtua kepada sang anak yang notabene perempuan.
Sehingga kondisi sosial seperti aturan norma yang berlaku di masyarakat pun mulai menerapkan aturan yang berbeda antara Bung dan si nona. Secara tidak langsung hal tersebut mempengaruhi psikologis si nona untuk menjadikan dirinya cepat dewasa. Karena selalu diberi petuah.
Harapan Pun Turut Serta Dalam Membangun Kedewasaan Si Nona
Selain tuntutan secara sosial, ada pula harapan yang biasanya disuarakan oleh orangtua dan berkembang di masyarakat, Bung. Kalau si nona harus siap untuk melakukan banyak hal. Bahkan, dalam urusan membantu orangtua pun sedari kecil si nona lebih rajin ketimbang Bung, bukan? Tentu saja hal itu membuat si nona otomatis melakukan hal-hal yang sudah dilakukan orang dewasa. Hingga menular terhadap dirinya, Bung.
Restrukturisasi Otak Si Nona Pun Terjadi Lebih Awal
Kinerja otak seseorang memang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya, hingga membedakan kadar intelegensianya. Tetapi dalam proses restrukturisasi terjadi lebih dulu terhadap si nona. Mag For Woman pernah menulis bahwa restrukturisasi otak yang membantu dalam memilah mana hal penting dan yang kurang penting terjadi lebih awal pada perempuan.
Fakta itu pun didukung dengan adanya Ilmuwan dari Newcastle University menemukan proses pemangkasan kerja otak pada anak perempuan dimulai saat 10 tahun, sedangkan laki-laki dimulai di usia 20 tahun. Jadi tidak salah kalau si nona lebih dulu paham tentang hal apa yang harus dilakukan saat usianya matang. Tidak seperti Bung, yang masih mengutamakan kesenangan daripada kewajiban.
