Inspiring Women

Jangan Merokok, Nanti Dokter Annisa Dian Marah!

foto annisa dian

“Tidak ada alasan untuk tidak bisa berhenti merokok, no excuse”

Begitu kalimat yang meluncur dari dokter Annisa Dian ketika kami menanyakan tentang sulitnya menghilangkan kebiasaan merokok. Jangan sekali-kali beralasan sulit berhenti merokok jika berhadapan dengannya. Ia akan membimbing dengan sejuk para penderita ketergantungan pada rokok

dr annisa dian

Iya, dokter bertubuh mungil ini adalah anggota dari tim Klinik Berhenti Merokok milik Rumah Sakit Persahabatan. Karena itu wajahnya begitu antusias ketika berbicara mengenai bahaya merokok. Maklum, Ia dan timnya tidak hanya berkonsentrasi pada pasien merokok saja, tapi tujuan akhirnya mereka adalah meningkatkan kesadaran masyarakat luas akan bahaya rokok.

Masih tak yakin bisa lepas dari rokok? Tenang, jika kita mendaftar untuk menyembuhkan diri di Klinik Berhenti Merokok ini, maka kita akan didampingi baik dari sisi medis maupun psikologis.

“Faktor paling utama dari ketergantungan rokok itu ada pada unsur psikologis. Kalau mau berhenti sekarang, secara medis saat ini juga sebenarnya bisa langsung berhenti” ujarnya menjelaskan.

Ketika awal mendaftar kita akan melalui serangkaian tes untuk mengetahui kadar gas CO yang ada pada paru-paru kita. Dokter Annisa Dian akan siap menyambut anda dengan alat Carbon Monoxide (CO) analyzer. Suara lembutnya akan membimbing kita untuk menghirup nafas dalam-dalam selama tiga detik, untuk kemudian dihembuskan pada alat tersebut setelah tanda berbunyi.

foto dokter

“Alat ini akan mengukur berapa kadar CO, jika di bawah 4 ppm itu bisa dikatakan normal, namun jika di atas itu maka kondisi sudah perlu perhatian lebih. Kami pernah menemui kasus dengan kadar hingga 48 ppm” tuturnya serius.

Berapa lama kita bisa berhenti merokok? Klinik Berhenti Merokok memiliki program berhenti merokok dalam 3 bulan saja. Program ini mencakup pemeriksaan, konseling psikiatri, dan obat.

Dokter Annisa Dian mengaku, tidak satu dua kali ia harus berhadapan dengan pasiennya yang bandel. Ketika dihubungi melalui telefon, para pecandu nikotin ini mengatakan dirinya sudah tak lagi merokok. Namun ketika ditest dikunjungan berikutnya, kadar CO-nya menunjukan hal yang berbeda.

interview with annisa

“Beberapa sering bohong-bohong kecil kalau ditanya soal kebiasaannya merokok. Belakangan ketika dites baru mereka mengaku masih mengkonsumsi rokok meski dalam jumlah terbatas” lanjutnya.

Tapi toh ia tetap senyum menghadapi situasi macam ini. Menurutnya mendampingi orang yang ingin berhenti merokok memang harus dengan cara yang halus. Ia dan timnya siap untuk mendengarkan keluhan pasiennya dari hati ke hati.

Bagaimana sobat Yomamen, tak ada alasan lagi untuk tidak berhenti merokok bukan? Saran kami, persiapkan diri dengan baik. Jangan sampai setelah sobat bisa lepas dari ketergantungan rokok, malah belakangan jadi ketagihan ketemu Bu dokter.

Click to comment

0 Comments

  1. Fahira dan Fathan

    September 17, 2014 at 11:03 am

    Wahhh masih tetep belum bisa berhenti ini Dok, tapi ini lagi berusaha untuk mengurangi merokok mudah-mudah berhasil doakan saya ya 🙂

Leave a Reply

Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top