Seperti sudah membudaya di masyarakat untuk mencampuri urusan pribadi orang lain. Rasanya tak afdol kalau tak sedikit pun menyentuhnya. Apalagi saat hari Lebaran tiba, dibalik doa suci yang diutarakan kemudian disusul ungkapan maaf, ungkapan selanjutnya yang muncul mulai mengarah ranah pribadi. Bagi Bung yang sekarang berusia matang di atas usia 25-an, pertanyaan “Kapan kawin?” pasti akrab di telinga pada saat hari raya nanti.
Kerap ditanya pun tentu membuat Bung jengkel. Tak pelak ingin sekali menanyakan buat apa mengurusi hidup orang lain. Namun, rasanya hal seperti itu terlalu berlebihan. Dibalik rasa yang berkecamuk di dalam dada akibat ditanya soal pelaminan. Ada beberapa jawaban bijak yang bisa membuat bungkam semua orang yang bertanya.
“Belum Dikasih Sama Yang Maha Kuasa, Mungkin Diminta Membahagiakan Orangtua Dulu.”
Jawaban bijak yang pertama bisa Bung utarakan adalah “Belum dikasih sama Yang Maha Kuasa. Mungkin diminta membahagiakan orangtua dahulu sebelum dilepas berumah tangga,”. Yakin Bung, pasti mereka yang bertanya akan terdiam lantaran mendengar kalimat bijak yang barang tentu menyentuh hatinya. Karena jawaban tersebut mencerminkan sikap kalau Bung itu orang yang penyabar.
“Doakan Saja, Kalau Ada Calon dan Rezekinya.”
Mungkin ini jawaban klise, biasanya orang-orang bakal menjawab, “Doakan saja,” Namun kalau ditambah dengan kalimat, “Kalau ada calon dan rezekinya,” seolah-olah menandakan kalau Bung sudah siap secara mental guna membangun mahligai rumah tangga. Namun, Bung belum bertemu dengan jodoh sehingga kegiatan membangun rumah tangga harus ditunda terlebih dahulu.
“Sedang Memperbaiki Diri, Biar Nanti Bisa Menjadi Imam yang Baik Buat Istri.”
Memperbaiki diri agar dapat menjadi imam yang baik untuk istri, sudah pasti yang bertanya dan yang menyimak jawaban tersebut akan terharu. Karena jawaban tersebut menandakan Bung merupakan orang yang tak mau terburu-buru lantaran tidak mau menjadi benalu atau gagal dalam rumah tangga. Mendengar sedang memperbaiki diri tentu saja mengundang kagum di telinga banyak orang.
“Belum Kepikiran, Karena Karir Dan Pekerjaan Sedang Membawa Ke Arah Matang.”
Berargumen kalau sedang membangun karir menjadi tanda kalau Bung tipikal pekerja keras. Tentu saja yang bertanya pasti senang, karena mengetahui kalau alasan keponakan atau saudara belum berpikir untuk berangkat ke jenjang lebih serius karena sedang memantapkan karir. Karir menjadi faktor penting saat nanti berumah tangga.
“Bukan Menjadi Pemilih, Tapi Kalau Ada yang Sreg Pasti Langsung Dikenalin.”
Selalu mencari pasangan dan belum ada yang seiya dan sekata membuat Bung belum bisa mantap ke pernikahan. Bung sengaja menjawab seperti itu karena sudah tidak memiliki argumen yang pas saat ditanya. Menikah menjadi hal yang sakral, penting dan berguna bagi Bung ataupun si nona. Jadi kalau ditarik kembali alasan kenapa orang terus kerap bertanya kapan menikah, lantaran ia peduli dengan kehidapan Bung. Walaupun bisa juga ia hanya iseng belaka.
